Hyundai Klaim Punya Produk Spesial untuk Pasar Indonesia
04 September 2024, 11:00 WIB
Gaikindo berharap Pilkada 2024 yang dilakukan serentak di Indonesia tidak mempengaruhi penjualan mobil
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Terdapat banyak halangan yang membuat penjualan mobil di Indonesia melorot. Salah satunya adalah gelaran Pemilu (Pemilihan Umum) 2024.
Hajatan demokrasi tersebut membawa efek domino ke industri otomotif nasional. Hal itu karena membuat masyarakat menunda pembelian kendaraan roda empat.
Akibatnya angka penjualan mobil sempat melorot di enam bulan awal 2024. Hanya ada 408.012 unit yang terdistribusi dari pabrik ke diler (Wholesales).
Angka tersebut terkoreksi cukup dalam, sekitar 19,5 persen dibanding periode serupa pada 2023. Karena tahun lalu mampu mencatatkan 506.427 kendaraan.
Sementara penjualan mobil secara retail tidak jauh berbeda. Di enam bulan awal 2024 hanya mencetak 431.987 unit.
Jumlah di atas 14 persen lebih rendah daripada periode serupa di 2023. Sebab tahun lalu sukses membukukan 502.533 unit.
Melihat fakta tersebut beberapa pihak khawatir penjualan mobil di semester dua tidak berjalan maksimal. Pasalnya masih ada satu agenda besar, yakni Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) 2024 yang dilakukan serentak.
“Kalau Pilkada kan sifatnya lokal, jadi mudah-mudahan tidak terlalu ada dampak (ke pasar kendaraan roda empat),” ungkap Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo kepada KatadataOTO beberapa waktu lalu.
Kukuh pun berharap di Pilkada 2024 tidak ada sesuatu hal negatif terjadi. Sebab bakal bawa pengaruh besar bagi sektor otomotif nasional.
Hal senada turut dilontarkan oleh Yannes Martinus Pasaribu, pengamat otomotif sekaligus akademisi ITB (Institut Teknologi Bandung). Menurutnya ada beberapa faktor akan mempengaruhi penjualan mobil saat Pilkada 2024 nanti.
“Seperti intensitas kampanye, stabilitas keamanan dan kebijakan pemerintah daerah terkait pembatasan kegiatan ekonomi,” ucap Yannes.
Ia menilai kalau ajang tersebut sepertinya bakal berjalan lancar. Tidak akan ada keributan seperti beberapa tahun lalu.
“Sejauh ini tampaknya tidak ada indikasi ke arah Chaos. Sehingga kuncinya bergantung pada daya beli Middle Income Class yang menjadi pasar terbesar otomotif,” tegas Yannes.
Ia pun berharap kondisi di seluruh daerah tetap baik-baik saja meski Pilkada 2024 bakal selenggarakan sebentar lagi, yaitu pada 27 November 2024.
Hal ini agar penjualan mobil di semester dua bisa kembali normal. Tidak mengalami penurunan seperti pada periode Januari sampai Juni kemarin.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
04 September 2024, 11:00 WIB
03 September 2024, 18:00 WIB
03 September 2024, 11:00 WIB
02 September 2024, 21:00 WIB
02 September 2024, 16:00 WIB
Terkini
05 September 2024, 14:00 WIB
Penggunaannya diklaim mulai masif, Moeldoko sebut truk listrik MAB banyak diminta untuk operasional di IKN
05 September 2024, 13:00 WIB
Jadi Popemobile Paus Fransiskus untuk menyapa umat di Jakarta hari ini, berikut spesifikasi Pindad Maung MV3
05 September 2024, 12:00 WIB
RI masih jauh dari target produksi mobil listrik 600 ribu unit per 2030, Periklindo ungkap kendalanya
05 September 2024, 11:00 WIB
Menurut seorang tenaga penjual, estimasi harga Toyota Fortuner Facelift yang akan meluncur mulai Rp 660 jutaan
05 September 2024, 10:00 WIB
Konferensi di Bali pekan depan jadi salah satu cara Periklindo gaet investor mobil listrik di Indonesia
05 September 2024, 09:00 WIB
MGPA membuka delapan lowongan Volunteer atau relawan untuk menyukseskan gelaran MotoGP Mandalika 2024
05 September 2024, 08:00 WIB
TAM mengaku senang karena Innova Zenix menjadi pilihan Paus Fransiskus selama melakukan kunjungan di Indonesia
05 September 2024, 07:00 WIB
Sejumlah rekayasa lalu lintas akan dilakukan saat misa akbar Paus Fransiskus yang digelar di GBK Senayan