Honda WN7, EV Fun Concept yang Mulai Dipasarkan di EICMA 2025
05 November 2025, 07:30 WIB
Menurut AISMOLI Indonesia berpotensi menjadi pasar motor listrik terbesar ke tiga di dunia bersaing sama China
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama para menteri terus mendorong adopsi motor listrik. Hal itu agar bisa mengurangi polusi udara yang semakin parah.
Meski berjalan sangat lambat, namun AISMOLI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia) optimistis pasar kendaraan roda dua elektrik dapat terus tumbuh.
Bahkan mereka yakin kalau Tanah Air kelak akan menjadi salah satu pasar motor listrik terbesar ketiga di dunia. Seperti dilontarkan Abdullah Alwi selaku Sekretaris AISMOLI belum lama ini.
Pendapat Alwi bukan tanpa dasar, dia mengaku telah menghimpun data dari McKinsey. Sehingga pasar motor listrik Indonesia bakal bersaing ketat dengan China dan India.
“Pada 2030 nanti keadaannya kurang lebih sama (seperti pasar motor bensin). Nomor satu masih akan dipegang China, kemudian India baru ketiga Indonesia,” ungkap Alwi dalam diskusi bertema Xplore Motor Listrik di Jakarta.
Berangkat dari fakta di atas, Sekretaris AISMOLI tersebut mengungkapkan kalau itu merupakan kesempatan yang bisa dimanfaatkan berbagai pihak.
“Di Indonesia saat ini cukup banyak perusahaan-perusahaan telah mengembangkan motor listrik. Maka ini peluang bagi kita menjadi basis industri serta bisa melakukan ekspor,” tambah dia.
Lebih jauh dia menuturkan kalau sampai Januari 2024, jumlah kendaraan roda dua setrum sudah menyentuh puluhan ribu unit.
“Sampai hari ini populasi motor listrik di Indonesia sudah sekitar 75 ribu atau sekitar 74.998 unit menurut data SRUT (Sistem Sertifikasi Registrasi Uji Tipe) milik Kemenhub,” Alwi menuturkan.
Kemudian dia menjelaskan kalau jumlah kendaraan roda dua setrum di Tanah Air terus meningkat secara signifikan.
Meski begitu masyarakat dinilai masih perlu waktu cukup lama buat beralih dari kendaraan konvensional menuju motor listrik.
Sebab serapan subsidi motor listrik dari Presiden Jokowi berjalan cukup lambat. Bahkan di 2023 hanya tersalurkan 11.532 unit.
Sedangkan pada tahun ini belum tersalurkan sama sekali. Sehingga peminat motor listrik subdsidi masih sangat minim.
“Ini sebetulnya angka yang sangat kecil dari target telah ditetapkan,” pungkas dia.
Kendati demikian dia menilai kalau masyarakat bisa sangat bebas memilih model motor listrik subsidi. Sebab sudah ada 56 model dapat diboyong sesuai dengan kebutuhan
“Menurut saya ini kesempatan luar biasa bagi masyarakat untuk mulai mencoba beralih ke kendaraan elektrik,” Abdullah Alwi menutup perkataannya.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
05 November 2025, 07:30 WIB
27 Oktober 2025, 12:00 WIB
27 Oktober 2025, 09:00 WIB
15 Oktober 2025, 11:00 WIB
14 Oktober 2025, 16:00 WIB
Terkini
14 November 2025, 22:00 WIB
Polytron menunjukkan tren positif penjualan mobil listrik di Oktober 2025, salurkan 103 unit ke konsumen
14 November 2025, 21:00 WIB
Ratusan anggota komunitas J6 EVO diajak untuk mengikuti acara yang diinisiasi oleh Chery beberapa waktu lalu
14 November 2025, 20:00 WIB
Von Dutch merilis koleksi busana untuk perempuan dengan pilihan warna menarik untuk memperluas pasar
14 November 2025, 19:00 WIB
Nicolo Bulega bertekad naik kelas ke MotoGP, namun perlu melakukan banyak penyesuaian pola berkendara
14 November 2025, 18:01 WIB
Polda Metro Jaya bakal melakukan rekayasa lalu lintas ketika kedatangan Raja Yordania dimulai hari ini
14 November 2025, 17:00 WIB
Galespeed dan Active hadir di Indonesia melalui One3 Motoshop dengan memanfaatkan ajang pameran IMHAX 2025
14 November 2025, 16:00 WIB
Menperin menganggap sektor otomotif tidak boleh diabaikan karena memiliki keterkaitan dalam ekonomi nasional
14 November 2025, 15:00 WIB
Setelah Ora 03, mobil listrik GWM Ora 07 yang debut ASEAN di Thailand tercatat di data wholesales Gaikindo