Ambisi Honda Kembangkan EV Meredup, Fokus ke Mobil Hybrid
18 Agustus 2025, 17:00 WIB
Invasi Rusia tidak hanya membuat harga minyak melambung, namun harga nikel meroket sehingga akan mengkerek banderol mobil listrik
Oleh Denny Basudewa
TRENOTO – Harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan drastis pasca invasi Rusia ke Ukraina. Hal ini tentunya berimbas pada naiknya berbagai hasil olahan minyak mentah seperti bensin atau BBM misalnya.
Perang Rusia – Ukraina yang berlangsung sejak 24 Februari 2022 membuat dunia kewalahan mengatur harga barang-barang komoditas. Tidak hanya bensin, dilansir Carscoops harga nikel meroket juga pasca perang.
Dilaporkan dari CNBC, London Metal Exchange menangguhkan perdagangan nikel. Hal ini dilakukan karena harga nikel telah naik lebih dari dua kali lipat dari kontrak tiga bulan menjadi $ 100.000 per ton.
Naiknya harga nikel menjadi masalah serius tentunya bagi pembuat mobil listrik. Mobil ramah lingkungan tersebut menggunakan nikel sebagai salah satu bahan utama baterai.
Baterai lithium-ion yang digunakan mobil listrik dibuat dengan sangat mengandalkan nikel. Tidak heran Indonesia yang kaya akan nikel berhasrat untuk bisa menjadi pemain utama pembuatan baterai mobil listrik.
Pada Senin, Morgan Stanley telah memperingatkan bahwa kenaikan harga nikel mencapai 67.2 persen hanya hari ini. Kenaikan harga nikel akhirnya semakin meroket pada hari-hari setelahnya.
Hal ini dinilai mengkhawatirkan karena mobil listrik tengah berkembang pesat secara global. Berbagai inovasi disematkan untuk kian menyempurnakan performa mobil listrik.
Masalah utama mobil listrik adalah daya jelajah, durasi pengisian baterai hingga harga yang mahal.
Di Indonesia sendiri harga mobil listrik masih selangit. Artinya mobil listrik di Tanah Air baru bisa menjangkau kaum borjuis yang memiliki dana tidak terbatas.
Meskipun ada yang harga jualnya di bawah Rp1 miliar misalnya, mobil listrik tetap tidak bisa terjangkau konsumen pada umumnya. Kendaraan bertenaga listrik membutuhkan daya yang besar untuk pengisian daya kembali.
Pemilik mobil listrik harus memiliki daya listrik yang besar di rumah, agar bisa mengisi ulang baterai sesuai rekomendasi pabrikan. Jika tidak durasi pengisian akan terlalu lama dan berpotensi merusak komponen.
Naiknya harga nikel di dunia akan menjadi tantangan baru bagi para produsen kendaraan listrik. Karena secara pasti mereka harus mengkerek harga jual mobil listrik buatannya.
Baru-baru ini tersiar kabar bahwa akhirnya Rusia sepakat untuk melakukan gencatan senjata untuk sekian kalinya. Ini merupakan kabar baik karena dampak perang kedua negara sudah mulai merangsek ke berbagai hal.
Semoga dengan adanya gencatan senjata, perang benar-benar berakhir sehingga harga minyak mentah dan nikel kembali normal.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
18 Agustus 2025, 17:00 WIB
18 Agustus 2025, 15:00 WIB
14 Agustus 2025, 20:00 WIB
14 Agustus 2025, 17:00 WIB
14 Agustus 2025, 14:00 WIB
Terkini
18 Agustus 2025, 17:00 WIB
Honda mengurangi target penjualan dan investasi mobil listrik imbas penurunan yang terjadi di pasar global
18 Agustus 2025, 15:00 WIB
Penjualan kendaraan listrik global Januari hingga Juli 2025 berhasil tumbuh dengan Cina sebagai tulang punggung
18 Agustus 2025, 13:08 WIB
Marc Marquez unggul jauh dari para rivalnya setelah mengemas 418 poin di klasemen sementara MotoGP 2025
18 Agustus 2025, 11:00 WIB
Mencuci helm premium ternyata tidak bisa sembarangan, terdapat beberapa perlakuan yang harus diperhatikan
18 Agustus 2025, 09:01 WIB
Wheelie Fun Bike ciptakan sepeda listrik dengan fungsi unik
18 Agustus 2025, 09:00 WIB
Harga mobil hybrid per Agustus 2025 relatif stabil, ada beberapa pendatang baru yang melantai di GIIAS 2025
18 Agustus 2025, 07:00 WIB
Penjualan Daihatsu Juli 2025 mengalami kenaikan hingga buat perusahaan jadi yang terlaris kedua di Indonesia
17 Agustus 2025, 20:00 WIB
Marc Marquez catatkan kemenangan ke-1.000 di Sirkuit Red Bull Ring, berikut hasil MotoGP Austria 2025