Motor Listrik Gesits di Bawah Rp 15 Jutaan Segera Meluncur
03 Mei 2024, 08:00 WIB
Menurut AISMOLI Indonesia berpotensi menjadi pasar motor listrik terbesar ke tiga di dunia bersaing sama China
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama para menteri terus mendorong adopsi motor listrik. Hal itu agar bisa mengurangi polusi udara yang semakin parah.
Meski berjalan sangat lambat, namun AISMOLI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia) optimistis pasar kendaraan roda dua elektrik dapat terus tumbuh.
Bahkan mereka yakin kalau Tanah Air kelak akan menjadi salah satu pasar motor listrik terbesar ketiga di dunia. Seperti dilontarkan Abdullah Alwi selaku Sekretaris AISMOLI belum lama ini.
Pendapat Alwi bukan tanpa dasar, dia mengaku telah menghimpun data dari McKinsey. Sehingga pasar motor listrik Indonesia bakal bersaing ketat dengan China dan India.
“Pada 2030 nanti keadaannya kurang lebih sama (seperti pasar motor bensin). Nomor satu masih akan dipegang China, kemudian India baru ketiga Indonesia,” ungkap Alwi dalam diskusi bertema Xplore Motor Listrik di Jakarta.
Berangkat dari fakta di atas, Sekretaris AISMOLI tersebut mengungkapkan kalau itu merupakan kesempatan yang bisa dimanfaatkan berbagai pihak.
“Di Indonesia saat ini cukup banyak perusahaan-perusahaan telah mengembangkan motor listrik. Maka ini peluang bagi kita menjadi basis industri serta bisa melakukan ekspor,” tambah dia.
Lebih jauh dia menuturkan kalau sampai Januari 2024, jumlah kendaraan roda dua setrum sudah menyentuh puluhan ribu unit.
“Sampai hari ini populasi motor listrik di Indonesia sudah sekitar 75 ribu atau sekitar 74.998 unit menurut data SRUT (Sistem Sertifikasi Registrasi Uji Tipe) milik Kemenhub,” Alwi menuturkan.
Kemudian dia menjelaskan kalau jumlah kendaraan roda dua setrum di Tanah Air terus meningkat secara signifikan.
Meski begitu masyarakat dinilai masih perlu waktu cukup lama buat beralih dari kendaraan konvensional menuju motor listrik.
Sebab serapan subsidi motor listrik dari Presiden Jokowi berjalan cukup lambat. Bahkan di 2023 hanya tersalurkan 11.532 unit.
Sedangkan pada tahun ini belum tersalurkan sama sekali. Sehingga peminat motor listrik subdsidi masih sangat minim.
“Ini sebetulnya angka yang sangat kecil dari target telah ditetapkan,” pungkas dia.
Kendati demikian dia menilai kalau masyarakat bisa sangat bebas memilih model motor listrik subsidi. Sebab sudah ada 56 model dapat diboyong sesuai dengan kebutuhan
“Menurut saya ini kesempatan luar biasa bagi masyarakat untuk mulai mencoba beralih ke kendaraan elektrik,” Abdullah Alwi menutup perkataannya.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
03 Mei 2024, 08:00 WIB
02 Mei 2024, 19:13 WIB
02 Mei 2024, 19:07 WIB
02 Mei 2024, 10:00 WIB
01 Mei 2024, 19:00 WIB
Terkini
03 Mei 2024, 08:00 WIB
Dalam rangka melakukan standarisasi baterai, motor listrik Gesits Rp 15 jutaan segera meluncur di Indonesia
03 Mei 2024, 07:00 WIB
Polisi tegaskan pelat nomor khusus ZZ tak kebal ganjil genap kecuali mendapat pengawalan dari petugas
03 Mei 2024, 06:00 WIB
Terdapat lima lokasi SIM Keliling Jakarta yang bisa dimanfaatkan oleh warga buat mengurus dokumen berkendara
03 Mei 2024, 06:00 WIB
Manfaatkan layanan ini menjelang akhir pekan, SIM keliling Bandung tidak beroperasi setiap hari Minggu
03 Mei 2024, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta hari ini tetap dilangsungkan dengan optimal guna menghindari kepadatan di akhir pekan
03 Mei 2024, 00:45 WIB
Polres Bogor kembali menggelar ganjil genap Puncak untuk mengurangi kepadatan lalu lintas yang kerap terjadi
02 Mei 2024, 23:44 WIB
Peugeot berhenti jualan mobil di Indonesia, seperti mereka umumkan dalam keterangan resmi yang mereka berikan
02 Mei 2024, 21:03 WIB
Trac nilai generasi muda tak mau repot dengan mobil karena banyak tanggung jawab yang harus dijalankan