BYD Atto 3 Advanced STD Meluncur, Harga Lebih Murah Rp 80 Juta
26 Mei 2025, 17:00 WIB
New BYD Seal 2025 dilengkapi sistem suspensi DiSus-C yang bisa beradaptasi dengan kondisi permukaan jalan, begini kinerjanya
Oleh Arie Prasetya
KatadataOTO – Baru sekitar 1 tahun meluncur di Indonesia dan cukup menyita perhatian, BYD langsung mengupdate New BYD Seal 2025. Pusat perhatian ubahan terletak dari sistem suspensi pintar hasil pengembangan mereka DiSus-C.
Untuk diketahui, DiSus adalah sistem kontrol bodi cerdas dan disebut salah satu yang tercanggih saat ini. Sistem ini dirancang buat mengatur pergerakan mobil ke beragam kondisi baik lateral, longitudinal maupun vertikal.
Tujuannya tentu adalah peningkatan stabilistas dan kenyamanan dalam beragam kondisi pengendaraan. DiSus sendiri terbagi dalam 3 komponen utama dengan masing-masing kemampuan dalam berbagai aspek dinamika kendaraan.
Pertama DiSus-C (Intelligent Damping Body Control System), bekerja untuk meningkatkan kenyamanan kendaraan. Sistem ini mengandalkan katup solenoid peredam pada sistem suspensi. Dapat merespon kondisi jalan secara dinamis.
Kedua DiSus-A (Intelligent Air Body Control System), bekerja seperti suspensi udara yang dapat menyesuaikan tinggi kendaraan hingga 150 mm. Sistem ini memastikan kendaraan beradaptasi dengan berbagai kondisi dan kecepatan.
Ketiga DiSus-P (Intelligent Hydraulic Body Control System), merupakan sistem tercanggih dengan mengontrol elemen hidrolik suspensi. Bekerja responsif beradaptasi saat melakukan manuver. Dalam kondisi akselerasi tajam atau menikung, spontan meningkatkan kekakuan jauh lebih baik sehingga dipercaya dapat meningkatkan pengendalian dan stabilitas.
KatadataOTO berkesempatan untuk menguji sistem DiSus-C yang diinstal pada New BYD Seal 2025 varian Performance. Secara umum berkat kemampuan mendeteksi jalan secara cepat, mobil ini jadi bisa melakukan penyesuaian kerja suspensi real time.
Potensi bantingan berlebihan saat melewati permukaan kurang rata bisa diredam optimal. Hasilnya kenyamanan penumpang bisa terus terjaga, demikian juga gejala negatif pengedaraan seperti bounching berlebih hingga bodi roll bisa tereduksi dengan baik, ini tentu memberikan keuntungan lebih dari sisi kontrol kendaraan dan stabilitas.
Selain itu pada saat pengereman mendadak pada kecepatan cukup tinggi, brake dive juga terkontrol dengan baik. Artinya meski dalam kondisi di mana bagian depan mobil tertekan ke bawah secara signifikan saat rem diinjak, mobil tetap bisa dikendalikan.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
26 Mei 2025, 17:00 WIB
26 Mei 2025, 15:00 WIB
26 Mei 2025, 12:00 WIB
26 Mei 2025, 11:00 WIB
26 Mei 2025, 09:00 WIB
Terkini
26 Mei 2025, 17:00 WIB
BYD Atto 3 Advanced STD resmi meluncur dengan harga Rp 390 juta atau Rp 80 juta lebih murah ketimbang varian di atasnya
26 Mei 2025, 16:00 WIB
Kemenangan Marco Bezzecchi di Inggris jadi pembuktian Aprilia pada Jorge Martin, RS-GP 2025 masih kompetitif
26 Mei 2025, 15:00 WIB
Produsen EV seperti Tesla kesulitan hadapi persaingan dengan merek Cina, analis sorot ketatnya perang harga
26 Mei 2025, 14:00 WIB
Terdapat dua pasal pada peraturan MotoGP yang memperbolehkan Marc Marquez melanjutkan grand prix Inggris 2025
26 Mei 2025, 13:00 WIB
Marc Marquez kian nyaman di puncak klasemen sementara MotoGP 2025 setelah menjalani grand prix Inggris
26 Mei 2025, 12:00 WIB
Thailand akan jadi tempat debut mobil listrik kompak Geely Starwish tahun ini, Indonesia masih harus menunggu
26 Mei 2025, 11:00 WIB
Danantara tegaskan ada beberapa perusahaan yang bakal masuk ke Indonesia untuk kembangkan kendaraan lisrik
26 Mei 2025, 10:00 WIB
Pabrik motor listrik Alva yang berada di kawasan Cikarang diklaim bisa memproduksi 100 ribu unit setahun