Honda CRF250 Rally dan CRF250L Dapat Fitur Baru, Jadi Lebih Aman
17 Juni 2025, 11:00 WIB
Umumnya rem ABS ada di tipe tertinggi saja, pakar UI usul harusnya disematkan ke setiap varian sepeda motor
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Fitur keselamatan tambahan seperti rem ABS (Anti-lock Braking System) umumnya disematkan oleh pabrikan hanya ke tipe tertinggi dari model sepeda motor.
Memang ada beberapa hal yang jadi pertimbangan manufaktur. Karena penyematan rem ABS dapat membuat harga jual motor lebih mahal.
Menanggapi hal tersebut pakar juga tidak menampik peluang kenaikan harga motor akibat penambahan rem ABS di motor. Tetapi fitur tersebut memiliki banyak manfaat dan diyakini berpeluang mengurangi angka kecelakaan motor di Indonesia.
“Saat ini fitur ABS hanya disematkan ke model dengan tingkat kemewahan atau varian yang tinggi. Kajian ini mendorong bahwa fitur ABS sebaiknya tersedia pada setiap tipe sepeda motor, terlepas dari tingkat kemewahannya,” jelas Tri Tjahjono, Ketua Tim Kajian dari POLAR UI dalam siaran resmi diterima KatadataOTO, Selasa (5/11).
Apabila ada kendala kenaikkan harga imbas penyematan rem ABS, Tri menegaskan sebaiknya negara ikut ambil bagian mencari bantuan fiskal.
Hal itu juga turut disorot AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia). Mereka berharap peraturan baru nantinya tidak terlalu berpengaruh banyak terhadap bisnis sepeda motor.
“Kita dalam tahap diskusi dengan pemerintah. Intinya jangan sampai kebijakan itu mengganggu industri,” kata Sigit Kumala, Ketua Bidang Komersial AISI saat ditemui di Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Melihat pengalaman serupa di India, kenaikan harga motor imbas rem ABS membuat harga kendaraan roda dua naik sekitar 10 persen atau setara laju inflasi.
PDB per kapita Indonesia dua kali lebih tinggi, sehingga diyakini tambahan rem ABS tidak akan terlalu memberatkan konsumen.
Menurut pengamat biaya produksi ditanggung karena tambahan rem ABS bisa membengkak dan mempengaruhi daya beli masyarakat terkhusus di kelas Entry Level.
Calon konsumen dengan anggaran terbatas kemungkinan lebih pilih motor bekas ataupun menunda pembelian sementara waktu.
“Jadi pemerintah perlu mempertimbangkan berbagai faktor termasuk biaya sebelum menetapkan kebijakan tersebut secara menyeluruh di semua wilayah Indonesia,” ucap Yannes Martinus Pasaribu, pengamat otomotif dan akademisi ITB (Institut Teknologi Bandung) kepada KatadataOTO.
Sebagai gambaran kasar, perbandingan banderol motor tipe standar dan dengan rem ABS selisih sekitar Rp 3 jutaan sampai Rp 4 jutaan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
17 Juni 2025, 11:00 WIB
16 Juni 2025, 20:12 WIB
14 Juni 2025, 21:18 WIB
05 Juni 2025, 20:08 WIB
04 Juni 2025, 13:00 WIB
Terkini
18 Juni 2025, 16:00 WIB
Menurut Pramono Anung, pihaknya sengaja menghadirkan pemutihan pajak kendaraan sebagai kado buat warga Jakarta
18 Juni 2025, 14:00 WIB
KatadataOTO berkesempatan mencoba secara singkat SUV terbaru Jaecoo J8 di kondisi jalan normal dan offroad
18 Juni 2025, 13:36 WIB
Di Juni 2025 harga motor matic murah terpantau tidak banyak mengalami perubahan, hanya Burgman yang naik tipis
18 Juni 2025, 12:00 WIB
Range banderol Suzuki e Vitara mulai diungkap untuk pasar Eropa, Indonesia masih harus tunggu tahun depan
18 Juni 2025, 11:00 WIB
Mobil terbaru Chery yakni Tiggo Cross Hybrid diyakini kuat masuk Indonesia melalui perhelatan GIIAS 2025
18 Juni 2025, 10:00 WIB
Aion UT diperkirakan bakal masuk Indonesia setelah siluetnya muncul di situs resmi beberapa hari lalu
18 Juni 2025, 09:00 WIB
VinFast mengaku mau membawa satu mobil listrik baru lagi, kali ini diperuntukan buat pameran GIIAS 2025
18 Juni 2025, 08:00 WIB
Penjualan Honda HR-V RS Turbo akhirnya dihentikan karena harganya yang terlalu tinggi sehingga sepi peminat