BBM Shell Bakal Bisa Dibeli Lagi, Pertamina Sudah Kirim Pasokan
06 Desember 2025, 11:00 WIB
Presiden Jokowi bakal mengevaluasi harga BBM dalam waktu dekat, hal itu demi menentukan nilai jual bulan depan
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal mengevaluasi harga BBM (Bahan Bakar Minyak) di Tanah Air. Hal itu guna menentukan banderol Pertamax series di Juni 2024.
Orang nomor satu di Indonesia tersebut bahkan menyebut kalau harga BBM berpotensi naik bulan depan. Namun belum bisa ditentukan dalam waktu dekat.
“Semuanya dilihat dari fiskal negara, mampu atau tidak," kata Presiden Jokowi di Antara pada Selasa (28/5).
Lebih jauh Jokowi mengatakan kalau kemampuan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) untuk subsidi BBM akan dihitung. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor.
Seperti harga minyak dunia, terutama di tengah kondisi geopolitik. Kemudian dikalkulasi serta dihitung dengan teliti.
“Semua akan dilakukan lewat pertimbangan-pertimbangan yang matang karena itu menyangkut hajat hidup orang banyak," tegas Jokowi.
Jokowi pun tidak memungkiri kalau harga BBM dapat mempengaruhi berbagai hal. Jadi tidak mau asal dalam menentukan kenaikan banderol.
Seperti diketahui, Jokowi bersama para pembantunya menahan harga BBM subsidi maupun non subsidi sejak Februari 2024. Langkah tersebut ditempuh guna menjaga situasi negara.
Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menuturkan bila pemerintah menahan banderol bahan bakar hingga bulan depan.
“Kan kami sudah bilang sampai Juni 2024 (ditahan), pertimbangannya kita baru pulih, masyarakat jangan sampai kena beban tambahan,” ucap Arifin.
Di sisi lain gejolak harga minyak dunia, eskalasi konflik di Timur Tengah hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat membuat kompensasi juga anggaran subsidi BBM di dalam negeri membengkak.
Tak heran jika Jokowi bakal mengevaluasi harga BBM dalam waktu dekat. Sehingga bisa menentukan nilai jual di bulan depan.
Sebelumnya kecelakaan Ebrahim Raisi, Presiden Iran beberapa waktu lalu membuat perdagangan minyak mentah di pasar Asia melejit. Sebab banyak investor khawatir akan kehabisan stok.
Kemudian memberi dampak cukup besar bagi Indonesia. Pasalnya sebagai negara yang sering impor minyak mentah, kenaikan dapat berpengaruh pada perekonomian Tanah Air,
Apalagi harga BBM non subsidi di dalam negeri sedikit banyak masih mengikuti banderol global. Membuat sejumlah pihak merasa khawatir akan masalah ini.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
06 Desember 2025, 11:00 WIB
01 Desember 2025, 10:25 WIB
01 Desember 2025, 07:00 WIB
26 November 2025, 22:30 WIB
25 November 2025, 17:29 WIB
Terkini
08 Desember 2025, 06:00 WIB
Untuk mengurus dokumen berkendara, Anda bisa menyambangi SIM keliling Bandung yang beroperasi hari ini
08 Desember 2025, 06:00 WIB
Perpanjangan masa berlaku Surat Izin Mengemudi bisa dilakukan di fasilitas SIM keliling Jakarta hari ini
08 Desember 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta dinilai masih efektif dalam mengurangi kemacetan lalu lintas yang ada di Ibu Kota
07 Desember 2025, 21:00 WIB
Praz Teguh tercatat memiliki beberapa motor dan mobil, salah satu yang unik adalah sebuah angkot Suzuki Carry
07 Desember 2025, 19:00 WIB
Varian terbaru dari iCar V23 didukung teknologi swap baterai, harganya disebut bakal semakin kompetitif
07 Desember 2025, 17:10 WIB
Mahindra lebih pilih fokus bentuk pasar di Indonesia sebelum memutuskan untuk merakit mobil secara lokal
07 Desember 2025, 15:00 WIB
Bburago ungkap bahwa peminat diecast di Indonesia semakin tinggi dan mencari model yang memiliki nilai tambah
07 Desember 2025, 13:00 WIB
Vinfast menilai kesuksesan tujuh orang tersebut mampu menginspirasi banyak masyarakat yang ada di Tanah Air