IMX 2025 Siap Digelar Bulan Ini, Hadirkan Ragam Modifikasi Unik
01 Oktober 2025, 19:13 WIB
Skandal uji mesin diesel Toyota Fortuner buatan Indonesia hanya untuk versi ekspor ke kawasan Timur Tengah
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Pada 29 Januari 2024 Toyota mengumumkan telah terjadi penyimpangan uji mesin diesel di sejumlah kendaraan. Sehingga mengakibatkan performa mesin tidak sesuai standar yang sudah ditetapkan perusahaan.
Ada tiga mesin diesel terlibat dan salah satunya adalah 1GD pada Toyota Fortuner buatan PT Toyota Manufacturing Indonesia (TMMIN). Namun mereka menegaskan bahwa unit di Tanah Air tidak terdampak.
“Jadi ini masalahnya adalah homologasi dan bukan Quality and Safety. Untuk model di Indonesia tidak terdampak, hanya sebagian yang diekspor ke Timur Tengah saja terkena,” Bob Azzam, Wakil Presiden Direktur TMMIN pada KatadataOTO.
Lebih lanjut ia pun memastikan bahwa performa kendaraan masih sesuai standar dan tetap bisa diandalkan. Sehingga diharapkan masyarakat Indonesia masih bisa tenang untuk menggunakan kendaraannya.
“Isu ini berkaitan dengan prosedur sertifikasi di beberapa negara selain Indonesia dan tidak berkaitan maupun mempengaruhi kinerja horsepower, torsi maupun kinerja mesin lainnya. Masalah ini juga tidak berkaitan maupun mempengaruhi keamanan kendaraan serta besaran emisi yang dihasilkan,” tegasnya kemudian.
Pabrikan asal Jepang ini pun memutuskan untuk menghentikan sementara pengiriman kendaraan mobil yang terlibat dalam skandal uji mesin diesel Toyota. Mereka juga akan memberikan penjelasan ke pemerintah terkait masalah ini termasuk melakukan perbaikan dalam pengujian.
Restrukturisasi bisnis serta reformasi budaya kerja juga akan dilakukan perusahaan secara drastis namun hal tersebut membutuhkan waktu.
Sebelumnya diberitakan bahwa telah terjadi penyimpangan prosedur pengujian mesin diesel Toyota sampai berdampak ke beberapa model dunia. Dalam penyelidikan ditemukan bahwa ada kejanggalan output tenaga untuk sertifikasi tiga mesin diesel.
Selama pengujian kinerja mesin diukur menggunakan ECU, dengan perangkat lunak berbeda dari yang digunakan pada produksi massal sehingga hasilnya terlihat lebih baik.
Toyota pun mengklaim telah memverifikasi ulang produk produksi massal mereka, memastikan bahwa mesin maupun kendaraan tedampak masih memenuhi standar. Oleh sebab itu pabrikan tidak menghentikan penggunaan jantung pacunya.
“Namun kami meminta maaf sebesar-besarnya kepada pelanggan dan seluruh stakeholders atas ketidaknyamanan serta kekhawatiran yang ditimbulkan,” tulis Toyota dalam keterangan resminya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
01 Oktober 2025, 19:13 WIB
01 Oktober 2025, 13:00 WIB
30 September 2025, 22:00 WIB
29 September 2025, 08:00 WIB
26 September 2025, 21:00 WIB
Terkini
02 Oktober 2025, 19:00 WIB
Francesco Bagnaia buka suara soal asap tebal yang muncul dari motornya jelang akhir balapan di Jepang
02 Oktober 2025, 18:00 WIB
Honda Cimahi mengaku pelanggan mobil kini makin kritis sehingga pelayanan purna jual terus ditingkatkan
02 Oktober 2025, 17:00 WIB
Cairan dengan larutan urea bernama AdBlue merupakan salah satu inovasi buat kurangi emisi kendaraan diesel
02 Oktober 2025, 16:00 WIB
Bagi Fermin Aldeguer nomor 54 terasa sangat spesial, sehingga Toprak Razgatlioglu harus mencari yang lain
02 Oktober 2025, 15:00 WIB
Pengendara Yamaha Nmax yang viral menyetop sebuah bus di tikungan Ciwidey, Bandung merupakan anggota BMC
02 Oktober 2025, 14:00 WIB
Jetour X20e bakal meluncur dalam waktu dekat dan digadang jadi rival baru Wuling Air ev, segini NJKB-nya
02 Oktober 2025, 13:30 WIB
Tingginya sumber daya dan jumlah penduduk jadi daya tarik bagi pabrikan mobil listrik Cina untuk berinvestasi
02 Oktober 2025, 12:00 WIB
Bos Gresini Racing mengaku sangat terkesan dengan kemampuan Veda Ega Pratama saat beraksi di dalam lintasan