Wuling Gelar Promo DP Ringan dan Bunga 0 Persen di April 2025
10 April 2025, 18:18 WIB
Penjualan mobil 2024 turun drastis bila dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu akibat banyaknya tekanan
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Penjualan mobil di Indonesia mengalami penurunan cukup besar di 2024 dibanding hasil di 2023. Berdasarkan data Gaikindo, wholesales kendaraan periode Januari hingga Desember hanya 865.723 unit.
Itu artinya terjadi koreksi sebesar 140.079 unit atau sekitar 13,9 persen dari pencapaian sebelumnya sebanyak 1.005.802 unit.
Hasil ini didapatkan setelah pada Desember 2024 wholesales kendaraan mencatatkan angka sebesar 79.806 unit. Jumlah itu naik dibanding November 2024 yang hanya 74.853 unit.
Penurunan juga terjadi pada retail sales yang cuma mencatatkan angka 889.680 unit sepanjang 2024. Angka itu lebih rendah 10,9 persen dari pencapaian di periode serupa tahun lalu sebanyak 998.059 unit.
Sepanjang Desember 2024, penjualan mobil di Indonesia mencapai 82.094 unit. Angka itu baik cukup tinggi dibanding periode sebelumnya yaitu sebanyak 76.473 unit.
Meski mengalami penurunan tetapi penjualan kendaraan masih memenuhi target Gaikindo yang sudah direvisi. Pasalnya asosiasi hanya menargetkan untuk menjual 850.000 unit pada 2024 dari sebelumnya 1 juta unit.
“Otomotif lagi kontraksi, pertama yang membuat hal tersebut terjadi adalah adanya agenda politik cukup besar,” ucap Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo beberapa waktu lalu.
Selain itu ia mengungkap bahwa tingginya bunga kredit di awal tahun juga memberi dampak negatif pada penjualan. Pasalnya kebanyakan penjualan memang dilakukan melalui perusahaan pembiayaan.
Tekanan pada 2024 pun tampaknya belum akan berakhir. Pasalnya pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan yang kurang populer seperti menerapkan opsen sehingga biaya kepemilikan kendaraan menjadi lebih tinggi.
"Tantangan paling sulit bagi pabrikan mobil dan konsumen adalah pajak yang diatur oleh Pemda, namanya opsen. Itu membuat sektor otomotif akan berat," ungap Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian (Menperin), dilansir Antara beberapa waktu lalu.
“Karena orang lokalnya tidak bisa beli mobil dan pada akhirnya (pajak) tidak jadi masuk ke mereka serta tak dapat pemasukan,” tambahnya.
Oleh sebab itu ia pun menilai pemerintah daerah bakal melakukan beragam relaksasi untuk memastikan masyarakat tetap bisa membeli kendaraan.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
10 April 2025, 18:18 WIB
14 Maret 2025, 12:00 WIB
12 Maret 2025, 16:00 WIB
11 Maret 2025, 15:00 WIB
10 Maret 2025, 13:00 WIB
Terkini
14 April 2025, 22:00 WIB
V-KOOL luncurkan sepatu edisi terbatas dalam rangka memperingati eksistensinya selama 30 tahun di Indonesia
14 April 2025, 21:00 WIB
Subaru dan Toyota kembali bekerja sama merancang mobil listrik, kali ini menyasar penyuka petualangan
14 April 2025, 19:59 WIB
Marc Marquez berhasil kembali ke pucuk klasemen sementara MotoGP 2025 setelah memenangkan seri Qatar di Lusail
14 April 2025, 18:20 WIB
Kejagung kembali menyita beberapa mobil mewah dari rumah tersangka AR terkait kasus dugaan suap PN Jakpus
14 April 2025, 17:00 WIB
Berdasarkan data AISI di laman resmi mereka, wholesales motor baru setelah Lebaran 2025 mengalami penurunan
14 April 2025, 16:23 WIB
Perusahaan pembuat iPhone, Foxconn berminat menawarkan EV untuk pasar Australia pakai brand asal Jepang
14 April 2025, 15:00 WIB
SUV terbaru Mitsubishi DST Concept disinyailr siap meluncur di Indonesia, ada empat varian berbeda ditawarkan
14 April 2025, 14:00 WIB
PT TAM lakukan recall Toyota Alphard karena ada dua komponen pada unit produksi tahun tertentu perlu dicek,