Alasan Mazda Tambah Diler di Tanah Air saat Penjualan Mobil Lesu
16 Oktober 2024, 14:00 WIB
Beberapa faktor disebut sebagai penyebab penjualan mobil di Indonesia stunting, 2023 tak tembus 1 juta unit
Oleh Arie Prasetya
KatadataOTO – Penjualan mobil di Indonesia pada 2023 disebut mengalami perlambatan alias tidak mengalami perkembangan. Jika pada 2022 total penjualan bisa tembus 1.048.040 unit, tahun ini sepertinya akan finis di 900an ribu saja.
Irwan Kuncoro, Director of Sales & Marketing Division PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) menyebutkan bahwa Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sudah memprediksi kondisi ini. Ia kemudian menyebut ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya.
"Bicara mengenai total market dan demand, volume industri di awal tahun Gaikindo sudah memperkirakan tahun ini kurang lebih akan sama dengan 2022 yaitu 1 juta unit lebih sedikit. Kalau kita lihat progres sampai November 2023, sepertinya dapat mencapai 900 ribu unit lebih sedikit saja," jelas Irwan.
Ia kemudian menyebut bahwa industri otomotif sejatinya di pertengahan tahun menunjukkan peningkatan penjualan. Namun setelahnya terjadi perlambatan karena beberapa faktor yang menjadi penyebab.
"Mulai dari krisis global, isu semikonduktor di awal tahun, krisis global hingga naiknya suku bunga. Pemilu itu juga (penyebab turunnya penjualan) dari pengalaman sebelumnya ada dampaknya namun akan cepat recovery," kata Irwan.
Pada kesempatan yang sama Tommy Adianto, Manager of Sales Group MMKSI mengatakan beberapa hal terjadi di 2023 berimbas pada anomali.
"Kita flashback 3 tahun terakhir, setelah pandemi ada stimulus PPNBM, itu sangat membantu dan kemudian harga komoditi mencapai puncaknya. Hanya saja pasca pecah perang Rusia dengan Ukrania plus konflik Israel-Palestina berdampak pada ekonomi makro kemudian harga minyak naik," kata Tommy.
Ia juga menyebut bahwa faktor lain adalah kenaikan dari Non Performing Loan (NPL) di semua pembiayaan menjadi isu utama di 2023. Hal ini mengakibatkan apporval rate sulit dan kemudian turun.
Tommy juga menambahkan bahwa kondisi dilapangan sudah mulai terasa berat saat mendapat informasi dari beberapa Perusahaan pembiayaan yang ditemui di Semarang. Keluhan terjadi karena jika di tahun kedua pandemi terjadi pertumbuhan justru efeknya sekarang terjadi perlambatan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
16 Oktober 2024, 14:00 WIB
14 Oktober 2024, 10:00 WIB
14 Oktober 2024, 07:00 WIB
12 Oktober 2024, 20:00 WIB
12 Oktober 2024, 09:00 WIB
Terkini
16 Oktober 2024, 20:00 WIB
Ada dua model produksi Wuling, berikut sejumlah mobil milik Veronica Tan calon menteri Prabowo Subianto
16 Oktober 2024, 19:01 WIB
Pemberlakuan tarif impor EV oleh Uni Eropa membuat BYD lakukan ekspansi lewat pembangunan pabrik di luar China
16 Oktober 2024, 18:00 WIB
Chery menyebut kalau mobil listrik Omoda E5 cukup diminati oleh konsumen, sebab terjual sampai ribuan unit
16 Oktober 2024, 17:00 WIB
Untuk denda tilang Operasi Zebra 2024 yang paling murah adalah Rp 250 ribu dan termahal di angka Rp 1 juta
16 Oktober 2024, 16:00 WIB
Beberapa kasus terjadi Florida, mobil listrik terbakar saat baterainya terpapar air laut sehingga pemilik harus waspada
16 Oktober 2024, 15:00 WIB
Insentif mobil hybrid ternyata masih ditunggu berbagai manufaktur otomotif di Indonesia, termasuk BYD
16 Oktober 2024, 14:00 WIB
Terdapat beberapa pertimbangan ketika Mazda ingin menambah diler baru untuk melayani masyarakat di Indonesia
16 Oktober 2024, 12:03 WIB
Jadi pendatang baru di pasar pikap, Toyota Hilux Rangga disebut memiliki beberapa keunggulan untuk bersaing