Yamaha Gandeng Perusahaan Prancis Kembangkan Motor Listrik Trail
20 November 2024, 13:46 WIB
Pemberian subsidi motor listrik disinyalir tidak berlanjut di era Prabowo Subianto, produsen minta kejelasan
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Pemberian subsidi pembelian motor listrik disinyalir tak berlanjut di era pemerintahan Prabowo Subianto. Saat ini kuota insentifnya sudah habis, kemudian tidak diketahui apakah akan ada penambahan.
Menanggapi hal tersebut produsen meminta kejelasan soal subsidi motor listrik agar konsumen tidak bingung ataupun melakukan penundaan pembelian.
Berdasarkan penelusuran KatadataOTO pada Jumat (25/10), di laman SISAPIRa terlihat alokasi anggaran tersedia di 2024 adalah nol unit.
Lebih rinci per hari ini ada 7.418 orang dalam proses pendaftaran, 4.323 orang telah terverifikasi dan total 49.061 unit tersalurkan. Totalnya sepanjang 2024 ada 60.802 unit motor listrik subsidi tersalurkan ke masyarakat.
Angka tersebut naik jauh dari capaian di 2023. Data SISAPIRa menunjukkan pada tahun lalu unit diterima masyarakat adalah 11.532 unit.
“Harapannya pemerintah yang baru dipimpin Pak Prabowo agar mengumumkan secara luas bahwa subsidi sebesar Rp 7 juta telah habis,” kata Eddy Chan, CEO Yifang Grup seperti dikutip dari Antara, Jumat.
Untuk diketahui Yifang Group memproduksi motor roda tiga, supplier OEM (Original Manufacturer Equipment) serta merakit baterai lithium untuk motor.
Apabila pemerintah mengumumkan secara langsung harapannya masyarakat bisa mengambil alternatif untuk tetap melakukan pembelian tanpa subsidi.
Subsidi sendiri jadi salah satu pertimbangan penting bagi konsumen yang menggunakan motor listrik buat penggunaan tertentu seperti ojek online.
“Untuk kalangan menengah atas kalau mereka suka dengan motornya ya pasti beli. Tak peduli ada subsidi atau tidak,” ungkap Eddy.
Ia juga menyorot target subsidi pemerintah turun dari rencana semula. Karena di awal 2024 angkanya adalah 600 ribu, tetapi dikurangi menjadi 60 ribu unit saja.
Sebelumnya, pihak Aismoli (Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia) juga mempertanyakan angka target subsidi yang berkurang. Mereka menegaskan perubahan-perubahan tersebut dapat mengacaukan perencanaan investasi.
“Kami juga ingin meminta masukan dan dukungan dari pemerintah agar ke depannya bisa lebih baik dan cepat. Supaya tidak ada periode putus seperti saat ini, di mana konsumen relatif menunggu apa kebijakan tahun depan,” tegas Andri, PT Terang Dunia Internusa (United) dan Wakil Ketua II Aismoli dalam audiensi dengan DPR RI beberapa waktu lalu.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
20 November 2024, 13:46 WIB
20 November 2024, 10:00 WIB
19 November 2024, 10:00 WIB
16 November 2024, 17:00 WIB
15 November 2024, 11:00 WIB
Terkini
21 November 2024, 22:30 WIB
Kepolisian siapkan 59 kendaraan listrik untuk memenuhi beragam kebutuhan penugasan anggota di lapangan
21 November 2024, 22:00 WIB
Harga Aion V yang meluncur di GJAW 2024 diperkirakan mencapai Rp 500 jutaan dan sudah bisa dipesan dari sekarang
21 November 2024, 21:00 WIB
Perputaran uang judi online mencapai Rp 900 triliun, cukup untuk membeli Hyundai Tucson Hybrid secara tunai
21 November 2024, 20:00 WIB
Kebijakan opsen PKB serta PPN 12 persen yang bakal diterapkan awal 2025 diprediksi memberatkan industri motor
21 November 2024, 19:00 WIB
Indomobil Group baru saja menjalin kerja sama untuk menyediakan berbagai mobil listrik bagi PLN Icon Plus
21 November 2024, 18:00 WIB
Federal Oil menyambut kedatangan pembalap baru di tim Gresini Racing untuk beraksi di musim balap MotoGP 2025
21 November 2024, 17:00 WIB
Begini tampilan mobil konsep Toyota bZ7 yang debut di China, penggerak sampai baterainya disuplai oleh BYD
21 November 2024, 16:00 WIB
Jadi sasaran sejumlah manufaktur otomotif China, Neta mengungkapkan mengapa area Pluit terbilang potensial