Alva Ajak Komunitas Touring Jakarta-Bali, Tempuh Jarak 1.000 KM
03 Oktober 2025, 18:30 WIB
Dianggap bisa membuat harga motor listrik jadi lebih murah, namun Alva ogah pakai skema sewa baterai
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Ada sejumlah cara bisa dilakukan produsen untuk menekan harga motor listrik. Salah satunya adalah memberlakukan sistem sewa baterai.
Dengan begitu komponen penampung daya tersebut menjadi tanggung jawab produsen sepenuhnya. Pelanggan cukup membayar biaya berlangganan baterai.
Adapun banderol parts kendaraan listrik di atas masih terbilang mahal. Pada BEV (Battery Electric Vehicle) roda empat bahkan bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta.
Meski bisa jadi salah satu solusi, namun hingga sekarang Alva ogah pakai skema sewa baterai karena beberapa alasan.
Hal itu disampaikan oleh Purbaja Pantja, Chief Executive Officer Alva. Ia menegaskan sekarang pihaknya belum ada rencana menerapkan sistem sewa baterai meski sudah diterapkan beberapa pabrik lain.
“Tidak ada pertimbangan. Kalaupun kita ke arah sana (sewa) kita hanya memikirkan pelanggan, apakah itu jadi sesuatu yang mereka butuhkan atau inginkan,” ucap Purbaja di Bintaro, Kamis (16/5).
Menurut Purbaja masih ada cara lain bisa dilakukan produsen agar harga motor listrik jadi lebih murah, tidak sebatas skema penyewaan baterai.
Namun ia tidak memungkiri bahwa mengeliminasi baterai dari motor listrik dapat menekan banderol secara keseluruhan.
“Apakah kita akan melakukan segera, menurut saya tidak. Tapi kita tidak pernah tahu,” kata Purbaja.
Untuk diketahui motor listrik Alva One dan Cervo sudah diproduksi lokal dan memenuhi persyaratan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri), sehingga menerima subsidi dari pemerintah.
Persentase TKDN Alva One ada di 44 persen, harga OTR Jabodetabek Rp 29,4 jutaan. Sedangkan TKDN Alva Cervo adalah 43 persen dan dijual ke konsumen di Rp 35,7 jutaan.
Sebagai perbandingan salah satu merek motor listrik yang dijual dengan sistem top up yang bisa dilakukan melalui aplikasi Swap adalah Smoot.
Bicara biaya, buat kuota 200 km berlaku 30 hari dengan biaya Rp 40.000. Sedangkan kuota 400 km selama 60 hari bisa berlangganan seharga Rp 70.000.
Model Smoot Zuzu dan Smoot Tempur sudah mendapatkan subsidi dari pemerintah. Dikurangi harga baterai, keduanya dijual seharga Rp 11 jutaan sampai Rp 12 jutaan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
03 Oktober 2025, 18:30 WIB
03 Oktober 2025, 09:00 WIB
29 September 2025, 09:00 WIB
28 September 2025, 11:00 WIB
26 September 2025, 16:00 WIB
Terkini
05 Oktober 2025, 11:00 WIB
Suzuki XL7 Hybrid bekas memiliki beragam keunggulan yang tidak bisa dipandang sebelah mata oleh para pelanggannya
05 Oktober 2025, 09:00 WIB
Para UMKM di sekitar sirkuit mengalami kenaikan omzet sampai 90 persen selama gelaran MotoGP Mandalika 2025
05 Oktober 2025, 07:00 WIB
Tarif transportasi umum di Jakarta hari ini cuma Rp 80 untuk menyambut hari ulang tahun TNI yang ke 80
04 Oktober 2025, 17:30 WIB
IMX 2025 bakal menjadi tempat untuk Garasi Drift dan Evangelion Racing tampilkan mobil balap hasil kolaborasi
04 Oktober 2025, 17:00 WIB
Diskon tarif tol bakal diberikan kembali buat masyarakat saat libur Natal dan tahun baru 2026 untuk kurang kepadatan
04 Oktober 2025, 15:57 WIB
Marco Bezzecchi memenangkan Sprint Race MotoGP Mandalika 2025 setelah pertarungan sengit dengan Fermin Aldeguer
04 Oktober 2025, 15:00 WIB
Sub merek terbaru Wuling, Aishang menambah lagi portofolio mobil listrik mungil menyasar pembeli entry level
04 Oktober 2025, 13:00 WIB
Selain mobil listrik dan hybrid, Geely akan perluas portofolio produk mereka ke mobil bermesin bensin di 2026