Menperin Sebut Insentif Otomotif di 2026 Sebuah Keharusan
26 November 2025, 19:19 WIB
Airlangga Hartarto dan Agus Gumiwang berbicara soal insentif Pemerintah untuk industri otomotif Tanah Air.
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Insentif untuk industri otomotif terus menggaung. Pemerintah dikabarkan berencana memberikan bantuan di 2026.
Hal itu dilakukan demi menggairah segmen otomotif, yang menghadapi banyak tantangan.
Para pembantu Presiden Prabowo Subianto pun, memberikan kabar terbaru mengenai usulan insentif tersebut.
"Insentif (untuk industri otomotif) tahun depan tidak ada," ungkap Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di ICE BSD, Tangerang, Rabu (26/11).
Menurut Airlangga ada beberapa hal, mengapa insentif untuk segmen otomotif tidak dicairkan pada tahun depan.
Seperti contoh pemerintah menilai, para pabrikan motor maupun mobil di Tanah Air sudah cukup kuat.
Sehingga tidak perlu stimulus untuk menggairahkan pasar. Jadi mereka memberi sinyal tidak ingin memberikan bantuan.
Ditambah ada sederet pameran yang digelar. Mulai dari IIMS, GIIAS sampai GJAW di Tanah Air.
Akan tetapi, ketika ditanya mengenai usulan insentif otomotif dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) ia mengatakan hal berbeda.
"Iya dikaji tapi belum diputuskan, masih ada peluang (diberikan)," tegas Airlangga.
Jika dilihat, insentif memang cukup dibutuhkan. Terutama untuk menggairahkan penjualan mobil baru.
Mengingat tahun ini pasar kendaraan roda empat anyar, di Tanah Air terkoreksi cukup dalam.
Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), angka penjualan mobil secara retail (penyaluran dari diler ke konsumen) di periode Januari-Oktober 2025 tercatat 660.659 unit.
Sedangkan wholesales atau pengiriman dari pabrik ke diler sebanyak 645.844 unit.
Angka di atas masih jauh dari target yang ditentukan Gaikindo. Sebab mereka bertekad ada 850 ribu kendaraan roda empat terniaga.
Jadi keberadaan insentif tahun depan sangat penting. Dinilai dapat menggairahkan pasar mobil baru.
Di sisi lain, Menperin mengungkapkan bahwa industri otomotif membutuhkan stimulus dari pemerintah.
"Sedang kita susun, insentif otomotif itu menurut saya sebuah keharusan. Karena merupakan sektor yang terlalu penting,” kata Agus Gumiwang Kartasasmita, Menperin di ICE BSD, Tangerang.
Lebih lanjut dia menegaskan strategi pemberian insentif harus memperhatikan semua faktor dari hulu ke hilir.
Hanya saja Menperin masih enggan menjelaskan secara detail terkait jenis ataupun skema insentif yang bakal dikucurkan ke industri otomotif nanti.
Sekadar mengingatkan, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengaku, bakal menggandeng sejumlah pihak untuk membahas bantuan tersebut.
Mulai dari Gaikindo sampai pelaku industri lain. Sehingga mendapatkan banyak masukan guna mengucurkan insentif.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
26 November 2025, 19:19 WIB
26 November 2025, 08:00 WIB
25 November 2025, 19:00 WIB
25 November 2025, 09:00 WIB
25 November 2025, 08:00 WIB
Terkini
26 November 2025, 19:19 WIB
Insentif otomotif masih diperlukan untuk mengerek angka penjualan, Menperin sebut rencana itu masih dibahas
26 November 2025, 17:00 WIB
Citroen E-C3 NIK 2024 masih tersisa dan kini diobral dengan diskon Rp 100 juta hingga lebih murah dari BYD Atto 1
26 November 2025, 16:00 WIB
Puluhan ribu pengguna mobil maupun motor di Jakarta terjaring Operasi Zebra 2025 selama satu pekan ini
26 November 2025, 15:00 WIB
Bridgestone Indonesia menghadirkan edukasi untuk mengenal lebih jauh struktur ban mobil berteknologi terkini
26 November 2025, 14:38 WIB
Changan menyiapkan iPhone 17 sampai Instax Mini 12 untuk pembelian Lumin dan Deepal S07 selama GJAW 2025
26 November 2025, 13:00 WIB
Naik 20 persen dari tahun lalu, Mitsubishi targetkan bisa raih 2.000 SPK berkat kehadiran Destinator
26 November 2025, 12:00 WIB
Merek Cina mulai menghadirkan produk-produk di segmen luxury, Lamborghini akui persaingannya semakin sengit
26 November 2025, 11:00 WIB
BYD Atto 1 jadi primadona baru masyarakat Indonesia, mobil listrik ini sudah terpesan ribuan unit di Tanah Air