Jadi Ancaman, Mobil Listrik China Bakal Dilarang Masuk Amerika
15 April 2024, 14:28 WIB
Menurut data dari Kementerian ESDM penyerapan subsidi motor listrik konversi masih sangat jauh dari target
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Program subsidi motor listrik konversi dari Presiden Joko Widodo (Widodo) masih belum moncer seperti diharapkan banyak pihak.
Menurut data dari Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) realisasi konversi kendaraan roda dua berbahan bakar minyak menjadi setrum tak sampai 1.000 unit di 2023.
Bahkan jumlah di atas masih sangat jauh dari target yang telah ditetapkan. Sebab Presiden Jokowi memberi kuota sampai 50 ribu unit tahun lalu.
"Jadi memang kecil jauh dari kita harapkan. Kemarin di bawah 1.000 unit yang daftar sih banyak," ungkap Arifin Tasrif selaku Menteri ESDM seperti diberitakan Katadata sebelumnya.
Meski begitu Arifin mengaku kalau Presiden Jokowi menargetkan konversi motor listrik lebih tinggi pada 2024 yakni 150 ribu unit.
Kementerian ESDM optimistis dapat mencapai angka di atas. Sebab Arifin mengaku pihaknya sudah sosialisasi yang masif kepada masyarakat.
Kemudian mereka juga telah memperbaiki birokrasi administrasi konversi motor listrik sehingga lebih cepat dalam pembayaran maupun pelayanan.
Lalu jumlah bengkel konversi motor listrik ditambah ke sejumlah daerah. Sehingga masyarakat dapat lebih mudah memanfaatkan bantuan dari Jokowi.
"Ini kan kita bangun infrastruktur pendukung yang luar biasa, From Nothing to Something. Itu memang proses berjalan terus," tegas Menteri ESDM.
Lebih jauh Arifin menuturkan kalau Kementerian ESDM telah membuat roadmap pelaksanaan motor listrik konversi. Pada 2030 program ini bisa mencapai 13 juta unit untuk roda dua dan roda empat mencapai 2 juta unit.
Sementara itu Hari Budianto, Sekretaris Umum AISI (Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia) memiliki pendapat mengenai penyebab motor listrik konversi sepi peminat.
“Kita harus pakai kaca mata masyarakat kalau konversi motor tentu harus ada unit, biaya dan insentif nah pesaingnya apa? Ya motor listrik baru, karena dapat subsidi kemudian harga lumayan murah,” kata Hari dalam diskusi bertema 'Memproyeksi Pasar Otomotif 2024' bersama Forwot.
Lebih jauh dia mengungkapkan kalau modifikasi satu ini banyak dilakukan para penghobi. Sehingga tak heran jika kurang diminati masyarakat luas.
Kemudian proses konversi motor listrik juga tidak mudah. Tentu menjadi ganjalan masyarakat untuk melakukan sekarang.
“Tapi tentu semoga dari temen-temen bengkel konversi bisa lebih kreatif lagi, dalam arti konversi tidak hanya ganti powertrain saja,” Hari menutup perkataanya.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
15 April 2024, 14:28 WIB
04 April 2024, 07:00 WIB
28 Maret 2024, 08:00 WIB
19 Maret 2024, 15:08 WIB
15 Februari 2024, 08:22 WIB
Terkini
29 April 2024, 10:00 WIB
Penjualan Toyota global tahun fiskal 2023 berhasil menyentuh angka 11 juga unit dan menjadi rekor baru
29 April 2024, 09:00 WIB
Menurut PT Wahana Makmur Sejati, Honda Stylo 160 berwarna Royal Green paling dicari konsumen di Jakarta
29 April 2024, 08:00 WIB
Francesco Bagnaia berhasil memperbaiki posisinya di klasemen MotoGP 2024 usai meraih kemenangan di Spanyol
29 April 2024, 06:30 WIB
Fasilitas SIM keliling Bandung kembali beroperasi seperti biasa awal pekan ini, berikut jadwal dan lokasinya
29 April 2024, 06:09 WIB
Terdapat lima lokasi SIM Keliling Jakarta yang beroperasi hari ini buat melayani kebutuhah warga Ibu Kota
29 April 2024, 06:00 WIB
Ganjil Genap Jakarta 29 April 2024 digelar dengan ketat guna menghindari terjadinya kemacetan lalu lintas
28 April 2024, 21:01 WIB
Francesco Bagnaia merajai MotoGP Spanyol 2024, dia mencatatkan kemenangan tiga kali berturut-turut di Jerez
28 April 2024, 20:21 WIB
Sejak pertama meluncur di Februari 2024 BYD masih enggan ungkap jumlah SPK, peminat merata untuk ketiga model