Mazda Siap Boyong EZ-6 Kembaran Deepal LO7, Changan Buka Suara
16 November 2025, 17:00 WIB
Invasi Rusia tidak hanya membuat harga minyak melambung, namun harga nikel meroket sehingga akan mengkerek banderol mobil listrik
Oleh Denny Basudewa
TRENOTO – Harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan drastis pasca invasi Rusia ke Ukraina. Hal ini tentunya berimbas pada naiknya berbagai hasil olahan minyak mentah seperti bensin atau BBM misalnya.
Perang Rusia – Ukraina yang berlangsung sejak 24 Februari 2022 membuat dunia kewalahan mengatur harga barang-barang komoditas. Tidak hanya bensin, dilansir Carscoops harga nikel meroket juga pasca perang.
Dilaporkan dari CNBC, London Metal Exchange menangguhkan perdagangan nikel. Hal ini dilakukan karena harga nikel telah naik lebih dari dua kali lipat dari kontrak tiga bulan menjadi $ 100.000 per ton.
Naiknya harga nikel menjadi masalah serius tentunya bagi pembuat mobil listrik. Mobil ramah lingkungan tersebut menggunakan nikel sebagai salah satu bahan utama baterai.
Baterai lithium-ion yang digunakan mobil listrik dibuat dengan sangat mengandalkan nikel. Tidak heran Indonesia yang kaya akan nikel berhasrat untuk bisa menjadi pemain utama pembuatan baterai mobil listrik.
Pada Senin, Morgan Stanley telah memperingatkan bahwa kenaikan harga nikel mencapai 67.2 persen hanya hari ini. Kenaikan harga nikel akhirnya semakin meroket pada hari-hari setelahnya.
Hal ini dinilai mengkhawatirkan karena mobil listrik tengah berkembang pesat secara global. Berbagai inovasi disematkan untuk kian menyempurnakan performa mobil listrik.
Masalah utama mobil listrik adalah daya jelajah, durasi pengisian baterai hingga harga yang mahal.
Di Indonesia sendiri harga mobil listrik masih selangit. Artinya mobil listrik di Tanah Air baru bisa menjangkau kaum borjuis yang memiliki dana tidak terbatas.
Meskipun ada yang harga jualnya di bawah Rp1 miliar misalnya, mobil listrik tetap tidak bisa terjangkau konsumen pada umumnya. Kendaraan bertenaga listrik membutuhkan daya yang besar untuk pengisian daya kembali.
Pemilik mobil listrik harus memiliki daya listrik yang besar di rumah, agar bisa mengisi ulang baterai sesuai rekomendasi pabrikan. Jika tidak durasi pengisian akan terlalu lama dan berpotensi merusak komponen.
Naiknya harga nikel di dunia akan menjadi tantangan baru bagi para produsen kendaraan listrik. Karena secara pasti mereka harus mengkerek harga jual mobil listrik buatannya.
Baru-baru ini tersiar kabar bahwa akhirnya Rusia sepakat untuk melakukan gencatan senjata untuk sekian kalinya. Ini merupakan kabar baik karena dampak perang kedua negara sudah mulai merangsek ke berbagai hal.
Semoga dengan adanya gencatan senjata, perang benar-benar berakhir sehingga harga minyak mentah dan nikel kembali normal.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
16 November 2025, 17:00 WIB
16 November 2025, 15:14 WIB
14 November 2025, 22:00 WIB
14 November 2025, 21:00 WIB
14 November 2025, 15:00 WIB
Terkini
16 November 2025, 21:24 WIB
Marco Bezzecchi tutup musim ini dengan capaian manis di MotoGP Valencia 2025 dengan finish pertama
16 November 2025, 17:00 WIB
Mazda EZ-6 dan Changan Deepal LO7 sama-sama berpeluang besar untuk dipasarkan ke konsumen di Tanah Air
16 November 2025, 15:14 WIB
Chery beri penjelasan soal Fengyun X3L yang alami kecelakaan saat sedang uji ketangguhan di Gunung Tianmen
16 November 2025, 13:00 WIB
Suzuki Ertiga bekas lansiran 2024 bisa jadi pilihan masyarakat buat berkendara saat libur Natal dan tahun baru
16 November 2025, 11:00 WIB
Puncak acara Honda Bikers Day 2025 memberikan pengalaman berbeda di Garut dengan puluhan ribu pemotor
16 November 2025, 09:00 WIB
Banyak kegiatan menarik disuguhkan buat para anggota komunitas selama Honda Culture Indonesia berlangsung
16 November 2025, 08:00 WIB
Honda ADV 160 membuktikan performanya dalam perjalanan melintasi pantai selatan Jawa Barat menuju HBD 2025
16 November 2025, 07:00 WIB
Pilihan Toyota Calya bekas lansiran 2024 makin menarik karena ada program TDP Rp 7 jutaan dan tenor panjang