Wholesales Motor Baru Kembali Sesak Nafas di September 2025
10 Oktober 2025, 09:00 WIB
Menurut data dari Kementerian ESDM penyerapan subsidi motor listrik konversi masih sangat jauh dari target
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Program subsidi motor listrik konversi dari Presiden Joko Widodo (Widodo) masih belum moncer seperti diharapkan banyak pihak.
Menurut data dari Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) realisasi konversi kendaraan roda dua berbahan bakar minyak menjadi setrum tak sampai 1.000 unit di 2023.
Bahkan jumlah di atas masih sangat jauh dari target yang telah ditetapkan. Sebab Presiden Jokowi memberi kuota sampai 50 ribu unit tahun lalu.
"Jadi memang kecil jauh dari kita harapkan. Kemarin di bawah 1.000 unit yang daftar sih banyak," ungkap Arifin Tasrif selaku Menteri ESDM seperti diberitakan Katadata sebelumnya.
Meski begitu Arifin mengaku kalau Presiden Jokowi menargetkan konversi motor listrik lebih tinggi pada 2024 yakni 150 ribu unit.
Kementerian ESDM optimistis dapat mencapai angka di atas. Sebab Arifin mengaku pihaknya sudah sosialisasi yang masif kepada masyarakat.
Kemudian mereka juga telah memperbaiki birokrasi administrasi konversi motor listrik sehingga lebih cepat dalam pembayaran maupun pelayanan.
Lalu jumlah bengkel konversi motor listrik ditambah ke sejumlah daerah. Sehingga masyarakat dapat lebih mudah memanfaatkan bantuan dari Jokowi.
"Ini kan kita bangun infrastruktur pendukung yang luar biasa, From Nothing to Something. Itu memang proses berjalan terus," tegas Menteri ESDM.
Lebih jauh Arifin menuturkan kalau Kementerian ESDM telah membuat roadmap pelaksanaan motor listrik konversi. Pada 2030 program ini bisa mencapai 13 juta unit untuk roda dua dan roda empat mencapai 2 juta unit.
Sementara itu Hari Budianto, Sekretaris Umum AISI (Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia) memiliki pendapat mengenai penyebab motor listrik konversi sepi peminat.
“Kita harus pakai kaca mata masyarakat kalau konversi motor tentu harus ada unit, biaya dan insentif nah pesaingnya apa? Ya motor listrik baru, karena dapat subsidi kemudian harga lumayan murah,” kata Hari dalam diskusi bertema 'Memproyeksi Pasar Otomotif 2024' bersama Forwot.
Lebih jauh dia mengungkapkan kalau modifikasi satu ini banyak dilakukan para penghobi. Sehingga tak heran jika kurang diminati masyarakat luas.
Kemudian proses konversi motor listrik juga tidak mudah. Tentu menjadi ganjalan masyarakat untuk melakukan sekarang.
“Tapi tentu semoga dari temen-temen bengkel konversi bisa lebih kreatif lagi, dalam arti konversi tidak hanya ganti powertrain saja,” Hari menutup perkataanya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
10 Oktober 2025, 09:00 WIB
06 Oktober 2025, 21:00 WIB
30 September 2025, 12:00 WIB
25 September 2025, 11:00 WIB
11 September 2025, 20:07 WIB
Terkini
23 Oktober 2025, 06:00 WIB
SIM keliling Bandung hari ini melayani masyarakat di dua lokasi berbeda, hal ini agar lebih mudah ditemukan
23 Oktober 2025, 06:00 WIB
Biayanya berbeda tergantung jenis SIM, simak ketentuan dan tarif perpanjangan di SIM keliling Jakarta
23 Oktober 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta akan diawasi ketat oleh pihak kepolisian guna menghindari kemacetan yang selalu terjadi
22 Oktober 2025, 20:34 WIB
Pemerintah Vietnam berencana melarang penggunaan motor bensin, berpotensi akibatkan kebangkrutan produsen
22 Oktober 2025, 19:23 WIB
Ahli menjelaskan etanol bantu memperbaiki kualitas bahan bakar, mengurangi kandungan sulfur di bensin
22 Oktober 2025, 16:22 WIB
Penggunaan bensin dengan campuran etanol 10 persen mau diterapkan, pemerintah siapkan rencana pendukung
22 Oktober 2025, 15:00 WIB
Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini mengungkapkan kerinduannya menggunakan Toyota Alphard saat bertugas
22 Oktober 2025, 14:00 WIB
VinFast mengimpor 15 ribu unit kendaraan sepanjang 2025, tahun depan wajib berstatus CKD atau dirakit lokal