Stok BBM Shell Super Perlahan Pulih, V-Power Masih Kosong
08 September 2025, 19:00 WIB
Presiden Jokowi bakal mengevaluasi harga BBM dalam waktu dekat, hal itu demi menentukan nilai jual bulan depan
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal mengevaluasi harga BBM (Bahan Bakar Minyak) di Tanah Air. Hal itu guna menentukan banderol Pertamax series di Juni 2024.
Orang nomor satu di Indonesia tersebut bahkan menyebut kalau harga BBM berpotensi naik bulan depan. Namun belum bisa ditentukan dalam waktu dekat.
“Semuanya dilihat dari fiskal negara, mampu atau tidak," kata Presiden Jokowi di Antara pada Selasa (28/5).
Lebih jauh Jokowi mengatakan kalau kemampuan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) untuk subsidi BBM akan dihitung. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor.
Seperti harga minyak dunia, terutama di tengah kondisi geopolitik. Kemudian dikalkulasi serta dihitung dengan teliti.
“Semua akan dilakukan lewat pertimbangan-pertimbangan yang matang karena itu menyangkut hajat hidup orang banyak," tegas Jokowi.
Jokowi pun tidak memungkiri kalau harga BBM dapat mempengaruhi berbagai hal. Jadi tidak mau asal dalam menentukan kenaikan banderol.
Seperti diketahui, Jokowi bersama para pembantunya menahan harga BBM subsidi maupun non subsidi sejak Februari 2024. Langkah tersebut ditempuh guna menjaga situasi negara.
Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menuturkan bila pemerintah menahan banderol bahan bakar hingga bulan depan.
“Kan kami sudah bilang sampai Juni 2024 (ditahan), pertimbangannya kita baru pulih, masyarakat jangan sampai kena beban tambahan,” ucap Arifin.
Di sisi lain gejolak harga minyak dunia, eskalasi konflik di Timur Tengah hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat membuat kompensasi juga anggaran subsidi BBM di dalam negeri membengkak.
Tak heran jika Jokowi bakal mengevaluasi harga BBM dalam waktu dekat. Sehingga bisa menentukan nilai jual di bulan depan.
Sebelumnya kecelakaan Ebrahim Raisi, Presiden Iran beberapa waktu lalu membuat perdagangan minyak mentah di pasar Asia melejit. Sebab banyak investor khawatir akan kehabisan stok.
Kemudian memberi dampak cukup besar bagi Indonesia. Pasalnya sebagai negara yang sering impor minyak mentah, kenaikan dapat berpengaruh pada perekonomian Tanah Air,
Apalagi harga BBM non subsidi di dalam negeri sedikit banyak masih mengikuti banderol global. Membuat sejumlah pihak merasa khawatir akan masalah ini.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
08 September 2025, 19:00 WIB
04 September 2025, 14:00 WIB
02 September 2025, 20:00 WIB
01 September 2025, 10:00 WIB
01 September 2025, 07:00 WIB
Terkini
08 September 2025, 21:00 WIB
Pada Agustus 2025 kinerja pasar motor baru kembali merosot, padahal bulan lalu kondisinya sempat menguat
08 September 2025, 20:00 WIB
Suzuki Victoris berpeluang dihadirkan di Indonesia sebagai pengganti Grand Vitara, begini komentar PT SIS
08 September 2025, 19:00 WIB
Sejumlah SPBU Shell di Jakarta, Bogor, Bekasi, Depok dan Tangerang sudah menerima distribusi BBM jenis Super
08 September 2025, 18:00 WIB
AHM baru saja memberikan penyegaraan untuk Honda ADV 160, matic satu ini ditawarkan mulai Rp 37 jutaan
08 September 2025, 17:01 WIB
Legenda basket satu ini memodifikasi mobil untuk memenuhi kebutuhan
08 September 2025, 17:00 WIB
Toyota memberikan ubahan pada Kijang Innova Zenix tipe mesin bensin maupun hybrid, berikut rinciannya
08 September 2025, 16:00 WIB
Ada setidaknya 16 model mobil listrik impor yang wajib dirakit lokal mulai 2026 pasca berakhirnya insentif
08 September 2025, 15:00 WIB
Seorang tenaga penjualan mengatakan, BYD M9 yang akan ditawarkan buat pasar Indonesia adalah varian PHEV