Berhitung Peluang Daihatsu Ayla Ev Mengaspal di Indonesia
23 Agustus 2025, 07:00 WIB
Pengamat otomotif memprediksi kalau penjualan mobil listrik bakal lebih meningkat pada semester dua 2024
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Penjualan mobil di Indonesia memang belum membuahkan hasil maksimal. Pada semester satu banyak hal yang menghalangi sektor industri kendaraan roda empat.
Mulai dari pengetatan kredit di awal tahun, pemilihan presiden sampai banyaknya libur. Membuat masyarakat menahan daya beli.
Namun di semester dua ini penjualan mobil diprediksi kembali bergairah. Apalagi untuk model BEV (Battery Electric Vehicle).
“Tren otomotif di semester dua ini tampaknya sedikit naik. Didominasi oleh peningkatan minat konsumen terhadap mobil listrik,” ujar Yannes Martinus Pasaribu, pengamat otomotif sekaligus akademisi ITB (Institut Teknologi Bandung) kepada KatadataOTO, Selasa (13/8).
Menurutnya hal tersebut terjadi karena ada sejumlah faktor pendorong. Seperti kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) non subsidi di awal Agustus 2024.
Kemudian semakin kuatnya dukungan pemerintah terhadap kendaraan roda empat setrum. Sehingga konsumen lebih tertarik menggunakan mobil listrik.
“Lalu persaingan di pasar semakin ketat oleh kemunculan banyak mobil listrik baru dengan harga terjangkau,” Yannes menambahkan.
Dia menuturkan kalau keputusan pemerintah membatalkan subsidi mobil hybrid serta rencana kenaikan pajak produk satu ini turut menjadi faktor pendukung.
Pasalnya kemungkinan besar harga produk hybrid bakal meroket. Jadi masyarakat lebih tertarik memboyong kendaraan lain.
“Diprediksi mereka cenderung memilih ke mobil listrik Low Cost (murah),” tegas Yannes.
Pengamat tersebut mewanti-wanti para produsen yang tak menjual BEV untuk banyak melakukan inovasi. Hal ini demi menggaet konsumen lebih besar lagi di Tanah Air.
Memang jika melihat data milik Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) penjualan mobil listrik di semester satu cukup positif.
Sepanjang Januari sampai Juni 2024 terdapat 11.940 unit terdistribusi dari pabrik ke diler alias Wholesales. Jumlah itu meroket 104,13 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sebab di 2023, penjualan mobil listrik hanya sebanyak 5.849 unit saja. Artinya minat masyarakat terhadap kendaraan ini tumbuh cukup tinggi.
Ditambah ada subsidi mobil listrik dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama jajarannya. Bantuan tersebut berupa PPN DTP (Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah) sebesar 10 persen.
Sehingga masyarakat yang ingin membeli kendaraan setrum cukup membayar PPN satu persen saja. Membuat banderol BEV semakin terjangkau.
Sebagai informasi, terdapat beberapa produk yang telah menerima insentif PPN DTP. Mulai dari Wuling Air EV, Binguo EV, Cloud EV, Hyundai Ioniq 5, Neta V-II, MG 4 EV, MG ZS EV sampai Chery Omoda E5.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
23 Agustus 2025, 07:00 WIB
22 Agustus 2025, 22:20 WIB
22 Agustus 2025, 17:43 WIB
22 Agustus 2025, 16:16 WIB
22 Agustus 2025, 13:18 WIB
Terkini
23 Agustus 2025, 07:00 WIB
Kabar kedatangan Daihatsu Ayla Ev kembali mencuat saat ADM merayakan produksi mobil kesembilan juta unit
22 Agustus 2025, 22:20 WIB
Saat ini Daihatsu Rocky Hybrid masih dipasarkan dengan status CBU Jepang untuk para konsumen di Indonesia
22 Agustus 2025, 19:30 WIB
Polytron Fox 200 resmi meluncur dengan beragam keunggulan untuk menjawab kebutuhan pengemudi perempuan
22 Agustus 2025, 18:00 WIB
Setelah menghadirkan produk unggulan di Indonesia, Daihatsu berhasil mencapai produksi sembilan juta unit
22 Agustus 2025, 17:43 WIB
BMW dikabarkan bakal menyuplai mesin untuk sejumlah lini mobil hybrid dan elektrifikasi Mercedes-Benz
22 Agustus 2025, 16:16 WIB
Jaecoo jadi satu-satunya manufaktur Cina yang meramaikan forum AIGIS 2025 besutan Kementerian Perindustrian
22 Agustus 2025, 15:22 WIB
Francesco Bagnaia tak lagi mengincar podium di MotoGP 2025, masih tidak percaya diri pasca balapan di Austria
22 Agustus 2025, 14:00 WIB
Ganjil genap Puncak kembali diterapkan untuk membatasi jumlah kendaraan yang melintas di jalan utama