Manuver Berbahaya Dua Bus Damri di Jalan Tol, Sopir Diberi Sanksi
29 Desember 2025, 13:00 WIB
Umumnya rem ABS ada di tipe tertinggi saja, pakar UI usul harusnya disematkan ke setiap varian sepeda motor
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Fitur keselamatan tambahan seperti rem ABS (Anti-lock Braking System) umumnya disematkan oleh pabrikan hanya ke tipe tertinggi dari model sepeda motor.
Memang ada beberapa hal yang jadi pertimbangan manufaktur. Karena penyematan rem ABS dapat membuat harga jual motor lebih mahal.
Menanggapi hal tersebut pakar juga tidak menampik peluang kenaikan harga motor akibat penambahan rem ABS di motor. Tetapi fitur tersebut memiliki banyak manfaat dan diyakini berpeluang mengurangi angka kecelakaan motor di Indonesia.
“Saat ini fitur ABS hanya disematkan ke model dengan tingkat kemewahan atau varian yang tinggi. Kajian ini mendorong bahwa fitur ABS sebaiknya tersedia pada setiap tipe sepeda motor, terlepas dari tingkat kemewahannya,” jelas Tri Tjahjono, Ketua Tim Kajian dari POLAR UI dalam siaran resmi diterima KatadataOTO, Selasa (5/11).
Apabila ada kendala kenaikkan harga imbas penyematan rem ABS, Tri menegaskan sebaiknya negara ikut ambil bagian mencari bantuan fiskal.
Hal itu juga turut disorot AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia). Mereka berharap peraturan baru nantinya tidak terlalu berpengaruh banyak terhadap bisnis sepeda motor.
“Kita dalam tahap diskusi dengan pemerintah. Intinya jangan sampai kebijakan itu mengganggu industri,” kata Sigit Kumala, Ketua Bidang Komersial AISI saat ditemui di Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Melihat pengalaman serupa di India, kenaikan harga motor imbas rem ABS membuat harga kendaraan roda dua naik sekitar 10 persen atau setara laju inflasi.
PDB per kapita Indonesia dua kali lebih tinggi, sehingga diyakini tambahan rem ABS tidak akan terlalu memberatkan konsumen.
Menurut pengamat biaya produksi ditanggung karena tambahan rem ABS bisa membengkak dan mempengaruhi daya beli masyarakat terkhusus di kelas Entry Level.
Calon konsumen dengan anggaran terbatas kemungkinan lebih pilih motor bekas ataupun menunda pembelian sementara waktu.
“Jadi pemerintah perlu mempertimbangkan berbagai faktor termasuk biaya sebelum menetapkan kebijakan tersebut secara menyeluruh di semua wilayah Indonesia,” ucap Yannes Martinus Pasaribu, pengamat otomotif dan akademisi ITB (Institut Teknologi Bandung) kepada KatadataOTO.
Sebagai gambaran kasar, perbandingan banderol motor tipe standar dan dengan rem ABS selisih sekitar Rp 3 jutaan sampai Rp 4 jutaan.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
29 Desember 2025, 13:00 WIB
26 Desember 2025, 07:00 WIB
23 Desember 2025, 16:27 WIB
20 Desember 2025, 09:00 WIB
17 Desember 2025, 12:00 WIB
Terkini
01 Januari 2026, 06:00 WIB
Agar memanjakan para pengendara di libur tahun baru, SIM keliling Bandung tetap dihadirkan pihak kepolisian
31 Desember 2025, 18:00 WIB
Mayoritasnya merupakan mobil baru asal Tiongkok, kemudian telah dibekali teknologi hybrid maupun EREV
31 Desember 2025, 17:19 WIB
Modifikasi motor matic yang bakal digandrungi pada tahun depan diperkirakan akan lebih terjangkau masyarakat
31 Desember 2025, 16:00 WIB
Massimo Rivola ingin Jorge Martin percaya dengan kemampuan diri sendiri agar kembali kompetitif di MotoGP 2026
31 Desember 2025, 15:00 WIB
Strategi membanting harga mobil listrik di Cina diprediksi masih akan berlangsung beberapa tahun mendatang
31 Desember 2025, 14:00 WIB
SUV baru BYD diyakini berkonfigurasi 7-seater, mengisi kelas di atas Atto 3 yang sudah dijual saat ini
31 Desember 2025, 13:00 WIB
BYD Atto 1 baru debut jelang akhir 2025 namun catatkan wholesales mobil baru tertinggi yakni 17 ribu unit
31 Desember 2025, 12:00 WIB
Pemprov DKI Jakarta akan menempatkan beberapa panggung dalam menyambut perayaan malam tahun baru 2026