Ganjil Genap Jakarta 22 Agustus 2025, Ketat Jelang Akhir Pekan
22 Agustus 2025, 06:00 WIB
Pemerintah DKI Jakarta mengusulkan untuk menutup Exit tol Cipete di jam sibuk guna atasi macet di jalan TB Simatupang
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Ada beberapa solusi yang ditemukan oleh pemerintah DKI Jakarta dalam mengatasi kemacetan di jalan TB Simatupang. Salah satunya adalah dengan menutup sementara pintu keluar tol Cipete – Pondok Labu.
Ide itu dicetuskan oleh pemerintah provinsi dan rencananya akan disampaikan pada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) melalui surat resmi. Dengan demikian diharapkan kemacetan yang belakangan ini terjadi bisa sedikit berkurang.
“Memang ada bottleneck (penyempitan) di sana karena begitu keluar tol kendaraan langsung crossing (melintas) menuju Fatmawati. Lajurnya tinggal dua ditambah ada pekerjaan proyek PAL sehingga antreannya panjang,” ujar Syafrin Liputo, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta dilansir Antara (22/08).
Meski demikian dirinya mengungkap bahwa penutupan hanya diberlakukan pada jam sibuk seperti sore hari. Mekanismenya akan dibahas bersama BPJT agar tidak mengganggu mobilitas warga.
Namun bila dilakukan maka kendaraan baru bisa keluar di gerbang tol Lebak Bulus. Setelah itu pengguna jalan harus berputar dan menuju lokasi tujuan.
Tak hanya exit tol, sejumlah Dinas Perhubungan bersama Satpol PP dan instansi terkait terus melakukan rekayasa lalu lintas. Dengan demikian diharapkan kemacetan di ruas jalan tersebut dapat diminimalisir.
Sebelumnya diberitakan bahwa Pramono Anung, Gubernur DKI Jakarta telah melewati TB Simatupang tanpa pengawalan. Dalam pantauannya, kemacetan terjadi karena adanya Proyek Strategis Nasional (PSN).
“PSN itu adalah proyek pemerintah pusat dan keluhannya memang berkepanjangan,” ungkap Pramono di laman resmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Rabu (20/08).
Ia pun telah menginstruksikan Dinas Bina Marga, Dinas Perhubungan maupun Satpol PP agar menanganinya secara serius.
“Pertama saya minta untuk bedeng-bedeng dikecilin. Tidak seperti sekarang ada yang ukurannya sangat besar,” lanjut Pramono Anung.
Pramono mengungkapkan bahwa di sekitar lokasi galian banyak ditemui ekskavator maupun peralatan lainnya. Kondisi tersebut menurutnya sangat mengganggu arus lalu lintas sehingga kendaraan roda dua juga empat harus berbagi jalan.
Dirinya juga menyoroti banyaknya pak ogah yang turut mengatur jalan sehingga memperburuk keadaan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
22 Agustus 2025, 06:00 WIB
21 Agustus 2025, 14:00 WIB
21 Agustus 2025, 07:00 WIB
21 Agustus 2025, 06:00 WIB
20 Agustus 2025, 16:00 WIB
Terkini
22 Agustus 2025, 06:00 WIB
Jelang akhir pekan fasilitas SIM keliling Jakarta masih bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, simak informasinya
22 Agustus 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 22 Agustus 2025 bakal diawasi ketat oleh petugas di lapangan meski menjelang akhir pekan
22 Agustus 2025, 06:00 WIB
Sebelum akhir pekan, kepolisian mengoperasikan SIM keliling Bandung di dua tempat berbeda agar mudah ditemukan
21 Agustus 2025, 19:00 WIB
Setelah T2, mobil yang diduga Jetour T1 terpantau tengah diuji coba di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2
21 Agustus 2025, 18:00 WIB
Kalista berkolaborasi dengan Xapiens untuk melahirkan aplikasi bernama K-Move guna memudahkan konsumen
21 Agustus 2025, 17:00 WIB
Hot Wheels Convention Car edisi Indonesia akan diluncurkan di IMX 2025, ada dalam versi 1:1 dan 1:64
21 Agustus 2025, 16:00 WIB
Immanuel Ebenezer terjaring OTT KPK pada Rabu (20/08) malam, tercatat memiliki lima kendaraan pribadi
21 Agustus 2025, 15:00 WIB
Sebagian tanah pabrik BYD serta VinFast di Subang, Jawa Barat disebut-sebut menggunakan lahan pertanian