Simak Rekayasa Lalu Lintas saat Hari Bhayangkara di Monas
30 Juni 2025, 22:24 WIB
Dishub Jakarta tutup beberapa jalan untuk atasi kemacetan di Ibu Kota yang dinilai sudah semakin parah
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Dinas Perhubungan atau Dishub Jakarta tutup beberapa jalan dan menerapkan sistem satu arah di beberapa lokasi. Langkah tersebut bertujuan mengurangi kemacetan di Ibu Kota yang diklaim masih memburuk.
Hal ini disampaikan Syafrin Liputo, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Dengan demikian diharapkan arus lalu lintas bisa lebih lancar dan kemacetan bisa berkurang dibanding sebelumnya.
"Kami lakukan penutupan rute di beberapa lokasi dan terapkan satu arah di beberapa titik. Selain itu akan ada perencanaan geometrik untuk persimpangan serta rambu lalu lintas," ujar Syafrin.
Selain itu, Dishub DKI Jakarta juga akan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan. Pemanfaatkan tersebut digunakan untuk mengurangi kepadatan khususnya di persimpangan jalan.
“Kami juga akan menggunakan sistem transportasi yang memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan. Penerapan dilakukan di kawasan persimpangan,” ungkapnya.
Dilansir dari Antara, teknologi tersebut merupakan hasil kerjasama antara Dishub dengan Google Inc. Berkat ini maka pemantauan kondisi dan pengaturan waktu di lampu lalu lintas menjadi lebih mudah karena sudah dihitung menggunakan data real time.
Penerapan kecerdasan buatan di perimpangan ini sudah dilakukan pada beberapa ruas jalan seperti Jalan Imam Bonjol, Jalan Diponegoro, Jalan Proklamasi, Jalan Pramuka, hingga Jalan Pemuda. Hasilnua pun dinilai cukup efektif.
Tak hanya itu, Dishub DKI juga masih berupaya untuk mengatur jam kerja karyawan. Tujuannya adalah menghindari masyarakat melakukan mobilitas di waktu yang bersamaan sehingga kemacetan bisa ditekan.
Sebelumnya diberitakan bahwa kemacetan Jakarta mengalami kenaikan signifikan. Berdasarkan rilis TomTom Traffic Index kemacetan DKI Jakarta berada di peringkat 29 dari sebelumnya hanya menempati posisi 46.
Tingkat kepadatan lalu lintas di Jakarta pun telah mencapai 53 persen sehingga perlu dilakukan sebuah tindakan nyata untuk bisa mengatasinya. Salah satu yang menjadi pertimbangan adalah mengatur jam kerja karyawan.
Beberapa skenario lama seperti aturan ganjil genap Jakarta dan contraflow juga dipastikan tetap digelar. Dengan demikian diharapkan jumlah kendaraan yang beroperasi bisa ditekan sehingga arus lalu lintas bisa mengalir lebih cepat.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
30 Juni 2025, 22:24 WIB
29 Juni 2025, 06:00 WIB
18 Juni 2025, 16:00 WIB
12 Juni 2025, 13:00 WIB
10 Juni 2025, 10:00 WIB
Terkini
01 Juli 2025, 21:25 WIB
Menurut Jaecoo perang harga mobil Cina wajar dilakukan, asal tetap memberikan value lebih kepada para konsumen
01 Juli 2025, 20:08 WIB
MotoGP Malaysia 2025 menargetkan bisa menarik 13 ribu penonton asal Indonesia atau dari tahun sebelumnya
01 Juli 2025, 19:00 WIB
Ground Zero meluncurkan tiga produk baru untuk merayakan hari jadi mereka yang ke-30, dijual secara terbatas
01 Juli 2025, 18:00 WIB
Kepulauan Riau gelar pemutihan pajak kendaraan bermotor untuk mudahkan warganya menjalankan kewajiban
01 Juli 2025, 17:09 WIB
Pengunjung Jakarta Fair 2025 yang beruntung dan kreatf berhasil memenangkan 1 unit mobil listrik VinFast
01 Juli 2025, 15:18 WIB
Banyak penumpang merasa lebih mual saat berkendara di mobil listrik ketimbang ICE, berikut penjelasannya
01 Juli 2025, 14:18 WIB
Dyandra Promosindo perkenalkan logo baru, siap hadirkan pameran otomotif IIMS 2026 di Februari tahun depan
01 Juli 2025, 12:00 WIB
Berikut KatadataOTO rangkumkan harga BBM di seluruh SPBU swasta yang mengalami kenaikan di awal Juli 2025