Ulas Spesifikasi Aion UT, Rival Baru BYD Dolphin di Indonesia
30 Juni 2025, 16:23 WIB
Mobil listrik harus bisa menjangkau first buyer atau pembeli pertama, Gaikindo contohkan program LCGC
Oleh Serafina Ophelia
TRENOTO – Memasuki era elektrifikasi masyarakat diimbau untuk menggunakan kendaraan listrik baik roda dua maupun roda empat. Hal ini dilakukan guna membantu menekan polusi udara terkhusus di Jakarta.
Hanya saja sekarang harga mobil listrik masih terbilang mahal. Terendah di Rp180 jutaan, namun jika konsumen ingin ukuran lebih besar perlu merogoh kocek mulai dari Rp700 jutaan sampai Rp1 miliar ke atas.
Tentu masih jauh lebih mahal dibanding harga kendaraan konvensional pada umumnya. Padahal agar bisa merata mobil listrik harus bisa menjangkau first buyer atau pembeli mobil pertama.
Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo menyebut bahwa dalam diskusi dengan pihak pemerintah kembali dibahas lagi program LCGC (Low Cost Green Car) yang sempat jadi pendongkrak penjualan kendaraan roda empat.
Untuk diketahui pemerintah pernah menetapkan beberapa kriteria mobil LCGC dengan banderol murah dan bisa menjangkau pembeli pertama. Syarat beragam mulai dari konsumsi bahan bakar sampai tingkat emisi CO2 maksimal.
“Kita ingin bangkitkan ekosistem industri kendaraan di Indonesia dan berikan produk terjangkau. Pemerintah tentukan kandungan lokal dan kapan harus dilokalkan, cukup detail banyak dikerjakan,” ucap Kukuh dalam Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (6/9).
Salah satu poin penting menurut Kukuh adalah menjangkau pembeli pertama keluarga muda pengguna kendaraan roda dua untuk beralih ke mobil listrik.
Ke depannya ia mengharapkan pola serupa untuk industri mobil listrik, mengikuti ketentuan pemerintah dan dirakit lokal demi menekan harga jual.
“Belajar dari banyak hal tadi kalau mobil listrik kita inginkan transisi juga bertahap,” tegas dia.
Kukuh mengatakan infrastruktur juga harus terus dikembangkan. Belajar dari peralihan Euro2 ke Euro4 yang menurut dia kurang persiapan di mana bahan bakarnya justru tidak tersedia.
“Kalau kendaraan sudah punya catalytic converter diisi bahan bakar bertimbal itu dalam waktu dua bulan jebol mobilnya. Padahal bahan bakar itu tidak tersedia di seluruh Indonesia,” ujar Kukuh.
Maka dalam adopsi penggunaan mobil listrik ketersediaan charging station perlu diperhatikan. SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) harus mudah dijangkau masyarakat dan tidak terbatas di kota besar saja.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
30 Juni 2025, 16:23 WIB
30 Juni 2025, 13:30 WIB
30 Juni 2025, 12:00 WIB
30 Juni 2025, 11:00 WIB
30 Juni 2025, 09:00 WIB
Terkini
01 Juli 2025, 06:12 WIB
Memperingati Hari Bhayangkara, ada tambahan lokasi SIM keliling Jakarta hari ini mulai pukul 09.00 WIB
01 Juli 2025, 06:11 WIB
Di awal Juli 2025 kepolisian menghadirkan dua lokasi SIM keliling Bandung guna melayani para pengendara
01 Juli 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 1 Juli 2025 digelar bersamaan dengan hari Bhayangkara sehingga banyak jalan ditutup
30 Juni 2025, 22:24 WIB
Kepolisian bakal menggelar rekayasa lalu lintas di Silang Monas dalam rangka Hari Bhayangkara ke -79 besok
30 Juni 2025, 22:08 WIB
Polda Metro Jaya menyediakan perpanjang SIM gratis besok dalam rangka perayaan Hari Bhayangkara ke-79 di Monas
30 Juni 2025, 20:00 WIB
Pembangunan pabrik Mazda di Indonesia diklaim masih berjalan dan bakal segera rampung untuk penuhi pasar otomotif
30 Juni 2025, 19:00 WIB
Alex Marquez harus jalani operasi di Spanyol setelah tangan kirinya retak akibat kecelakaan di MotoGP Belanda
30 Juni 2025, 18:00 WIB
Jaecoo Indonesia ungkap alasan harga J7 SHS belum juga diumumkan ke konsumen sejak perkenalannya di IIMS 2025