GIIAS 2025 Bakal Hadirkan 7 Brand Baru, Bakal Makin Sesak
17 April 2025, 07:00 WIB
Target penjualan mobil 2025 850 ribu, Gaikindo sebut ada peluang turun ke 750 ribu atau naik ke 900 ribu unit
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Penjualan mobil nasional sepanjang 2024 mengalami penurunan dibandingkan capaian 2023, tidak berhasil mencapai satu juta unit. Ada sejumlah faktor penyebab seperti pemilu dan naiknya suku bunga acuan.
Secara keseluruhan, penjualan ritel (diler ke konsumen) nasional di 2024 adalah 889.680 unit. Angka ini turun dari perolehan di periode yang sama di 2023 yaitu sebanyak 998.059 unit.
Pihak Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) mengungkapkan bahwa agenda politik yang cukup besar membuat sejumlah konsumen melakukan penundaan pembelian kendaraan.
Ditambah lagi sempat ada wacana pemberian insentif mobil hybrid jelang akhir 2024. Sehingga banyak calon pembeli menahan pembelian demi menunggu kepastian tersebut.
Memasuki 2025, industri otomotif juga masih akan menghadapi tantangan. Mulai dari penerapan PPN 12 persen, opsen PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) serta opsen BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor).
Sehingga Gaikindo menetapkan target penjualan mobil 2025 sebanyak 850 ribu unit. Ini disertai potensi koreksi sampai 750 unit tetapi berpeluang naik ke 900 ribu unit.
Guna mengimbangi hal itu, pemerintah sebelumnya resmi memberikan insentif mobil hybrid sebesar tiga persen.
“Ini (insentif) akan berdampak pada pertambahan pendapatan negara baik pusat dan daerah, terdiri atas PPN, BBNKB, PKB, PPh badan, PPh perorangan,” kata Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo dikutip dari keterangan resmi, Kamis (16/1).
Dia menegaskan adanya pemberian insentif dari pemerintah dapat meningkatkan pertumbuhan industri kendaraan bermotor dan mendorong penjualan. Jadi menggairahkan berbagai industri komponen, perbankan sampai lembaga pembiayaan.
Sebelumnya pengamat mengatakan bahwa insentif dalam bentuk diskon PPnBM bisa mengembangkan pasar sampai 16 persen.
“Ini simulasi kita kalau mau memberikan insentif, bahkan sampai PPnBM-nya nol persen,” kata Riyanto, pengamat otomotif LPEM UI (Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia) belum lama ini.
Kemudian relaksasi opsen juga perlu dipertimbangkan. Sebab pungutan tambahan itu dapat membuat total pajak mobil naik 48,9 persen sementara harga mobil baru naik 6,2 persen.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
17 April 2025, 07:00 WIB
10 April 2025, 18:18 WIB
10 April 2025, 09:00 WIB
08 April 2025, 19:00 WIB
07 April 2025, 13:00 WIB
Terkini
17 April 2025, 07:00 WIB
Pameran otomotif GIIAS 2025 diyakini akan kedatangan 7 brand yang benar-benar baru untuk meramaikan acara
17 April 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta diselenggarakan jelang akhir pekan dengan pengawasan yang cukup ketat di sejumlah titik
17 April 2025, 06:00 WIB
Warga di Kota Kembang wajib mencatat dua lokasi SIM Keliling Bandung yang beroperasi hari ini agar tidak salah
17 April 2025, 06:00 WIB
Ada lima lokasi SIM keliling Jakarta hari ini, simak informasi lengkap termasuk cara, biaya dan syaratnya
16 April 2025, 21:27 WIB
Jeep Wrangler 4 Door Rubicon resmi mengaspal di jalanan Indonesia untuk menggoda para penggemar offroad
16 April 2025, 20:00 WIB
Sebagai salah satu manufaktur, Geely baru saja menyabet dua penghargaan bergengsi di panggung internasional
16 April 2025, 19:07 WIB
Semakin banyak produk kendaraan ramah lingukngan di RI, Daihatsu sebut berdampak ke penjualan mobil ICE
16 April 2025, 17:39 WIB
Chery sebut PHEV sebagai alternatif kendaraan ramah lingkungan yang menarik, tetapi harganya harus kompetitif