Sambut HUT TNI, Dishub Bakal Gelar Rekayasa Lalu Lintas di Monas
04 Oktober 2025, 09:00 WIB
Pemerintah DKI Jakarta mengusulkan untuk menutup Exit tol Cipete di jam sibuk guna atasi macet di jalan TB Simatupang
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Ada beberapa solusi yang ditemukan oleh pemerintah DKI Jakarta dalam mengatasi kemacetan di jalan TB Simatupang. Salah satunya adalah dengan menutup sementara pintu keluar tol Cipete – Pondok Labu.
Ide itu dicetuskan oleh pemerintah provinsi dan rencananya akan disampaikan pada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) melalui surat resmi. Dengan demikian diharapkan kemacetan yang belakangan ini terjadi bisa sedikit berkurang.
“Memang ada bottleneck (penyempitan) di sana karena begitu keluar tol kendaraan langsung crossing (melintas) menuju Fatmawati. Lajurnya tinggal dua ditambah ada pekerjaan proyek PAL sehingga antreannya panjang,” ujar Syafrin Liputo, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta dilansir Antara (22/08).
Meski demikian dirinya mengungkap bahwa penutupan hanya diberlakukan pada jam sibuk seperti sore hari. Mekanismenya akan dibahas bersama BPJT agar tidak mengganggu mobilitas warga.
Namun bila dilakukan maka kendaraan baru bisa keluar di gerbang tol Lebak Bulus. Setelah itu pengguna jalan harus berputar dan menuju lokasi tujuan.
Tak hanya exit tol, sejumlah Dinas Perhubungan bersama Satpol PP dan instansi terkait terus melakukan rekayasa lalu lintas. Dengan demikian diharapkan kemacetan di ruas jalan tersebut dapat diminimalisir.
Sebelumnya diberitakan bahwa Pramono Anung, Gubernur DKI Jakarta telah melewati TB Simatupang tanpa pengawalan. Dalam pantauannya, kemacetan terjadi karena adanya Proyek Strategis Nasional (PSN).
“PSN itu adalah proyek pemerintah pusat dan keluhannya memang berkepanjangan,” ungkap Pramono di laman resmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Rabu (20/08).
Ia pun telah menginstruksikan Dinas Bina Marga, Dinas Perhubungan maupun Satpol PP agar menanganinya secara serius.
“Pertama saya minta untuk bedeng-bedeng dikecilin. Tidak seperti sekarang ada yang ukurannya sangat besar,” lanjut Pramono Anung.
Pramono mengungkapkan bahwa di sekitar lokasi galian banyak ditemui ekskavator maupun peralatan lainnya. Kondisi tersebut menurutnya sangat mengganggu arus lalu lintas sehingga kendaraan roda dua juga empat harus berbagi jalan.
Dirinya juga menyoroti banyaknya pak ogah yang turut mengatur jalan sehingga memperburuk keadaan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
04 Oktober 2025, 09:00 WIB
03 Oktober 2025, 06:00 WIB
02 Oktober 2025, 06:00 WIB
01 Oktober 2025, 06:00 WIB
30 September 2025, 08:00 WIB
Terkini
05 Oktober 2025, 19:00 WIB
Koleksi kendaraan Bedu terbilang unik karena cukup beragam dari Toyota Voxy sampai sepeda motor Honda Beat
05 Oktober 2025, 17:00 WIB
Pengguna Honda Monkey 125 mendapatkan aksesoris stiker baru hasil kolaborasi dengan karakter Sanrio, Kuromi
05 Oktober 2025, 15:10 WIB
MotoGP Mandalika 2025 dimenangkan Fermin Aldeguer, Marc Marquez kembali gagal rampungkan balapan di Indonesia
05 Oktober 2025, 15:00 WIB
Kandungan etanol pada bahan bakar murni bukannya tanpa alasan, Pertamina memberikan penjelasan berikut
05 Oktober 2025, 13:00 WIB
Official Safety Car MotoGP Mandalika 2025 mengandalkan produk Pertamina, yakni Pertamax Turbo selama bertugas
05 Oktober 2025, 11:00 WIB
Suzuki XL7 Hybrid bekas memiliki beragam keunggulan yang tidak bisa dipandang sebelah mata oleh para pelanggannya
05 Oktober 2025, 09:00 WIB
Para UMKM di sekitar sirkuit mengalami kenaikan omzet sampai 90 persen selama gelaran MotoGP Mandalika 2025
05 Oktober 2025, 07:00 WIB
Tarif transportasi umum di Jakarta hari ini cuma Rp 80 untuk menyambut hari ulang tahun TNI yang ke 80