Pemerintah Optimis Bisa Jadikan RI Pilihan Utama Industri Baterai EV
06 Agustus 2025, 08:00 WIB
Pemerintah Cina mulai khawatir terhadap perang harga mobil listrik karena berpotensi merusak industri
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Perang harga yang terjadi pada merek-merek mobil listrik mendapat perhatian khusus dari pemerintah Cina. Para petinggi negara menilai situasi itu bisa mengancam pertumbuhan ekonomi negara sehingga para produsen harus melakukan sesuatu.
Jika perang harga masih terus terjadi maka bukan tidak mungkin pemerintah bakal turun tangan langsung. Bila hal tersebut menjadi kenyataan tentu akan menjadi tekanan tersendiri buat industri.
Terlebih beberapa pejabat Cina pun sudah mengusulkan untuk melakukan perubahan undang-undang sehingga membatasi produsen dalam menetapkan harga terlalu rendah. Dengan demikian perang harga bisa berakhir.
Dilansir Carscoops, Xi Jinping, Presiden Cina dalam beberapa kesempatan juga sudah menyampaikan beberapa peringatan terkait bahaya dari ‘involusi’. Situasi dimana pelaku industri berinvestasi besar namun hanya mendapat hasil serta keuntungan kecil.
Meski tidak menyampaikan secara rinci, banyak yang mengungkap peringatan tersebut berlaku untuk berbagai sektor industri termasuk AI dan otomotif. Terlebih beberapa pabrikan kendaraan sudah cukup terpukul.
Salah satunya adalah Neta yang sempat diisukan bakal gulung tukar. Untungnya belakangan ini mereka dikabarkan mendapat investasi baru guna terus bertahan di pasar.
Tidak bisa dipungkiri bahwa pabrikan mobil Cina saat ini memang sangat agresif dalam mengembangkan pasar. Mereka menghadirkan beragam keunggulan menarik termasuk harga terjangkau yang belum pernah diberikan oleh perusahaan otomotif dari negara kompetitor.
BYD Atto 1 misalnya, mobil itu dijual di Indonesia dengan harga Rp 195 juta. Banderol tersebut bahkan lebih murah ketimbang Honda Brio Satya E CVT yaitu Rp 202,5 juta.
Mobil tersebut diklaim hadir sebagai opsi buat mereka yang ingin membeli EV pertama kali. Harga murah diharapkan bisa menjadi daya tarik tersendiri.
BYD Atto 1 dilengkapi pilihan baterai 30,08 kWh dan 38,88 kWh. Masing-masing menawarkan jarak tempuh 300 km serta 380 km.
Pabrikan membekalinya dengan motor listrik bertenaga 55 kW atau 73 hp dan torsi 135 Nm. Berkat ini maka kendaraan bisa melesat dari diam hingga 50 km/jam dalam 4.9 detik sementara kecepatan maksimalnya adalah 130 km/jam.
Menariknya lagi, mobil sudah dibekali oleh pengisian daya tipe AC (Type-2) maupun DC (CCS-2). Berkat ini maka pemilik hanya perlu meluangkan waktu 30 menit untuk mengisi daya dari dari 30 hingga 80 persen.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
06 Agustus 2025, 08:00 WIB
06 Agustus 2025, 07:00 WIB
05 Agustus 2025, 19:00 WIB
05 Agustus 2025, 15:40 WIB
05 Agustus 2025, 14:00 WIB
Terkini
06 Agustus 2025, 10:00 WIB
KatadataOTO menempuh perjalanan Pulomas-PIK-Bogor dengan Mitsubishi Destinator, berikut ulasan lengkapnya
06 Agustus 2025, 09:00 WIB
Menperin sempat meminta para pabrikan agar tidak melakukan PHK massal meski penjualan mobil baru lesu
06 Agustus 2025, 08:00 WIB
Pemerintah optimis bisa jadikan Indonesia sebagai pilihan utama perusahaan industri baterai EV dalam berinvestasi
06 Agustus 2025, 07:00 WIB
Pemerintah dorong perusahaan EV gunakan baterai berbasis nikel agar hasil tambang Indonesia bisa terserap
06 Agustus 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 6 Agustus 2025 diipastikan kembali diterapkan di puluhan ruas jalan utama Ibu Kota
06 Agustus 2025, 06:00 WIB
Lima lokasi SIM keliling Jakarta yang beroperasi normal hari ini, simak lima lokasinya di sekitar Ibu Kota
06 Agustus 2025, 06:00 WIB
Ubertos menjadi salah satu lokasi SIM keliling Bandung yang beroperasi hari ini, Rabu, 06 Agustus 2025
05 Agustus 2025, 21:00 WIB
DFSK dan Seres raih 565 SPK di GIIAS 2025, turun dibanding pameran sebelumnya meski meluncurkan produk baru