Keunggulan Motor Listrik Kupprum URB-X dan Aergo di GIIAS 2025
28 Juli 2025, 11:00 WIB
Menurut AISMOLI Indonesia berpotensi menjadi pasar motor listrik terbesar ke tiga di dunia bersaing sama China
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama para menteri terus mendorong adopsi motor listrik. Hal itu agar bisa mengurangi polusi udara yang semakin parah.
Meski berjalan sangat lambat, namun AISMOLI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia) optimistis pasar kendaraan roda dua elektrik dapat terus tumbuh.
Bahkan mereka yakin kalau Tanah Air kelak akan menjadi salah satu pasar motor listrik terbesar ketiga di dunia. Seperti dilontarkan Abdullah Alwi selaku Sekretaris AISMOLI belum lama ini.
Pendapat Alwi bukan tanpa dasar, dia mengaku telah menghimpun data dari McKinsey. Sehingga pasar motor listrik Indonesia bakal bersaing ketat dengan China dan India.
“Pada 2030 nanti keadaannya kurang lebih sama (seperti pasar motor bensin). Nomor satu masih akan dipegang China, kemudian India baru ketiga Indonesia,” ungkap Alwi dalam diskusi bertema Xplore Motor Listrik di Jakarta.
Berangkat dari fakta di atas, Sekretaris AISMOLI tersebut mengungkapkan kalau itu merupakan kesempatan yang bisa dimanfaatkan berbagai pihak.
“Di Indonesia saat ini cukup banyak perusahaan-perusahaan telah mengembangkan motor listrik. Maka ini peluang bagi kita menjadi basis industri serta bisa melakukan ekspor,” tambah dia.
Lebih jauh dia menuturkan kalau sampai Januari 2024, jumlah kendaraan roda dua setrum sudah menyentuh puluhan ribu unit.
“Sampai hari ini populasi motor listrik di Indonesia sudah sekitar 75 ribu atau sekitar 74.998 unit menurut data SRUT (Sistem Sertifikasi Registrasi Uji Tipe) milik Kemenhub,” Alwi menuturkan.
Kemudian dia menjelaskan kalau jumlah kendaraan roda dua setrum di Tanah Air terus meningkat secara signifikan.
Meski begitu masyarakat dinilai masih perlu waktu cukup lama buat beralih dari kendaraan konvensional menuju motor listrik.
Sebab serapan subsidi motor listrik dari Presiden Jokowi berjalan cukup lambat. Bahkan di 2023 hanya tersalurkan 11.532 unit.
Sedangkan pada tahun ini belum tersalurkan sama sekali. Sehingga peminat motor listrik subdsidi masih sangat minim.
“Ini sebetulnya angka yang sangat kecil dari target telah ditetapkan,” pungkas dia.
Kendati demikian dia menilai kalau masyarakat bisa sangat bebas memilih model motor listrik subsidi. Sebab sudah ada 56 model dapat diboyong sesuai dengan kebutuhan
“Menurut saya ini kesempatan luar biasa bagi masyarakat untuk mulai mencoba beralih ke kendaraan elektrik,” Abdullah Alwi menutup perkataannya.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
28 Juli 2025, 11:00 WIB
22 Juli 2025, 15:31 WIB
21 Juli 2025, 07:00 WIB
17 Juli 2025, 09:00 WIB
08 Juli 2025, 08:00 WIB
Terkini
04 Agustus 2025, 08:00 WIB
Honda Culture Indonesia kembali digelar di 11 kota di seluruh Tanah Air sebagai wadah berkumpulnya komunitas
04 Agustus 2025, 07:00 WIB
Gaikindo masih mengkaji lebih jauh kemungkinan memindahkan GIIAS 2026 dari ICE BSD, Tangerang ke wilayah PIK
04 Agustus 2025, 06:07 WIB
Mengawali Agustus 2025 berikut adalah daftar jadwal dan lokasi SIM keliling Jakarta yang beroperasi hari ini
04 Agustus 2025, 06:06 WIB
Salah satu SIM keliling Bandung yang beroperasi hari ini dan dapat melayani pengendara berada di Dago Plaza
04 Agustus 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta pada 4 Agustus 2025 akan diawasi ketat oleh pihak kepolisian untuk atasi kemacetan
03 Agustus 2025, 18:43 WIB
GIIAS 2025 diramaikan berbagai manufaktur otomotif khususnya asal Cina, perang harga berlangsung sengit
03 Agustus 2025, 18:08 WIB
Mazda menggandeng Oaken Lab buat menciptakan dua parfum ikonik guna memanjakan para pemilik mobil mereka
03 Agustus 2025, 14:00 WIB
Xpeng pastikan suku cadang kendaraan di Indonesia sudah tersedia sehingga pelanggan tidak perlu khawatir