Strategi Produsen Busi Bertahan di Era EV, Andalkan Mobil Hybrid

Produsen busi melihat transisi menuju elektrifikasi total masih panjang, masih ada model mobil hybrid

Strategi Produsen Busi Bertahan di Era EV, Andalkan Mobil Hybrid

KatadataOTO – Pemerintah mulai menggencarkan adopsi kendaraan listrik di tanah air lewat pemberian insentif khususnya bagi pabrikan yang berinvestasi besar di dalam negeri.

Kemudian sudah ada target populasi kendaraan listrik di Indonesia yakni dua juta unit mobil listrik dan 13 juta unit motor listrik per 2030.

Meskipun begitu, persentase kendaraan listrik di Indonesia memang masih jauh lebih kecil dibandingkan kendaraan konvensional, apalagi jika bicara daerah di luar pulau Jawa.

“Kita pikir transisi EV (Electric Vehicle) masih akan panjang, dalam lima tahun pergerakannya baru dua persen. Kecuali mungkin nanti ada terobosan lain dari merek seperti BYD,” kata Diko Oktaviano, Aftermarket Technical Support PT Niterra Mobility Indonesia di Jakarta Selatan, Senin (10/2).

Mengenal Keunggulan Busi Iridium
Photo : KatadataOTO

Menurut dia di masa transisi menuju implementasi kendaraan ramah lingkungan, produsen busi masih dapat bertahan salah satunya karena kehadiran mobil hybrid.

Mobil hybrid masih membutuhkan busi, sama seperti kendaraan konvensional. Dia menambahkan pihaknya juga punya produk buat mendukung kinerja mesin jadi semakin efisien bahan bakar yakni busi iridium.

“Kita masih yakin bahwa solusi go green itu lebih ke hybrid. Jadi sampai saat ini kita wait and see untuk apa yang akan kita lakukan, karena kita juga menunggu arahan dari headquarter kita di Jepang,” kata Citra Aji Sanjaya, Marketing Manager PT Niterra Mobility Indonesia dalam kesempatan sama.

Busi iridium sendiri memiliki sejumlah keunggulan yang dapat mendukung kinerja mobil hybrid. Elemen utamanya punya daya tahan lama serta konduktivitas tinggi, membuat pengapian menjadi semakin efisien dan hemat bahan bakar.

Mengenal Keunggulan Busi Iridium
Photo : KatadataOTO

Ditambah lagi masa pakainya lama karena pada kendaraan roda empat bisa mencapai 100 ribu kilometer.

Bicara soal harga, busi iridium bisa didapatkan dengan banderol sekitar Rp 120 ribuan. Sementara alternatif serupa yakni G Power di angka Rp 45 ribuan ke atas.

“Hybrid adalah salah satu solusi untuk mengejar efisiensi dan go green, maka sampai saat ini kita masih ikuti pergerakan APM. Kita beri kontribusi produksi busi yang ramah lingkungan,” tegas Aji.


Terkini

review
Mencicip Aion V Jakarta-Yogyakarta, Dimanjakan Sepanjang Jalan

Long Trip Bersama Aion V Jakarta-Yogyakarta, Dimanjakan Fitur

Tim KatadataOTO mendapat kesempatan menjajal mobil listrik Aion V dengan rute dari Jakarta ke Yogyakarta

review
Jajal New Hyundai Creta Jakarta-Lampung, SUV Kompak Bertenaga

Eksplorasi New Hyundai Creta Jakarta-Lampung, Turbonya Bikin Kaget

KatadataOTO berkesempatan mencoba Hyundai Creta terbaru termasuk tipe N Line Turbo, berikut ulasannya

mobil
Honri Boma EV

Honri Boma EV akan Diproduksi Lokal Mulai Tahun Ini

Honri Boma EV akan diproduksi lokal mulai tahun ini agar bisa ditawarkan dengan harga kompetitif pada pelanggan

news
Pajak progresif kendaraan

Pemerintah Hapus Pajak Progresif Kendaraan dan BBNKB

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat hapus pajak progresif untuk kendaraan guna mudahkan masyarakat jalankan kewajibannya

news
Detail Fatwa MUI yang Haramkan Orang Kaya Beli BBM Pertalite

Detail Fatwa MUI yang Haramkan Orang Kaya Beli BBM Pertalite

MUI mengeluarkan fatwa baru berisikan kalau orang kaya haram menggunakan BBM subsidi, yakni Pertalite

otopedia
Mengenal Keunggulan Busi Iridium

Keunggulan Busi Iridium, Diklaim Tambah Efisiensi Bahan Bakar

Meskipun populasinya masih belum banyak, NGK ungkap keunggulan busi iridium bagi pengguna kendaraan bermotor

mobil
Modal Chery Tiggo Cross Pikat Pengunjung IIMS 2025

Modal Chery Tiggo Cross Pikat Konsumen di IIMS 2025

Chery Tiggo Cross diklaim membawa sejumlah keunggulan untuk menggoda para pengunjung di IIMS 2025 nanti

news
Operasi Keselamatan 2025

Ini Lokasi Operasi Keselamatan 2025 di Jakarta

Polda Metro Jaya petakan fokus operasi Keselamatan 2025 di Jakarta dengan beberapa titik karena rawan pelanggaran