Mazda Siap Boyong EZ-6 Kembaran Deepal LO7, Changan Buka Suara
16 November 2025, 17:00 WIB
Harga relatif terjangkau dan ekosistem terjamin jadi alasan Toyota masih akan fokus jual mobil hybrid di RI
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Mobil hybrid masih dinilai sebagai solusi tepat untuk mengurangi emisi gas karbon. Harganya relatif lebih murah dibandingkan EV (Electric Vehicle) dan ekosistemnya lebih mendukung.
Pabrikan Jepang di Indonesia saat ini masih lebih banyak menjual mobil hybrid ke konsumen. Toyota misalnya hanya punya satu EV yakni bZ4X, sekarang berstatus spot order.
Merek lain seperti Honda memboyong e:N1 tetapi dengan skema penyewaan, menyasar konsumen fleet. Biaya per bulannya adalah Rp 22 jutaan.
Menurut pihak Toyota ada beberapa pertimbangan yang dipikirkan sebelum menghadirkan kendaraan listrik khususnya di pasar Tanah Air.
“Kalau bicara tank-to-wheel, saya yakin bahwa EV nol emisi. Tetapi jika well-to-wheel, sumber energinya EV itu apa? Di Indonesia, 70 persen masih coal (batu bara),” kata Nandi Julyanto, Presiden Direktur PT TMMIN (Toyota Motor Manufacturing Indonesia) saat ditemui di Jakarta Pusat, Rabu (14/05).
Singkatnya, tank-to-wheel berarti perhitungan emisi dari tangki kendaraan ke knalpot. Tentu pada mobil listrik nilainya nol.
Sedangkan well-to-wheel merupakan kalkulasi pengurangan emisi dengan memikirkan dari sumber energi sampai ke knalpot.
Nandi mengungkapkan, sejauh ini proses pengisian daya mobil listrik pun tidak sepenuhnya menggunakan energi hijau.
“Well-to-wheel, sebenarnya paling efisien menurut kami adalah hybrid. Tetapi segala potensi, cara, multi-pathway yang kami sampaikan itu selalu kami upayakan,” tegas Nandi.
Ditambah lagi, preferensi konsumen juga menentukan kesuksesan mobil listrik di Indonesia.
“Akhirnya konsumen yang menentukan. Di Jakarta mungkin karena ada ganjil genap sehingga orang banyak memakai EV,” ucap Nandi.
Nampaknya Toyota belum tertarik masuk meramaikan pasar mobil listrik murah. Saat ini banyak diisi oleh pabrikan Cina.
Setelah sukses dengan mobil listrik, pabrikan Cina seperti Chery memberanikan diri memboyong model dengan teknologi PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle).
Teknologi tersebut sebelumnya sempat diboyong ke Indonesia oleh pabrikan Jepang, tidak hanya Toyota tetapi juga Mitsubishi.
Tetapi harga yang tembus Rp 1 miliar dinilai jadi penghalang buat konsumen. Chery berniat mempopulerkan kembali PHEV dan menawarkannya dengan banderol kompetitif di bawah Rp 1 miliar.
“Balik lagi, semua customer yang menentukan mau pilih mana,” kata Nandi.
Sisi positifnya, konsumen bakal kehadiran semakin banyak opsi buat beralih ke kendaraan rendah emisi, termasuk hybrid konvensional maupun PHEV.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
16 November 2025, 17:00 WIB
16 November 2025, 15:14 WIB
14 November 2025, 22:00 WIB
14 November 2025, 21:00 WIB
14 November 2025, 15:00 WIB
Terkini
16 November 2025, 17:00 WIB
Mazda EZ-6 dan Changan Deepal LO7 sama-sama berpeluang besar untuk dipasarkan ke konsumen di Tanah Air
16 November 2025, 15:14 WIB
Chery beri penjelasan soal Fengyun X3L yang alami kecelakaan saat sedang uji ketangguhan di Gunung Tianmen
16 November 2025, 13:00 WIB
Suzuki Ertiga bekas lansiran 2024 bisa jadi pilihan masyarakat buat berkendara saat libur Natal dan tahun baru
16 November 2025, 11:00 WIB
Puncak acara Honda Bikers Day 2025 memberikan pengalaman berbeda di Garut dengan puluhan ribu pemotor
16 November 2025, 09:00 WIB
Banyak kegiatan menarik disuguhkan buat para anggota komunitas selama Honda Culture Indonesia berlangsung
16 November 2025, 08:00 WIB
Honda ADV 160 membuktikan performanya dalam perjalanan melintasi pantai selatan Jawa Barat menuju HBD 2025
16 November 2025, 07:00 WIB
Pilihan Toyota Calya bekas lansiran 2024 makin menarik karena ada program TDP Rp 7 jutaan dan tenor panjang
15 November 2025, 21:43 WIB
Alex Marquez berhasil keluar sebagai pemenang pada sprint race MotoGP Valencia 2025 usai menudukkan Acosta