BYD Telah Produksi 13 Juta Mobil Elektrifikasi, RI Jadi Pasar Penting
21 Juli 2025, 15:10 WIB
Renault siapkan strategi baru untuk produksi mobil listrik, akan kerja sama dengan Google dan Qualcomm
Oleh Serafina Ophelia
TRENOTO – Persaingan penjualan mobil listrik global perlahan semakin sengit dengan hadirnya banyak nama baru.
Di China, Tesla dan produsen ternama lainnya harus memikirkan cara baru menyaingi BYD asal Tiongkok yang menyediakan lini EV (Electric Vehicle) lengkap termasuk model yang dibanderol murah.
Tesla sendiri telah melakukan sejumlah upaya untuk kembali menaikan penjualan. Salah satunya yang paling signifikan ialah memotong harga mobil listriknya beberapa kali tahun ini.
Perusahaan asal Prancis, Renault juga menghadapi tantangannya tersendiri dalam memproduksi mobil listrk. Demi menyaingi Tesla sebagai salah satu produsen EV terbesar, Renault siapkan strategi baru untuk merakit mobil listriknya agar dapat lebih menekan biaya.
Dalam sebuah presentasi di Boulogne-Billancourt Prancis, pihak Renault mengatakan bahwa Ampere EV nantinya akan didesain menggunakan software yang dikembangkan bersama Google dan Qualcomm.
Arsitektur terbaru itu nantinya dapat beroperasi hanya menggunakan 20 prosesor, jauh lebih sedikit ketimbang jumlah normal yang biasa digunakan sebanyak 100 prosesor.
“Ini akan mirip dengan Tesla. Di 2026 mereka akan memiliki pendekatan arsitektur mobil listirk yang sama,” ujar Frédéric Vincent, Chief Digital Officer Renault.
Selain lebih praktis ini juga dapat memotong biaya research and development sebesar US$1.65 miliar selama lebih dari 10 tahun.
Kemudian arsitektur tersebut juga memungkinkan fitur-fitur berkendara dan infotainment pada kendaraan diperbarui secara mudah menggunakan software. Hal ini menguntungkan bagi pemilik yang ingin menjual kembali kendaraannya.
Saat ini strategi pemotongan harga yang dilakukan oleh Tesla menjadi ancaman namun hanya dalam jangka waktu pendek saja. Renault tidak ingin terlibat dalam perang harga EV.
“Kami tidak ingin mengulang hal-hal yang sudah kami lakukan di masa lalu. Kami ingin menjual mobil, bukan memberikan cuma-cuma,” ucap Gilles Le Borgne, Head of Engineering Renault.
Untuk model ICE ada tiga yang dipasarkan yakni Kwid Climber, Triber dan Kiger. Harganya bervariasi di kisaran Rp200 jutaan sampai Rp300 jutaan, Kwid Climber jadi model termurah di angka Rp209.5 juta.
Sementara mobil listrik mungil Renault Twizy sebelumnya dijual melalui Prestige Motorcars di Tanah Air seharga Rp408 jutaan. Angka itu masih terbilang mahal jika dibandingkan pesaingnya seperti Wuling Air ev yakni Rp300 jutaan.
Pilihan lainnya yaitu Megane e-Tech yang dilego Rp1.375 miliar. Mobil ini meluncur pada 28 Maret 2023 menjadi EV bergaya crossover, bersaing langsung dengan Toyota bZ4X.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
21 Juli 2025, 15:10 WIB
06 Juli 2025, 15:40 WIB
08 Juni 2025, 14:00 WIB
31 Mei 2025, 09:00 WIB
28 Mei 2025, 07:00 WIB
Terkini
18 Agustus 2025, 17:00 WIB
Honda mengurangi target penjualan dan investasi mobil listrik imbas penurunan yang terjadi di pasar global
18 Agustus 2025, 15:00 WIB
Penjualan kendaraan listrik global Januari hingga Juli 2025 berhasil tumbuh dengan Cina sebagai tulang punggung
18 Agustus 2025, 13:08 WIB
Marc Marquez unggul jauh dari para rivalnya setelah mengemas 418 poin di klasemen sementara MotoGP 2025
18 Agustus 2025, 11:00 WIB
Mencuci helm premium ternyata tidak bisa sembarangan, terdapat beberapa perlakuan yang harus diperhatikan
18 Agustus 2025, 09:01 WIB
Wheelie Fun Bike ciptakan sepeda listrik dengan fungsi unik
18 Agustus 2025, 09:00 WIB
Harga mobil hybrid per Agustus 2025 relatif stabil, ada beberapa pendatang baru yang melantai di GIIAS 2025
18 Agustus 2025, 07:00 WIB
Penjualan Daihatsu Juli 2025 mengalami kenaikan hingga buat perusahaan jadi yang terlaris kedua di Indonesia
17 Agustus 2025, 20:00 WIB
Marc Marquez catatkan kemenangan ke-1.000 di Sirkuit Red Bull Ring, berikut hasil MotoGP Austria 2025