Studi: Rem ABS Berpeluang Turunkan Angka Kecelakaan Motor di RI
05 November 2024, 16:00 WIB
Umumnya rem ABS ada di tipe tertinggi saja, pakar UI usul harusnya disematkan ke setiap varian sepeda motor
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Fitur keselamatan tambahan seperti rem ABS (Anti-lock Braking System) umumnya disematkan oleh pabrikan hanya ke tipe tertinggi dari model sepeda motor.
Memang ada beberapa hal yang jadi pertimbangan manufaktur. Karena penyematan rem ABS dapat membuat harga jual motor lebih mahal.
Menanggapi hal tersebut pakar juga tidak menampik peluang kenaikan harga motor akibat penambahan rem ABS di motor. Tetapi fitur tersebut memiliki banyak manfaat dan diyakini berpeluang mengurangi angka kecelakaan motor di Indonesia.
“Saat ini fitur ABS hanya disematkan ke model dengan tingkat kemewahan atau varian yang tinggi. Kajian ini mendorong bahwa fitur ABS sebaiknya tersedia pada setiap tipe sepeda motor, terlepas dari tingkat kemewahannya,” jelas Tri Tjahjono, Ketua Tim Kajian dari POLAR UI dalam siaran resmi diterima KatadataOTO, Selasa (5/11).
Apabila ada kendala kenaikkan harga imbas penyematan rem ABS, Tri menegaskan sebaiknya negara ikut ambil bagian mencari bantuan fiskal.
Hal itu juga turut disorot AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia). Mereka berharap peraturan baru nantinya tidak terlalu berpengaruh banyak terhadap bisnis sepeda motor.
“Kita dalam tahap diskusi dengan pemerintah. Intinya jangan sampai kebijakan itu mengganggu industri,” kata Sigit Kumala, Ketua Bidang Komersial AISI saat ditemui di Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Melihat pengalaman serupa di India, kenaikan harga motor imbas rem ABS membuat harga kendaraan roda dua naik sekitar 10 persen atau setara laju inflasi.
PDB per kapita Indonesia dua kali lebih tinggi, sehingga diyakini tambahan rem ABS tidak akan terlalu memberatkan konsumen.
Menurut pengamat biaya produksi ditanggung karena tambahan rem ABS bisa membengkak dan mempengaruhi daya beli masyarakat terkhusus di kelas Entry Level.
Calon konsumen dengan anggaran terbatas kemungkinan lebih pilih motor bekas ataupun menunda pembelian sementara waktu.
“Jadi pemerintah perlu mempertimbangkan berbagai faktor termasuk biaya sebelum menetapkan kebijakan tersebut secara menyeluruh di semua wilayah Indonesia,” ucap Yannes Martinus Pasaribu, pengamat otomotif dan akademisi ITB (Institut Teknologi Bandung) kepada KatadataOTO.
Sebagai gambaran kasar, perbandingan banderol motor tipe standar dan dengan rem ABS selisih sekitar Rp 3 jutaan sampai Rp 4 jutaan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
05 November 2024, 16:00 WIB
05 November 2024, 11:06 WIB
05 November 2024, 07:00 WIB
01 November 2024, 19:00 WIB
01 November 2024, 07:00 WIB
Terkini
05 November 2024, 16:00 WIB
Meskipun menuai pro dan kontra, studi menunjukkan peluang rem ABS menurunkan angka kecelakaan motor di RI
05 November 2024, 15:00 WIB
Kehadiran kendaraan listrik dinilai kurang mendongkrak penjualan mobil Indonesia yang cenderung jalan di tempat
05 November 2024, 13:35 WIB
Motor cruiser baru ini digadang menjadi rival baru Honda Gold Wing, berikut adalah tampilan GWM Souo S2000
05 November 2024, 12:13 WIB
PT AHM (Astra Honda Motor) hadirkan produk terbaru New Honda Scoopy buat konsumen dengan sejumlah ubahan
05 November 2024, 11:06 WIB
Masih fokus di pasar India, ini alasan Suzuki tak bangun pusat pengembangan atau RnD Center di Indonesia
05 November 2024, 10:00 WIB
Suzuki e Vitara resmi diperkenalkan dan siap meluncur mulai tahun depan dengan India sebagai basis produksi
05 November 2024, 09:00 WIB
Dorna Sport buka peluang Sirkuit Catalunya sebagai tuan rumah seri terakhir MotoGP 2024 gantikan Valencia
05 November 2024, 08:00 WIB
Masih terbilang stabil dan sama seperti bulan lalu, berikut rangkuman daftar harga mobil hybrid November 2024