Honda CB300F Flex-Fuel Meluncur, Bisa Tenggak Etanol
22 Oktober 2024, 16:00 WIB
Pemberian subsidi motor listrik disinyalir tidak berlanjut di era Prabowo Subianto, produsen minta kejelasan
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Pemberian subsidi pembelian motor listrik disinyalir tak berlanjut di era pemerintahan Prabowo Subianto. Saat ini kuota insentifnya sudah habis, kemudian tidak diketahui apakah akan ada penambahan.
Menanggapi hal tersebut produsen meminta kejelasan soal subsidi motor listrik agar konsumen tidak bingung ataupun melakukan penundaan pembelian.
Berdasarkan penelusuran KatadataOTO pada Jumat (25/10), di laman SISAPIRa terlihat alokasi anggaran tersedia di 2024 adalah nol unit.
Lebih rinci per hari ini ada 7.418 orang dalam proses pendaftaran, 4.323 orang telah terverifikasi dan total 49.061 unit tersalurkan. Totalnya sepanjang 2024 ada 60.802 unit motor listrik subsidi tersalurkan ke masyarakat.
Angka tersebut naik jauh dari capaian di 2023. Data SISAPIRa menunjukkan pada tahun lalu unit diterima masyarakat adalah 11.532 unit.
“Harapannya pemerintah yang baru dipimpin Pak Prabowo agar mengumumkan secara luas bahwa subsidi sebesar Rp 7 juta telah habis,” kata Eddy Chan, CEO Yifang Grup seperti dikutip dari Antara, Jumat.
Untuk diketahui Yifang Group memproduksi motor roda tiga, supplier OEM (Original Manufacturer Equipment) serta merakit baterai lithium untuk motor.
Apabila pemerintah mengumumkan secara langsung harapannya masyarakat bisa mengambil alternatif untuk tetap melakukan pembelian tanpa subsidi.
Subsidi sendiri jadi salah satu pertimbangan penting bagi konsumen yang menggunakan motor listrik buat penggunaan tertentu seperti ojek online.
“Untuk kalangan menengah atas kalau mereka suka dengan motornya ya pasti beli. Tak peduli ada subsidi atau tidak,” ungkap Eddy.
Ia juga menyorot target subsidi pemerintah turun dari rencana semula. Karena di awal 2024 angkanya adalah 600 ribu, tetapi dikurangi menjadi 60 ribu unit saja.
Sebelumnya, pihak Aismoli (Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia) juga mempertanyakan angka target subsidi yang berkurang. Mereka menegaskan perubahan-perubahan tersebut dapat mengacaukan perencanaan investasi.
“Kami juga ingin meminta masukan dan dukungan dari pemerintah agar ke depannya bisa lebih baik dan cepat. Supaya tidak ada periode putus seperti saat ini, di mana konsumen relatif menunggu apa kebijakan tahun depan,” tegas Andri, PT Terang Dunia Internusa (United) dan Wakil Ketua II Aismoli dalam audiensi dengan DPR RI beberapa waktu lalu.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
22 Oktober 2024, 16:00 WIB
22 Oktober 2024, 10:00 WIB
18 Oktober 2024, 16:00 WIB
16 Oktober 2024, 07:00 WIB
15 Oktober 2024, 16:18 WIB
Terkini
25 Oktober 2024, 20:00 WIB
FIFGroup menargetkan untuk mendapat nilai transaksi sebesar Rp 6,8 miliar pada ajang IMOS 2024 di ICE BSD
25 Oktober 2024, 19:00 WIB
FIFGroup siapkan beragam promo selama IMOS 2024 guna menarik minat pelanggan untuk bertransaksi di pameran
25 Oktober 2024, 18:00 WIB
Terdapat promo menarik disiapkan bagi pengunjung GIIAS Semarang 2024 yang ingin membeli mobil hybrid Suzuki
25 Oktober 2024, 17:31 WIB
Jorge Martin dan Francesco Bagnaia diprediksi bakal bertarung sengit dalam gelaran MotoGP Thailand 2024
25 Oktober 2024, 17:28 WIB
Perang harga jadi strategi di tengah pelemahan pasar, tetapi Hyundai sebut hal ini bisa merugikan diler
25 Oktober 2024, 15:00 WIB
Meski ada iuran tambahan, IMI sebut asuransi TPL memberikan banyak manfaat buat pemilik kendaraan bermotor
25 Oktober 2024, 14:00 WIB
Diler Wuling Maju Motor Group mengklaim penjualan mobil listrik masih baik, minat konsumen terus terlihat
25 Oktober 2024, 13:00 WIB
Skema kredit syariah Hyundai Santa Fe hybrid cukup beragam namun cicilan terendah dimulai dari Rp 14 jutaan