Jokowi Sebut Belum Ada Rapat Soal Pembatasan BBM Subsidi
16 Juli 2024, 17:00 WIB
Presiden Jokowi bakal mengevaluasi harga BBM dalam waktu dekat, hal itu demi menentukan nilai jual bulan depan
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal mengevaluasi harga BBM (Bahan Bakar Minyak) di Tanah Air. Hal itu guna menentukan banderol Pertamax series di Juni 2024.
Orang nomor satu di Indonesia tersebut bahkan menyebut kalau harga BBM berpotensi naik bulan depan. Namun belum bisa ditentukan dalam waktu dekat.
“Semuanya dilihat dari fiskal negara, mampu atau tidak," kata Presiden Jokowi di Antara pada Selasa (28/5).
Lebih jauh Jokowi mengatakan kalau kemampuan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) untuk subsidi BBM akan dihitung. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor.
Seperti harga minyak dunia, terutama di tengah kondisi geopolitik. Kemudian dikalkulasi serta dihitung dengan teliti.
“Semua akan dilakukan lewat pertimbangan-pertimbangan yang matang karena itu menyangkut hajat hidup orang banyak," tegas Jokowi.
Jokowi pun tidak memungkiri kalau harga BBM dapat mempengaruhi berbagai hal. Jadi tidak mau asal dalam menentukan kenaikan banderol.
Seperti diketahui, Jokowi bersama para pembantunya menahan harga BBM subsidi maupun non subsidi sejak Februari 2024. Langkah tersebut ditempuh guna menjaga situasi negara.
Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menuturkan bila pemerintah menahan banderol bahan bakar hingga bulan depan.
“Kan kami sudah bilang sampai Juni 2024 (ditahan), pertimbangannya kita baru pulih, masyarakat jangan sampai kena beban tambahan,” ucap Arifin.
Di sisi lain gejolak harga minyak dunia, eskalasi konflik di Timur Tengah hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat membuat kompensasi juga anggaran subsidi BBM di dalam negeri membengkak.
Tak heran jika Jokowi bakal mengevaluasi harga BBM dalam waktu dekat. Sehingga bisa menentukan nilai jual di bulan depan.
Sebelumnya kecelakaan Ebrahim Raisi, Presiden Iran beberapa waktu lalu membuat perdagangan minyak mentah di pasar Asia melejit. Sebab banyak investor khawatir akan kehabisan stok.
Kemudian memberi dampak cukup besar bagi Indonesia. Pasalnya sebagai negara yang sering impor minyak mentah, kenaikan dapat berpengaruh pada perekonomian Tanah Air,
Apalagi harga BBM non subsidi di dalam negeri sedikit banyak masih mengikuti banderol global. Membuat sejumlah pihak merasa khawatir akan masalah ini.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
16 Juli 2024, 17:00 WIB
11 Juli 2024, 08:13 WIB
10 Juli 2024, 20:30 WIB
03 Juli 2024, 13:00 WIB
02 Juli 2024, 08:00 WIB
Terkini
26 Juli 2024, 19:00 WIB
Meski disebut harga estimasi, GWM Tank 300 akan dipasarkan dengan banderol serupa agar bisa kompetitif
26 Juli 2024, 18:00 WIB
Wuling BinguoEV edisi spesial ditawarkan dengan jumlah yang terbatas dan hanya tersedia 1.000 unit saja
26 Juli 2024, 17:00 WIB
Suzuki menghadirkan tiga model andalannya untuk mengasah keterampilan berkendara di medan Offroad BSD
26 Juli 2024, 16:00 WIB
Sejak peluncurannya Hyundai Kona Electric dipesan hampir 1.000 konsumen, unit mulai dikirim pada Juli
26 Juli 2024, 15:00 WIB
Berdasarkan hasil survey internal di GIIAS 2024 Stepwgn diminati, namun Honda pede bawa mobil listrik E:N1
26 Juli 2024, 15:00 WIB
Daihatsu pertahankan harga meski rupiah melemah berkat tingginya TKDN yang ada pada produk yang dijual
26 Juli 2024, 14:00 WIB
Para pengguna LCGC kerap terlihat ugal-ugalan dan membahayakan hingga viral di beberapa akun media sosial
26 Juli 2024, 13:00 WIB
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat mengajukan kredit mobil di ACC agar bisa langsung disetujui