Subsidi Motor Listrik Siap Diresmikan Agustus 2025, Anggaran Ciut
02 Juli 2025, 13:00 WIB
Menurut data dari Kementerian ESDM penyerapan subsidi motor listrik konversi masih sangat jauh dari target
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Program subsidi motor listrik konversi dari Presiden Joko Widodo (Widodo) masih belum moncer seperti diharapkan banyak pihak.
Menurut data dari Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) realisasi konversi kendaraan roda dua berbahan bakar minyak menjadi setrum tak sampai 1.000 unit di 2023.
Bahkan jumlah di atas masih sangat jauh dari target yang telah ditetapkan. Sebab Presiden Jokowi memberi kuota sampai 50 ribu unit tahun lalu.
"Jadi memang kecil jauh dari kita harapkan. Kemarin di bawah 1.000 unit yang daftar sih banyak," ungkap Arifin Tasrif selaku Menteri ESDM seperti diberitakan Katadata sebelumnya.
Meski begitu Arifin mengaku kalau Presiden Jokowi menargetkan konversi motor listrik lebih tinggi pada 2024 yakni 150 ribu unit.
Kementerian ESDM optimistis dapat mencapai angka di atas. Sebab Arifin mengaku pihaknya sudah sosialisasi yang masif kepada masyarakat.
Kemudian mereka juga telah memperbaiki birokrasi administrasi konversi motor listrik sehingga lebih cepat dalam pembayaran maupun pelayanan.
Lalu jumlah bengkel konversi motor listrik ditambah ke sejumlah daerah. Sehingga masyarakat dapat lebih mudah memanfaatkan bantuan dari Jokowi.
"Ini kan kita bangun infrastruktur pendukung yang luar biasa, From Nothing to Something. Itu memang proses berjalan terus," tegas Menteri ESDM.
Lebih jauh Arifin menuturkan kalau Kementerian ESDM telah membuat roadmap pelaksanaan motor listrik konversi. Pada 2030 program ini bisa mencapai 13 juta unit untuk roda dua dan roda empat mencapai 2 juta unit.
Sementara itu Hari Budianto, Sekretaris Umum AISI (Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia) memiliki pendapat mengenai penyebab motor listrik konversi sepi peminat.
“Kita harus pakai kaca mata masyarakat kalau konversi motor tentu harus ada unit, biaya dan insentif nah pesaingnya apa? Ya motor listrik baru, karena dapat subsidi kemudian harga lumayan murah,” kata Hari dalam diskusi bertema 'Memproyeksi Pasar Otomotif 2024' bersama Forwot.
Lebih jauh dia mengungkapkan kalau modifikasi satu ini banyak dilakukan para penghobi. Sehingga tak heran jika kurang diminati masyarakat luas.
Kemudian proses konversi motor listrik juga tidak mudah. Tentu menjadi ganjalan masyarakat untuk melakukan sekarang.
“Tapi tentu semoga dari temen-temen bengkel konversi bisa lebih kreatif lagi, dalam arti konversi tidak hanya ganti powertrain saja,” Hari menutup perkataanya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
02 Juli 2025, 13:00 WIB
21 Juni 2025, 11:00 WIB
11 Juni 2025, 14:00 WIB
04 Juni 2025, 08:00 WIB
27 Mei 2025, 22:00 WIB
Terkini
04 Juli 2025, 11:41 WIB
Lamborghini yang dikendaraan Diogo Jota bersama sang adik terbakar saat kecelakaan di jalan tol A52, Spanyol
04 Juli 2025, 09:00 WIB
Dishub DKI menyiapkan teknologi senilai Rp 120 miliar untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang ada di Ibu Kota
04 Juli 2025, 08:00 WIB
Pemerintah terbuka jika merek Jepang mau ikut program insentif impor mobil listrik seperti yang dinikmati BYD
04 Juli 2025, 07:00 WIB
Aismoli berharap rencana pemberian subsidi motor listrik pada bulan depan bukan sekadar harapan palsu
04 Juli 2025, 06:00 WIB
Mendekati akhir pekan, SIM keliling Jakarta masih beroperasi sebagai fasilitas alternatif perpanjangan SIM
04 Juli 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 4 Juli 2025 kembali diterapkan guna menghindari terjadinya kemacetan khususnya di jam sibuk
04 Juli 2025, 06:00 WIB
Salah satu lokasi SIM keliling Bandung yang tersedia jelang akhir pekan ada di Dago Plaza, JL. IR. Juanda
03 Juli 2025, 22:00 WIB
Aprilia tengah menyiapkan rencana cadangan dengan mendekati Bastianini buat mengantisipasi kepergian Martin