Permintaan Baterai Lithium Mobil Listrik Bakal Merosot di 2026
30 Desember 2025, 13:00 WIB
New BYD Seal 2025 dilengkapi sistem suspensi DiSus-C yang bisa beradaptasi dengan kondisi permukaan jalan, begini kinerjanya
Oleh Arie Prasetya
KatadataOTO – Baru sekitar 1 tahun meluncur di Indonesia dan cukup menyita perhatian, BYD langsung mengupdate New BYD Seal 2025. Pusat perhatian ubahan terletak dari sistem suspensi pintar hasil pengembangan mereka DiSus-C.
Untuk diketahui, DiSus adalah sistem kontrol bodi cerdas dan disebut salah satu yang tercanggih saat ini. Sistem ini dirancang buat mengatur pergerakan mobil ke beragam kondisi baik lateral, longitudinal maupun vertikal.
Tujuannya tentu adalah peningkatan stabilistas dan kenyamanan dalam beragam kondisi pengendaraan. DiSus sendiri terbagi dalam 3 komponen utama dengan masing-masing kemampuan dalam berbagai aspek dinamika kendaraan.
Pertama DiSus-C (Intelligent Damping Body Control System), bekerja untuk meningkatkan kenyamanan kendaraan. Sistem ini mengandalkan katup solenoid peredam pada sistem suspensi. Dapat merespon kondisi jalan secara dinamis.
Kedua DiSus-A (Intelligent Air Body Control System), bekerja seperti suspensi udara yang dapat menyesuaikan tinggi kendaraan hingga 150 mm. Sistem ini memastikan kendaraan beradaptasi dengan berbagai kondisi dan kecepatan.
Ketiga DiSus-P (Intelligent Hydraulic Body Control System), merupakan sistem tercanggih dengan mengontrol elemen hidrolik suspensi. Bekerja responsif beradaptasi saat melakukan manuver. Dalam kondisi akselerasi tajam atau menikung, spontan meningkatkan kekakuan jauh lebih baik sehingga dipercaya dapat meningkatkan pengendalian dan stabilitas.
KatadataOTO berkesempatan untuk menguji sistem DiSus-C yang diinstal pada New BYD Seal 2025 varian Performance. Secara umum berkat kemampuan mendeteksi jalan secara cepat, mobil ini jadi bisa melakukan penyesuaian kerja suspensi real time.
Potensi bantingan berlebihan saat melewati permukaan kurang rata bisa diredam optimal. Hasilnya kenyamanan penumpang bisa terus terjaga, demikian juga gejala negatif pengedaraan seperti bounching berlebih hingga bodi roll bisa tereduksi dengan baik, ini tentu memberikan keuntungan lebih dari sisi kontrol kendaraan dan stabilitas.
Selain itu pada saat pengereman mendadak pada kecepatan cukup tinggi, brake dive juga terkontrol dengan baik. Artinya meski dalam kondisi di mana bagian depan mobil tertekan ke bawah secara signifikan saat rem diinjak, mobil tetap bisa dikendalikan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
30 Desember 2025, 13:00 WIB
29 Desember 2025, 19:00 WIB
29 Desember 2025, 15:00 WIB
29 Desember 2025, 14:13 WIB
29 Desember 2025, 10:00 WIB
Terkini
30 Desember 2025, 15:00 WIB
Ucok harus mengeluarkan dana hampir Rp 1 miliaran untuk memodifikasi Yamaha Xmax berkelir dominan biru
30 Desember 2025, 14:00 WIB
Menurut data Kemenhub, motor listrik yang telah mengantongi SRUT di 2025 baru 55.059 unit atau turun 28,6 persen
30 Desember 2025, 13:00 WIB
Industri baterai lithium terpengaruh dari kinerja penjualan mobil listrik di Cina yang diproyeksi akan turun
30 Desember 2025, 12:00 WIB
Sejumlah model mobil yang disuntik mati oleh pabrikan kemudian diganti produk lain, berikut daftarnya
30 Desember 2025, 11:00 WIB
Insentif otomotif sebaiknya menyasar pada pertumbuhan industri komponen di dalam negeri agar seimbang
30 Desember 2025, 10:00 WIB
Yamaha tengah mencari formulasi yang tepat buat memasarkan motor listrik Neos kepada konsumen di Indoensia
30 Desember 2025, 09:00 WIB
Enduro Service tawarkan beragam layanan seperti penggantian oli mobil dan motor sampai ganti air filter
30 Desember 2025, 08:00 WIB
Fitur dashcam pada Suzuki XL7 Hybrid bekas menjadi salah satu pelanggan melakukan pembelian ketimbang model lain