Honda Hadirkan Mobil Hybrid di GIIAS 2025
02 Oktober 2025, 08:00 WIB
Kemendag mengambil langkah tegas usai adanya keluhan dari konsumen mengenai rangka eSAF Honda yang keropos
Oleh Satrio Adhy
TRENOTO – Masalah rangka eSAF milik Honda yang dinilai karatan atau gampang rusak berbuntut panjang. Pasalnya PT AHM (Astra Honda Motor) sampai dipanggil oleh Kementerian Perdagangan atau Kemendag.
Hal itu dilakukan melalui Jenderal PKTN (Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga). Lalu pertemuan kedua belah pihak digelar di Kantor Kemendag, Jakarta pada Jumat (25/8).
Di dalam kesempatan tersebut PT AHM diminta klarifikasi mengenai keluhan mengenai rangka eSAF yang dialami oleh konsumen di Indonesia belakangan ini.
Sebab Ditjen PKTN memiliki kewenangan melakukan pembinaan dan edukasi guna memastikan terpenuhinya kewajiban pelaku usaha. Sekaligus perlindungan serta pemulihan hak konsumen yang dirugikan.
“Dalam hal ini, terkait konsumen yang mengeluhkan rangka eSAF motor rusak,” ungkap Moga Simatupang, Pelaksana tugas Dirjen PKTN di Katadata, Senin (28/8).
Tak hanya PT AHM dipanggil Kemendang saja, namun Moga menuturkan kalau pihaknya meminta jenama asal Jepang memprioritaskan hak konsumen di Tanah Air.
Lalu bagi para pengguna Honda Beat dan kawan-kawannya mengalami kerusakan pada rangka eSAF dapat menghubungi sejumlah layanan yang sudah disiapkan.
Sebagai informasi dalam pertemuan tersebut, David Budiono selaku Direktur Produksi AHM menyampaikan bahkan sejumlah produknya yang menggunakan rangka eSAF Honda sudah lulus proses pengujian, bahkan sampai diekspor ke beberapa negara.
David mengungkapkan kalau AHM memang pernah menerima beberapa pengaduan dari konsumen mengenai kendala serupa. Namun telah diselesaikan di bengkel-bengkel resmi mereka.
Produsen otomotif tersebut juga melakukan investigasi bahwa rangka sepeda motor patah milik konsumen mereka akibat sering terkena air laut.
Namun kendaraan roda dua yang dimaksud merupakan produk lama dan tak menggunakan rangka jenis eSAF. Lalu sudah diperbaiki sendiri oleh konsumen.
“Masalah yang tampak seperti karat menempel di rangka eSAF Honda adalah silikat berfungsi melapisi hasil pengelasan sehingga membantu dalam mencegah terjadinya oksidasi atau karat, serta membuat hasilnya lebih optimal,” kata David.
Lantas dia menjelaskan kalau hal tersebut sesuatu yang normal terjadi dalam proses produksi bahkan tidak berbahaya. Ia menghimbau para konsumennya agar tak perlu khawatir menggunakan rangka eSAF Honda.
Pasalnya tidak berpengaruh pada kenyamanan maupun keamanan para pengguna Honda Beat, Scoopy, Genio sampai Vario 160.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
02 Oktober 2025, 08:00 WIB
01 Oktober 2025, 11:00 WIB
30 September 2025, 13:00 WIB
28 September 2025, 11:00 WIB
27 September 2025, 09:00 WIB
Terkini
02 Oktober 2025, 15:00 WIB
Pengendara Yamaha Nmax yang viral menyetop sebuah bus di tikungan Ciwidey, Bandung merupakan anggota BMC
02 Oktober 2025, 14:00 WIB
Jetour X20e bakal meluncur dalam waktu dekat dan digadang jadi rival baru Wuling Air ev, segini NJKB-nya
02 Oktober 2025, 13:30 WIB
Tingginya sumber daya dan jumlah penduduk jadi daya tarik bagi pabrikan mobil listrik Cina untuk berinvestasi
02 Oktober 2025, 12:00 WIB
Bos Gresini Racing mengaku sangat terkesan dengan kemampuan Veda Ega Pratama saat beraksi di dalam lintasan
02 Oktober 2025, 11:00 WIB
GIIAS Bandung 2025 memberikan kemudahan untuk masyarakat Jawa Barat yang ingin membeli mobil atau motor baru
02 Oktober 2025, 10:00 WIB
Federal mengaku tidak merasa dampak dari lesunya pasar motor baru yang sedang terjadi dalam beberapa waktu
02 Oktober 2025, 09:00 WIB
Mayoritas merek tidak melakukan penyesuaian, berikut daftar harga mobil listrik di RI per Oktober 2025
02 Oktober 2025, 08:00 WIB
Honda hadirkan seluruh line up mobil hybrid di GIIAS 2025 termasuk Step Wgn yang baru meluncur di Indonesia