Jumlah Transaksi di SPKLU PLN Selama Libur Lebaran Meningkat
10 April 2025, 21:00 WIB
Maka Motors mendukung rencana Presiden Prabowo untuk melonggarkan aturan TKDN dan diganti dengan insentif
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Presiden Prabowo Subianto berencana ingin melonggarkan aturan TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri). Hal tersebut dilakukan sebagai respon kebijakan tarif impor Amerika Serikat.
Wacana itu lantas menuai banyak respon. Seperti datang dari Maka Motors salah satu produsen EV (Electric Vehicle) di Tanah Air.
Mereka mengaku setuju jika Presiden Prabowo ingin melonggarkan aturan TKDN produk-produk di masa mendatang.
“Kami juga mendukung rencana pemerintah untuk mengganti aturan TKDN dengan skema insentif,” ungkap Raditya Wibowo, CEO and Founder Maka Motors kepada KatadataOTO, Jumat (11/04).
Menurut dia, jika rencana tersebut dilakukan bakal membawa sejumlah keuntungan. Seperti mendorong daya beli masyarakat.
Sehingga kendaraan roda dua setrum semakin diminati. Jadi kian banyak pengguna motor listrik di dalam negeri.
“Kemudian mendukung pertumbuhan ekonomi nasional serta mengurangi biaya operasional pengguna,” lanjut Raditya.
Selain itu pemberian insentif buat pembelian motor listrik disebut juga mampu mengurangi beban subsidi BBM (Bahan Bakar Minyak) pemerintah.
Akan tetapi Maka Motors meminta kejelasan mengenai pemberian insentif setelah dilonggarkannya aturan TKDN oleh pemerintah.
“Kami berharap kepastiannya (insentif) bisa diberikan tahun ini,” tegas Raditya.
Sebagai informasi, sebelumnya Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan para menteri untuk membuat aturan TKDN lebih fleksibel.
“Kita harus realistis, TKDN dipaksakan akhirnya kita kalah kompetitif. Saya sangat setuju TKDN fleksibel saja,” ucap Prabowo dalam kesempatan terpisah.
Orang nomor satu di Indonesia itu menilai kalau peraturan TKDN yang sekarang berlaku terkesan terlalu dipaksakan.
Jadi investor tidak melirik Indonesia. Kemudian cenderung tertarik menanamkan uang mereka di negara lain.
Oleh sebab itu Prabowo Subianto meminta implementasi TKDN ini agar bisa diubah mekanismenya. Misal dengan kemungkinan pemberian insentif.
“Tolong ya para pembantu saya, para menteri saya sudah lah realistis. TKDN dibikin yang realistis saja,” tutur dia.
Sementara terkait kekhawatiran pengembangan produk di dalam negeri, menurut ia hal itu masih bisa dilakukan dengan cara lain.
Seperti contoh dengan pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia), terkhusus pada sisi pendidikan termasuk ilmu pengetahuan maupun teknologi.
Di sisi lain Prabowo juga berniat melakukan deregulasi atau penghapusan kebijakan yang dirasa tidak lagi efektif pada pengembangan ekonomi serta kesejahteraan rakjat.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
10 April 2025, 21:00 WIB
10 April 2025, 17:17 WIB
10 April 2025, 14:00 WIB
10 April 2025, 07:00 WIB
09 April 2025, 20:00 WIB
Terkini
11 April 2025, 17:00 WIB
Banderol ditawarkan mulai dari Rp 200 jutaan, berikut rangkuman daftar harga SUV murah per April 2025
11 April 2025, 16:00 WIB
Konsumsi BBM di Libur Lebaran 2025 diklaim mengalami penurunan dibanding tahun lalu karena banyak pemudik pakai EV
11 April 2025, 15:40 WIB
BYD Yangwang U7 telah disematkan teknologi suspensi DiSus-Z
11 April 2025, 15:00 WIB
Mobil hybrid buatan China mulai merambah pasar otomotif Indonesia, merek-merek Jepang perlu siapkan strategi
11 April 2025, 14:00 WIB
Demi mengantisipasi kemacetan yang sering terjadi, pihak kepolisian akan menerapkan ganjil genap puncak Bogor
11 April 2025, 12:00 WIB
Tarif impor AS berpotensi memperketat persaingan di industri otomotif Indonesia, namun Toyota tetap optimis
11 April 2025, 10:41 WIB
Wali Kota Jakarta Barat akan mempelebar empat ruas jalan untuk mengatasi kemacetan yang sering terjadi
11 April 2025, 09:00 WIB
Sejumlah harga motor matic murah terpantau mengalami kenaikan pada bulan ini, seperti terjadi pada Honda Beat