Suku Cadang Wuling Langka, Pelanggan Mengeluh di Media Sosial

suku cadang Wuling langka membuat beberapa pelanggan mulai mengeluh di media sosial dan berharap kondisi tersebut segera teratasi

Suku Cadang Wuling Langka, Pelanggan Mengeluh di Media Sosial

TRENOTO – Meski telah berhasil masuk sebagai 10 besar brand dengan penjualan terbesar di Indonesia, Wuling rupanya tidak luput dari beragam kritikan pedas. Ironisnya, kritikan tersebut justru datang dari mereka yang menggunakan mobilnya sebagai penghasilan.

Hal ini terungkap dari postingan Holly Ardiles di grup Facebook Wuling Club Indonesia pada 13 Februari lalu. Dalam postingannya Ia mengeluhkan suku cadang Wuling langka dan berharap agar kedepan kondisinya bisa lebih baik.

“Saya harap tahun ini sampai dengan tahun-tahun ke depanWuling lebih mementingkan untuk pengadaan semua kenis sparepart baik yang fast atau slow di tingkat diler maupun toko-toko. Mengingat keberadaan Wuling sudah menginjak tahun ke 5 akalu tidak kemungkinan penjualan tahun depan dan seterusnya tidak akan lebih baik,” tulisnya.

Photo : Istimewa

Postingan yang mendapat 60 likes ini pun cukup mendapat respon dari para anggota. Tercatat ada 72 komentar dengan beragam nada mulai dari dukungan hingga mempertanyakan postingan tersebut.

Dias Prasetya Syaffrody Putra misalnya, Ia mengaku bahwa di Palembang sparepart terbilang sulit sehingga harus inden.

“Sumatera bagian mana om, kami di Sumsel indent terus. Saya di Palembang unit kami Cortez 1.5 non turbo tahun 2018,” terangnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Riyadiz Aditya yang mengaku kesulitan untuk mendapatkan sparepart. Kesulitan tersebut dikarenakan Ia mengganti mufler knalpot secara garansi.

“Saya pernah inden semingguan untuk mufler knalpot gara-gara garansi. Kata SA nya part garansi pengajuan dulu karena kosong, beda bila biaya pribadi langsung diganti katanya karena ready stock,” ungkapnya.

Photo : wuling

Harsel Nadi misalnya, mengaku bahwa selama ini dirinya tidak pernah mengalami kesulitan dalam mencari suku cadang. Padahal Ia mengaku bahwa dirinya memiliki kendaraan sejak 2019 lalu.

“Saya di Sumatera saja tidak pernah Inden. Saya di Riau, unit 2019 hingga sekarang partnya belum ada yang inden,” ungkapnya.

Sementara Shandy Kurniawan memiliki pandangan tersendiri alasan mengapa toko suku cadang enggan menyediakan stok. Salah satunya adalah harga suku cadang yang terlalu murah.

“Toko-toko sepertinya pusing mau harga berapa. Harga suku cadang si bengkel resmi sudah terlalu murah. Kompresor AC 6PK dan magnetic clutch di bawah Rp2 juta, apa tidak gila?” terangnya.


Terkini

mobil
Daihatsu Rocky Hybrid

Daihatsu Rocky Hybrid Dijual Lebih Murah Dari Chery Tiggo Cross CSH

Walau CBU Jepang, Daihatsu Rocky Hybrid dijual dengan harga lebih murah dibanding CHery Tiggo Cross CSH

mobil
Polytron

Polytron Tawarkan Promo Menarik di GIIAS 2025

Polytron tawarkan beragam promo menarik di ajang GIIAS 2025 untuk memudahkan pembelian kendaraan listrik

mobil
UD Trucks

UD Trucks Quester 350 ESCOT 8L Euro 5 Meluncur di GIIAS 2025

UD Trucks Quester 350 ESCOT 8L Euro 5 meluncur di GIIAS 2025 untuk mendukung dunia bisnis di Tanah Air

mobil
Hino

Truk Hino 300 136 MLDR Debut di GIIAS 2025

Hino ikut meramaikan pameran otomotif GIIAS 2025, bawa kendaran niaga terbaru truk Hino 300 136 MLDR

mobil
Mobil Listrik Volkswagen ID Buzz Tampil Beda di GIIAS 2025

Mobil Listrik Volkswagen ID Buzz Tampil Beda di GIIAS 2025

Volkswagen ID Buzz bakal tampil beda di GIIAS 2025 berkat tangan kreatif dua seniman binaan Kementerian Ekraf

mobil
BAIC BJ30 Hybrid

BAIC BJ30 Hybrid Dijual Mulai dari Rp 499 Juta di GIIAS 2025

BAIC BJ30 Hybrid dijual mulai dari Rp 499 juta di GIIAS 2025 khusus untuk 500 pelanggan pertama di Indonesia

mobil
Giti dan GT Radial Siap Manjakan Pencinta Otomotif di GIIAS 2025

Giti dan GT Radial Bawa Dua Produk Baru di GIIAS 2025

Gajah Tunggal membawa Giti dan GT Radial untuk memanjakan para pemilik mobil yang berkunjung ke GIIAS 2025

mobil
Mobil Listrik

Konsep Mobil Listrik Nasional i2C Unjuk Gigi di GIIAS 2025

Proyek konsep Mobil listrik nasional hadir di GIIAS 2025 dan membutuhkan masukan dari para pengunjung