Contraflow Sering Timbulkan Kecelakaan, Pakar Usul untuk Diganti
09 April 2025, 09:00 WIB
Kecelakaan di Pekanbaru disebabkan karena sopir dalam keadaan mabuk setelah mengonsumsi alkohol dan narkoba
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Kecelakaan maut melibatkan Toyota Calya dan Honda Beat di Pekanbaru, Riau terjadi pada Rabu (1/1). Kepolisian menyebut sopir kendaraan roda empat itu dalam keadaan mabuk.
Antoni Romansyah (44) serta sang penumpang seorang wanita sebelumnya mengaku dari tempat hiburan malam. Mereka mengonsumsi alkohol juga narkoba.
“Mereka menggunakan sabu di Palembang, lalu singgah di tempat hiburan malam di Pekanbaru sebelum kecelakaan terjadi,” ungkap AKP Bagus Faria, Kepala Satuan Narkotika dan Obat-Obatan Terlarang Kepolisian Resor Kota Pekanbaru di Antara.
Lalu Antoni mengemudi mobil berkelir putih dengan kecepatan tinggi. Setibanya di Jalan Hangtuah, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru kendaraan itu berpindah jalur.
Kemudian menabrak motor di arah berlawan. Membuat satu keluarga yang terdiri dari tiga orang meninggal dunia.
Atas perbuatannya, Antoni harus digelandang ke kantor polisi. Ia dimintai keterangan dan tanggung jawab akibat insiden tersebut.
Berangkat dari hal di atas, pengamat menyebut kalau perilaku mengemudi dalam keadaan mabuk sangat berisiko minimbulkan kecelakaan.
“Mengemudi yang lebih berbahaya dari ngantuk atau microsleep, yaitu mabuk juga (menggunakan) narkoba. Sopir berhalusinasi karena sistem saraf terganggu sehingga menyebabkan perubahaan perilaku kesadaran sampai kemampuan mengendalikan diri,” kata Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) kepada KatadataOTO, Kamis (2/1).
Sony menuturkan ada sejumlah hal bisa terjadi ketika menyetir mobil dalam keadaan mabuk. Pertama adalah keseimbangan terganggu, jadi arah kendaraan tidak terkontrol.
Seperti suka berbelok tidak menentu atau ke berbagai arah. Membuat pengendara lain di jalan dalam bahaya besar.
Lalu penglihatan kabur sehingga tak mampu membaca obyek-obyek yang ada disekitar. Berisiko tinggi menabrak pengguna jalan lain seperti kecelakaan di Pekanbaru.
Selanjutnya dalam bereaksi lambat, jadi kemampuan mengantisipasi bahaya berkurang.Terakhir perilaku pengendara tak terkendali, cenderung emosi tidak stabil.
Jika hal-hal di atas terjadi maka bukan tidak mungkin kecelakaan di Pekanbaru tak bisa terhindarkan. Bahkan sampai menghilangkan nyawa seseorang.
“Pengemudi seperti ini mudah terbaca, akan tetapi sulit diantisipasi jika datangnya berlawanan arah,” Sony menuturkan.
Pengendara roda empat maupun dua diminta agar tidak mengonsumsi alkohol serta narkoba ketika ingin membawa mobil atau motor di jalan raya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
09 April 2025, 09:00 WIB
08 April 2025, 16:00 WIB
02 April 2025, 08:20 WIB
30 Maret 2025, 22:03 WIB
20 Maret 2025, 08:23 WIB
Terkini
09 April 2025, 11:15 WIB
Polytron gandeng Skyworth Auto untuk garap pasar mobil listrik di Indonesia dengan masuk ke segmen SUV
09 April 2025, 10:03 WIB
Setelah mereknya didaftarkan di PDKI, NJKB BYD Seagull saat ini sudah terdaftar di Samsat-PKB Jakarta
09 April 2025, 09:00 WIB
Kepolisian disarankan meninjau kembali penerapan contraflow saat arus mudik karena sering terjadi kecelakaan
09 April 2025, 08:00 WIB
Berikut daftar lengkap harga mobil listrik per April 2025 setelah lebaran, berstatus on the road Jakarta
09 April 2025, 07:00 WIB
Jalanan di Jakarta terbilang masih lancar, Dinas Pehubungan perkirakan kepadatan lalu lintas terjadi pada Kamis (10/04)
09 April 2025, 06:17 WIB
Demi memudahkan para pengendara di Kota Kembang, kepolisian menghadirkan SIM Keliling Bandung di dua lokasi
09 April 2025, 06:15 WIB
Ada lima lokasi tersebar di area strategis, berikut informasi jadwal dan lokasi SIM keliling Jakarta hari ini
09 April 2025, 06:00 WIB
Pembatasan ganjil genap Jakarta 9 April 2025 masih menjadi andalan buat kepolisian dalam atasi kemacetan