Harga Mobil Listrik Oktober 2025, Aion UT Rp 300 Jutaan
02 Oktober 2025, 09:00 WIB
Harga relatif terjangkau dan ekosistem terjamin jadi alasan Toyota masih akan fokus jual mobil hybrid di RI
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Mobil hybrid masih dinilai sebagai solusi tepat untuk mengurangi emisi gas karbon. Harganya relatif lebih murah dibandingkan EV (Electric Vehicle) dan ekosistemnya lebih mendukung.
Pabrikan Jepang di Indonesia saat ini masih lebih banyak menjual mobil hybrid ke konsumen. Toyota misalnya hanya punya satu EV yakni bZ4X, sekarang berstatus spot order.
Merek lain seperti Honda memboyong e:N1 tetapi dengan skema penyewaan, menyasar konsumen fleet. Biaya per bulannya adalah Rp 22 jutaan.
Menurut pihak Toyota ada beberapa pertimbangan yang dipikirkan sebelum menghadirkan kendaraan listrik khususnya di pasar Tanah Air.
“Kalau bicara tank-to-wheel, saya yakin bahwa EV nol emisi. Tetapi jika well-to-wheel, sumber energinya EV itu apa? Di Indonesia, 70 persen masih coal (batu bara),” kata Nandi Julyanto, Presiden Direktur PT TMMIN (Toyota Motor Manufacturing Indonesia) saat ditemui di Jakarta Pusat, Rabu (14/05).
Singkatnya, tank-to-wheel berarti perhitungan emisi dari tangki kendaraan ke knalpot. Tentu pada mobil listrik nilainya nol.
Sedangkan well-to-wheel merupakan kalkulasi pengurangan emisi dengan memikirkan dari sumber energi sampai ke knalpot.
Nandi mengungkapkan, sejauh ini proses pengisian daya mobil listrik pun tidak sepenuhnya menggunakan energi hijau.
“Well-to-wheel, sebenarnya paling efisien menurut kami adalah hybrid. Tetapi segala potensi, cara, multi-pathway yang kami sampaikan itu selalu kami upayakan,” tegas Nandi.
Ditambah lagi, preferensi konsumen juga menentukan kesuksesan mobil listrik di Indonesia.
“Akhirnya konsumen yang menentukan. Di Jakarta mungkin karena ada ganjil genap sehingga orang banyak memakai EV,” ucap Nandi.
Nampaknya Toyota belum tertarik masuk meramaikan pasar mobil listrik murah. Saat ini banyak diisi oleh pabrikan Cina.
Setelah sukses dengan mobil listrik, pabrikan Cina seperti Chery memberanikan diri memboyong model dengan teknologi PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle).
Teknologi tersebut sebelumnya sempat diboyong ke Indonesia oleh pabrikan Jepang, tidak hanya Toyota tetapi juga Mitsubishi.
Tetapi harga yang tembus Rp 1 miliar dinilai jadi penghalang buat konsumen. Chery berniat mempopulerkan kembali PHEV dan menawarkannya dengan banderol kompetitif di bawah Rp 1 miliar.
“Balik lagi, semua customer yang menentukan mau pilih mana,” kata Nandi.
Sisi positifnya, konsumen bakal kehadiran semakin banyak opsi buat beralih ke kendaraan rendah emisi, termasuk hybrid konvensional maupun PHEV.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
02 Oktober 2025, 09:00 WIB
01 Oktober 2025, 19:13 WIB
01 Oktober 2025, 17:00 WIB
01 Oktober 2025, 16:00 WIB
01 Oktober 2025, 13:00 WIB
Terkini
02 Oktober 2025, 11:00 WIB
GIIAS Bandung 2025 memberikan kemudahan untuk masyarakat Jawa Barat yang ingin membeli mobil atau motor baru
02 Oktober 2025, 10:00 WIB
Federal mengaku tidak merasa dampak dari lesunya pasar motor baru yang sedang terjadi dalam beberapa waktu
02 Oktober 2025, 09:00 WIB
Mayoritas merek tidak melakukan penyesuaian, berikut daftar harga mobil listrik di RI per Oktober 2025
02 Oktober 2025, 08:00 WIB
Honda hadirkan seluruh line up mobil hybrid di GIIAS 2025 termasuk Step Wgn yang baru meluncur di Indonesia
02 Oktober 2025, 07:00 WIB
Vivo dan BP batal beli BBM dari Pertamina karena adanya kandungan etanol pada base feul BBM yang ditawarkan
02 Oktober 2025, 06:00 WIB
Ada persyaratan dokumen yang perlu disiapkan oleh pemohon jika ingin memanfaatkan SIM keliling Jakarta
02 Oktober 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 2 Oktober 2025 bakal diawasi ketat menggunakan kamera ETLE di berbagai lokasi utama
02 Oktober 2025, 06:00 WIB
Pasar Modern Batununggal menjadi salah satu lokasi SIM keliling Bandung yang beroperasi untuk melayani warga