Yamaha Gear Ultima Dipesan Ratusan Unit, Pengiriman April 2025
30 Maret 2025, 10:38 WIB
Pemberian subsidi motor listrik disinyalir tidak berlanjut di era Prabowo Subianto, produsen minta kejelasan
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Pemberian subsidi pembelian motor listrik disinyalir tak berlanjut di era pemerintahan Prabowo Subianto. Saat ini kuota insentifnya sudah habis, kemudian tidak diketahui apakah akan ada penambahan.
Menanggapi hal tersebut produsen meminta kejelasan soal subsidi motor listrik agar konsumen tidak bingung ataupun melakukan penundaan pembelian.
Berdasarkan penelusuran KatadataOTO pada Jumat (25/10), di laman SISAPIRa terlihat alokasi anggaran tersedia di 2024 adalah nol unit.
Lebih rinci per hari ini ada 7.418 orang dalam proses pendaftaran, 4.323 orang telah terverifikasi dan total 49.061 unit tersalurkan. Totalnya sepanjang 2024 ada 60.802 unit motor listrik subsidi tersalurkan ke masyarakat.
Angka tersebut naik jauh dari capaian di 2023. Data SISAPIRa menunjukkan pada tahun lalu unit diterima masyarakat adalah 11.532 unit.
“Harapannya pemerintah yang baru dipimpin Pak Prabowo agar mengumumkan secara luas bahwa subsidi sebesar Rp 7 juta telah habis,” kata Eddy Chan, CEO Yifang Grup seperti dikutip dari Antara, Jumat.
Untuk diketahui Yifang Group memproduksi motor roda tiga, supplier OEM (Original Manufacturer Equipment) serta merakit baterai lithium untuk motor.
Apabila pemerintah mengumumkan secara langsung harapannya masyarakat bisa mengambil alternatif untuk tetap melakukan pembelian tanpa subsidi.
Subsidi sendiri jadi salah satu pertimbangan penting bagi konsumen yang menggunakan motor listrik buat penggunaan tertentu seperti ojek online.
“Untuk kalangan menengah atas kalau mereka suka dengan motornya ya pasti beli. Tak peduli ada subsidi atau tidak,” ungkap Eddy.
Ia juga menyorot target subsidi pemerintah turun dari rencana semula. Karena di awal 2024 angkanya adalah 600 ribu, tetapi dikurangi menjadi 60 ribu unit saja.
Sebelumnya, pihak Aismoli (Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia) juga mempertanyakan angka target subsidi yang berkurang. Mereka menegaskan perubahan-perubahan tersebut dapat mengacaukan perencanaan investasi.
“Kami juga ingin meminta masukan dan dukungan dari pemerintah agar ke depannya bisa lebih baik dan cepat. Supaya tidak ada periode putus seperti saat ini, di mana konsumen relatif menunggu apa kebijakan tahun depan,” tegas Andri, PT Terang Dunia Internusa (United) dan Wakil Ketua II Aismoli dalam audiensi dengan DPR RI beberapa waktu lalu.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
30 Maret 2025, 10:38 WIB
29 Maret 2025, 20:01 WIB
27 Maret 2025, 11:10 WIB
26 Maret 2025, 20:00 WIB
26 Maret 2025, 10:37 WIB
Terkini
02 April 2025, 18:27 WIB
Demi mengurangi kepadatan lalu lintas pada arus balik Lebaran 2025, Tol Japek II Selatan mulai dibuka hari ini
02 April 2025, 17:00 WIB
Jasa Marga bebaskan tarif tol saat arus balik untuk beri kemudahan kepada masyarakat saat arus balik
02 April 2025, 14:00 WIB
Nissan jual pabrik mereka di India pada Renault demi selamatkan perusahaan dari ancaman kebangkrutan
02 April 2025, 12:00 WIB
Jetour X50e EV siap dipasarkan di Indonesia tahun ini, disebut telah didesain menyesuaikan kebutuhan konsumen
02 April 2025, 10:00 WIB
MotoGP Amerika 2025 sempat tertunda 10 menit akibat Marc Marquez, bos Trackhouse minta kejelasan aturan
02 April 2025, 08:20 WIB
Agar mengurangi angka kecelakaan, pihak kepolisian diminta membuat SIM khusus pengemudi mobil listrik
01 April 2025, 18:19 WIB
Mengawali April 2025, harga BBM di seluruh SPBU milik swasta mengalami penurunan dengan jumlah bervariasi
01 April 2025, 15:00 WIB
Kepolisian memprediksi puncak arus balik Lebaran 2025 terjadi di akhir pekan, masyarakat diminta waspada