Banyak EV dengan Nilai TKDN Tinggi Dipercaya Bawa Dampak Positif
08 Mei 2025, 16:00 WIB
Dianggap bisa membuat harga motor listrik jadi lebih murah, namun Alva ogah pakai skema sewa baterai
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Ada sejumlah cara bisa dilakukan produsen untuk menekan harga motor listrik. Salah satunya adalah memberlakukan sistem sewa baterai.
Dengan begitu komponen penampung daya tersebut menjadi tanggung jawab produsen sepenuhnya. Pelanggan cukup membayar biaya berlangganan baterai.
Adapun banderol parts kendaraan listrik di atas masih terbilang mahal. Pada BEV (Battery Electric Vehicle) roda empat bahkan bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta.
Meski bisa jadi salah satu solusi, namun hingga sekarang Alva ogah pakai skema sewa baterai karena beberapa alasan.
Hal itu disampaikan oleh Purbaja Pantja, Chief Executive Officer Alva. Ia menegaskan sekarang pihaknya belum ada rencana menerapkan sistem sewa baterai meski sudah diterapkan beberapa pabrik lain.
“Tidak ada pertimbangan. Kalaupun kita ke arah sana (sewa) kita hanya memikirkan pelanggan, apakah itu jadi sesuatu yang mereka butuhkan atau inginkan,” ucap Purbaja di Bintaro, Kamis (16/5).
Menurut Purbaja masih ada cara lain bisa dilakukan produsen agar harga motor listrik jadi lebih murah, tidak sebatas skema penyewaan baterai.
Namun ia tidak memungkiri bahwa mengeliminasi baterai dari motor listrik dapat menekan banderol secara keseluruhan.
“Apakah kita akan melakukan segera, menurut saya tidak. Tapi kita tidak pernah tahu,” kata Purbaja.
Untuk diketahui motor listrik Alva One dan Cervo sudah diproduksi lokal dan memenuhi persyaratan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri), sehingga menerima subsidi dari pemerintah.
Persentase TKDN Alva One ada di 44 persen, harga OTR Jabodetabek Rp 29,4 jutaan. Sedangkan TKDN Alva Cervo adalah 43 persen dan dijual ke konsumen di Rp 35,7 jutaan.
Sebagai perbandingan salah satu merek motor listrik yang dijual dengan sistem top up yang bisa dilakukan melalui aplikasi Swap adalah Smoot.
Bicara biaya, buat kuota 200 km berlaku 30 hari dengan biaya Rp 40.000. Sedangkan kuota 400 km selama 60 hari bisa berlangganan seharga Rp 70.000.
Model Smoot Zuzu dan Smoot Tempur sudah mendapatkan subsidi dari pemerintah. Dikurangi harga baterai, keduanya dijual seharga Rp 11 jutaan sampai Rp 12 jutaan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
08 Mei 2025, 16:00 WIB
06 Mei 2025, 09:00 WIB
04 Mei 2025, 07:19 WIB
03 Mei 2025, 21:00 WIB
02 Mei 2025, 17:00 WIB
Terkini
19 Mei 2025, 21:01 WIB
Terjadi kecelakaan antara tujuh pemotor dan kereta api Malioboro di Magetan, mengakibatkan empat orang tewas
19 Mei 2025, 20:00 WIB
Kementerian Perindustrian sebut produsen EV banyak yang ingin masuk ke Indonesia akibat tingginya tarif impor AS
19 Mei 2025, 19:00 WIB
Marc Marquez bakal kembali berburu poin di MotoGP Inggris 2025 untuk mengokohkan posisi di puncak klasemen
19 Mei 2025, 18:00 WIB
Gofar Hilman ubah Suzuki S-Presso jadi menyerupai Jimny dengan penambahan beragam body kit kustom menarik
19 Mei 2025, 17:00 WIB
Honda resmi menjual mobil listrik e:N1 secara terbatas di Malaysia, harganya mulai dari Rp 573 jutaan
19 Mei 2025, 16:01 WIB
Pengguna smartphone alami kerusakan kamera HP setelah merekam sensor Lidar Volvo EX90, ini penyebabnya
19 Mei 2025, 15:32 WIB
500 ribu ojol siap menggeruduk Jakarta besok untuk melakukan demo di sejumlah lokasi yang telah ditentukan
19 Mei 2025, 14:00 WIB
Harga mobil Daihatsu di sejumlah daerah berpeluang naik apabila diskon opsen ditiadakan oleh Pemda setempat