Transjakarta Perketat Aturan Pengemudi Guna Cegah Kecelakaan
24 September 2025, 08:00 WIB
Umumnya rem ABS ada di tipe tertinggi saja, pakar UI usul harusnya disematkan ke setiap varian sepeda motor
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Fitur keselamatan tambahan seperti rem ABS (Anti-lock Braking System) umumnya disematkan oleh pabrikan hanya ke tipe tertinggi dari model sepeda motor.
Memang ada beberapa hal yang jadi pertimbangan manufaktur. Karena penyematan rem ABS dapat membuat harga jual motor lebih mahal.
Menanggapi hal tersebut pakar juga tidak menampik peluang kenaikan harga motor akibat penambahan rem ABS di motor. Tetapi fitur tersebut memiliki banyak manfaat dan diyakini berpeluang mengurangi angka kecelakaan motor di Indonesia.
“Saat ini fitur ABS hanya disematkan ke model dengan tingkat kemewahan atau varian yang tinggi. Kajian ini mendorong bahwa fitur ABS sebaiknya tersedia pada setiap tipe sepeda motor, terlepas dari tingkat kemewahannya,” jelas Tri Tjahjono, Ketua Tim Kajian dari POLAR UI dalam siaran resmi diterima KatadataOTO, Selasa (5/11).
Apabila ada kendala kenaikkan harga imbas penyematan rem ABS, Tri menegaskan sebaiknya negara ikut ambil bagian mencari bantuan fiskal.
Hal itu juga turut disorot AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia). Mereka berharap peraturan baru nantinya tidak terlalu berpengaruh banyak terhadap bisnis sepeda motor.
“Kita dalam tahap diskusi dengan pemerintah. Intinya jangan sampai kebijakan itu mengganggu industri,” kata Sigit Kumala, Ketua Bidang Komersial AISI saat ditemui di Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Melihat pengalaman serupa di India, kenaikan harga motor imbas rem ABS membuat harga kendaraan roda dua naik sekitar 10 persen atau setara laju inflasi.
PDB per kapita Indonesia dua kali lebih tinggi, sehingga diyakini tambahan rem ABS tidak akan terlalu memberatkan konsumen.
Menurut pengamat biaya produksi ditanggung karena tambahan rem ABS bisa membengkak dan mempengaruhi daya beli masyarakat terkhusus di kelas Entry Level.
Calon konsumen dengan anggaran terbatas kemungkinan lebih pilih motor bekas ataupun menunda pembelian sementara waktu.
“Jadi pemerintah perlu mempertimbangkan berbagai faktor termasuk biaya sebelum menetapkan kebijakan tersebut secara menyeluruh di semua wilayah Indonesia,” ucap Yannes Martinus Pasaribu, pengamat otomotif dan akademisi ITB (Institut Teknologi Bandung) kepada KatadataOTO.
Sebagai gambaran kasar, perbandingan banderol motor tipe standar dan dengan rem ABS selisih sekitar Rp 3 jutaan sampai Rp 4 jutaan.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
24 September 2025, 08:00 WIB
23 September 2025, 14:00 WIB
23 September 2025, 08:00 WIB
22 September 2025, 14:00 WIB
21 September 2025, 17:00 WIB
Terkini
25 September 2025, 21:00 WIB
SKF Indonesia meluncurkan CVT Belt berbahan kevlar di IMOS 2025 sehingga lebih tahan lama dibanding kompetitor
25 September 2025, 20:00 WIB
Alva mempertimbangkan banyak hal ketika mereka ingin menghadirkan sebuah motor listrik baru di Indonesia
25 September 2025, 19:00 WIB
Marc Marquez tanggapi rumor aturan Liberty Media yang tak mengakui gelar juara dunia di luar kelas MotoGP
25 September 2025, 18:42 WIB
Faisol Riza, Wamenperin menyampaikan kabar terbaru mengenai insentif motor listrik yang tak kunjung cair
25 September 2025, 17:05 WIB
Dalam pameran IMOS 2025 yang digelar di ICE BSD, Tangerang, Swallow memasarkan ban baru bernama Power Strom XP
25 September 2025, 16:44 WIB
Motor Ducati Diavel V4 RS menjadi motor produksi tercepat yang pernah dibuat oleh pabrikan Borgo Panigale
25 September 2025, 15:14 WIB
Angka penjualan Daihatsu secara retail tembus 11 ribu unit di Agustus 2025, terdapat kenaikan di dua model
25 September 2025, 14:00 WIB
TVS memberikan promo menarik selama pameran otomotif IMOS 2025 untuk menggoda para pengunjung pameran