Maka Motors Siapkan Program Khusus Pengemudi Ojol
29 Agustus 2025, 16:45 WIB
Maka Motors mendukung rencana Presiden Prabowo untuk melonggarkan aturan TKDN dan diganti dengan insentif
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Presiden Prabowo Subianto berencana ingin melonggarkan aturan TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri). Hal tersebut dilakukan sebagai respon kebijakan tarif impor Amerika Serikat.
Wacana itu lantas menuai banyak respon. Seperti datang dari Maka Motors salah satu produsen EV (Electric Vehicle) di Tanah Air.
Mereka mengaku setuju jika Presiden Prabowo ingin melonggarkan aturan TKDN produk-produk di masa mendatang.
“Kami juga mendukung rencana pemerintah untuk mengganti aturan TKDN dengan skema insentif,” ungkap Raditya Wibowo, CEO and Founder Maka Motors kepada KatadataOTO, Jumat (11/04).
Menurut dia, jika rencana tersebut dilakukan bakal membawa sejumlah keuntungan. Seperti mendorong daya beli masyarakat.
Sehingga kendaraan roda dua setrum semakin diminati. Jadi kian banyak pengguna motor listrik di dalam negeri.
“Kemudian mendukung pertumbuhan ekonomi nasional serta mengurangi biaya operasional pengguna,” lanjut Raditya.
Selain itu pemberian insentif buat pembelian motor listrik disebut juga mampu mengurangi beban subsidi BBM (Bahan Bakar Minyak) pemerintah.
Akan tetapi Maka Motors meminta kejelasan mengenai pemberian insentif setelah dilonggarkannya aturan TKDN oleh pemerintah.
“Kami berharap kepastiannya (insentif) bisa diberikan tahun ini,” tegas Raditya.
Sebagai informasi, sebelumnya Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan para menteri untuk membuat aturan TKDN lebih fleksibel.
“Kita harus realistis, TKDN dipaksakan akhirnya kita kalah kompetitif. Saya sangat setuju TKDN fleksibel saja,” ucap Prabowo dalam kesempatan terpisah.
Orang nomor satu di Indonesia itu menilai kalau peraturan TKDN yang sekarang berlaku terkesan terlalu dipaksakan.
Jadi investor tidak melirik Indonesia. Kemudian cenderung tertarik menanamkan uang mereka di negara lain.
Oleh sebab itu Prabowo Subianto meminta implementasi TKDN ini agar bisa diubah mekanismenya. Misal dengan kemungkinan pemberian insentif.
“Tolong ya para pembantu saya, para menteri saya sudah lah realistis. TKDN dibikin yang realistis saja,” tutur dia.
Sementara terkait kekhawatiran pengembangan produk di dalam negeri, menurut ia hal itu masih bisa dilakukan dengan cara lain.
Seperti contoh dengan pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia), terkhusus pada sisi pendidikan termasuk ilmu pengetahuan maupun teknologi.
Di sisi lain Prabowo juga berniat melakukan deregulasi atau penghapusan kebijakan yang dirasa tidak lagi efektif pada pengembangan ekonomi serta kesejahteraan rakjat.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
29 Agustus 2025, 16:45 WIB
29 Agustus 2025, 16:00 WIB
27 Agustus 2025, 16:00 WIB
26 Agustus 2025, 16:00 WIB
26 Agustus 2025, 09:00 WIB
Terkini
01 September 2025, 16:10 WIB
Bentley yang terbuat dari kayu sepenuhnya ini mirip seperti asli
01 September 2025, 15:46 WIB
Porsche 356 milik Ahmad Sahroni yang dirusak massa saat penjarahan merupakan replika, bikinan Tuksedo Studio
01 September 2025, 14:00 WIB
Seri penutup Maxi Yamaha Day 2025 diikuti oleh ribuan peserta dari empat kota berbeda pada akhir pekan lalu
01 September 2025, 13:00 WIB
Setelah varian barunya muncul dibanderol lebih murah, harga Chery Omoda 5 bekas senilai Honda Brio RS
01 September 2025, 12:00 WIB
Insentif mobil produksi lokal dengan TKDN yang tinggi menurut GIAMM jadi salah satu kunci untuk mencegah PHK
01 September 2025, 11:00 WIB
Chery QQ3 diperkenalkan dengan tampilan dan fitur menarik dan rencananya bakal mulai dijual akhir tahun
01 September 2025, 10:00 WIB
Mayoritas harga BBM di SPBU swasta seperti di Shell, BP AKR sampai Vivo mengalami kenaikan di September 2025
01 September 2025, 09:00 WIB
Syarat pembuatan dan perpanjangan SIM terbaru di Septermber 2025 masih terbilang sama dibanding bulan sebelumnya