Toyota dan Pertamina Berkolaborasi Uji Coba Bioetanol E10
22 November 2024, 21:00 WIB
Mesin diesel Toyota telah melanggar prosedur pengujian sehingga harus dilakukan investigasi lebih lanjut
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Toyota umumkan telah terjadi penyimpangan prosedur pengujian mesin diesel dan berdampak pada beberapa model dunia. Kejadian ini tentu cukup disayangkan karena mereka baru saja menjadi pabrikan otomotif terbesar di dunia.
Toyota Industries Corporation atau TICO menyampaikan pada Toyota Motor Corporation (Toyota) bahwa ada laporan dari komite investigasi khusus. Di dalamnya disampaikan untuk menyelidiki potensi ketidaksesuaian sertifikasi emisi dalam negeri pada beberapa mesin.
Dalam penyelidikan pun ditemukan bahwa ada kejanggalan output tenaga untuk sertifikasi tiga mesin diesel Toyota. Selama pengujian kinerja mesin diukur menggunakan ECU dengan perangkat lunak berbeda dari yang digunakan pada produksi massal sehingga hasilnya terlihat lebih baik.
Setidaknya ada 10 model menggunakan jantung pacu tersebut dan terkena dampaknya secara langsung. Salah satunya adalah mesin itu adalah 1GD pada Toyota Fortuner buatan PT Toyota Manufacturing Indonesia (TMMIN).
Toyota pun mengklaim telah memverifikasi ulang produk produksi massal mereka dan memastikan bahwa mesin maupun kendaraan yang tedampak tetap memenuhi standar. Oleh sebab itu pabrikan tidak menghentikan penggunaan jantung pacunya.
“Namun kami meminta maaf sebesar-besarnya kepada pelanggan dan seluruh stakeholders atas ketidaknyamanan serta kekhawatiran yang ditimbulkan,” tulis Toyota dalam keterangan resminya.
TICO pun telah memutuskan untuk menghentikan sementara pengiriman mesin serta kendaraan yang terkena dampak. Toyota pun berkomitmen akan memberi penjelasan rinci pada pihak berwenang dan mengambil tindakan guna mengatasi masalah.
Sementara itu Bob Azzam, Wakil Presiden Direktur TMMIN mengungkap bahwa kekurangtepatan prosedur sertifikasi tidak berdampak pada kendaraan di Indonesia.
“Jadi ini masalahnya adalah homologasi bukan Quality and Safety. Untuk model di Indonesia tidak terdampak, hanya sebagian ekspor ke Timur Tengah terdampak,” ungkapnya pada KatadataOTO (30/01).
Ia pun menegaskan bahwa masalah ini tidak mempengaruhi keamanan serta besaran emisi kendaraan. Sehingga masyarakat bisa tetap tenang untuk menggunakan mobil bermesin diesel Toyota.
Meski demikian Toyota Indonesia tetap meminta maaf secara tulus kepada seluruh pelanggan di Indonesia atas ketidaknyamanan dan kekhawatiran yang ditimbulkan oleh isu ini.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
22 November 2024, 21:00 WIB
21 November 2024, 17:00 WIB
20 November 2024, 15:00 WIB
20 November 2024, 11:00 WIB
20 November 2024, 09:00 WIB
Terkini
23 November 2024, 08:00 WIB
CHery J6 resmi meluncur di GJAW 2024 dengan harga mulai dari Rp 498 juta dan tersedia varian tambahan yaitu Phantom
23 November 2024, 07:00 WIB
BYD merayakan 30 tahun eksistensi mereka di dunia EV dengan menghadirkan beragam promo menarik di GJAW 2024
23 November 2024, 06:00 WIB
Mengusung konsep SUV Coupe, Citroen Basalt resmi diperkenalkan ke konsumen di pameran otomotif GJAW 2024
22 November 2024, 23:00 WIB
Mazda tawarkan promo menarik di GJAW 2024 termasuk bunga 0 persen untuk seluruh model yang mereka miliki
22 November 2024, 22:00 WIB
Isi lini MPV listrik premium di RI, Maxus merilis dua model baru dengan harga mulai dari Rp 788 jutaan
22 November 2024, 21:00 WIB
Toyota berkolaborasi dengan Pertamaina dan Trac buat melakukan uji coba bahan bakar jenis bioetanol E10
22 November 2024, 20:00 WIB
Mitsubishi XForce Ultimate DS resmi meluncur dalam pameran GJAW 2024 dengan dilengkapi fitur kekinian
22 November 2024, 19:00 WIB
Calon rival baru Chery Omoda E5, Kia EV3 diperkenalkan kepada pengunjung lewat pameran otomotif GJAW 2024