Alva Berniat Ekspor Motor Buatannya ke Eropa
25 Mei 2025, 09:00 WIB
Maka Motors mendukung rencana Presiden Prabowo untuk melonggarkan aturan TKDN dan diganti dengan insentif
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Presiden Prabowo Subianto berencana ingin melonggarkan aturan TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri). Hal tersebut dilakukan sebagai respon kebijakan tarif impor Amerika Serikat.
Wacana itu lantas menuai banyak respon. Seperti datang dari Maka Motors salah satu produsen EV (Electric Vehicle) di Tanah Air.
Mereka mengaku setuju jika Presiden Prabowo ingin melonggarkan aturan TKDN produk-produk di masa mendatang.
“Kami juga mendukung rencana pemerintah untuk mengganti aturan TKDN dengan skema insentif,” ungkap Raditya Wibowo, CEO and Founder Maka Motors kepada KatadataOTO, Jumat (11/04).
Menurut dia, jika rencana tersebut dilakukan bakal membawa sejumlah keuntungan. Seperti mendorong daya beli masyarakat.
Sehingga kendaraan roda dua setrum semakin diminati. Jadi kian banyak pengguna motor listrik di dalam negeri.
“Kemudian mendukung pertumbuhan ekonomi nasional serta mengurangi biaya operasional pengguna,” lanjut Raditya.
Selain itu pemberian insentif buat pembelian motor listrik disebut juga mampu mengurangi beban subsidi BBM (Bahan Bakar Minyak) pemerintah.
Akan tetapi Maka Motors meminta kejelasan mengenai pemberian insentif setelah dilonggarkannya aturan TKDN oleh pemerintah.
“Kami berharap kepastiannya (insentif) bisa diberikan tahun ini,” tegas Raditya.
Sebagai informasi, sebelumnya Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan para menteri untuk membuat aturan TKDN lebih fleksibel.
“Kita harus realistis, TKDN dipaksakan akhirnya kita kalah kompetitif. Saya sangat setuju TKDN fleksibel saja,” ucap Prabowo dalam kesempatan terpisah.
Orang nomor satu di Indonesia itu menilai kalau peraturan TKDN yang sekarang berlaku terkesan terlalu dipaksakan.
Jadi investor tidak melirik Indonesia. Kemudian cenderung tertarik menanamkan uang mereka di negara lain.
Oleh sebab itu Prabowo Subianto meminta implementasi TKDN ini agar bisa diubah mekanismenya. Misal dengan kemungkinan pemberian insentif.
“Tolong ya para pembantu saya, para menteri saya sudah lah realistis. TKDN dibikin yang realistis saja,” tutur dia.
Sementara terkait kekhawatiran pengembangan produk di dalam negeri, menurut ia hal itu masih bisa dilakukan dengan cara lain.
Seperti contoh dengan pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia), terkhusus pada sisi pendidikan termasuk ilmu pengetahuan maupun teknologi.
Di sisi lain Prabowo juga berniat melakukan deregulasi atau penghapusan kebijakan yang dirasa tidak lagi efektif pada pengembangan ekonomi serta kesejahteraan rakjat.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
25 Mei 2025, 09:00 WIB
23 Mei 2025, 21:00 WIB
23 Mei 2025, 20:00 WIB
23 Mei 2025, 18:00 WIB
23 Mei 2025, 10:00 WIB
Terkini
25 Mei 2025, 21:00 WIB
Xpeng bakal perkenalkan tiga model baru hingga akhir 2025 yang sudah dibekali beragam keunggulan menarik
25 Mei 2025, 20:48 WIB
Marco Bezzecchi secara mengejutkan bisa menjadi pemenang dalam balapan MotoGP Inggris 2025 di Silverstone
25 Mei 2025, 19:00 WIB
Mario Suryo Aji memilih naik ke meja operasi untuk menyembuhkan cedera dislokasi bahu yang sedang dialami
25 Mei 2025, 17:45 WIB
PT HPM yakin Honda Brio generasi kedua masih tetap diminati walaupun tanpa ubahan mayor selama tujuh tahun
25 Mei 2025, 11:00 WIB
Pemerintah terus buka peluang kerja sama dengan TIongkok, RI berpeluang dibanjiri banyak mobil Cina tahun ini
25 Mei 2025, 09:00 WIB
Alva Auto mengaku berencana untuk merambah sejumlah negara untuk memasarkan motor listrik di masa mendatang
25 Mei 2025, 06:07 WIB
Autochem hadir di Mandalika Festival of Speed 2025 untuk mendukung drifter muda di kawasan Lombok dan Bali
24 Mei 2025, 22:52 WIB
Sprint race MotoGP Inggris 2025 dimenangkan oleh Alex Marquez, Bagnaia akhiri balapan di posisi keenam