Honda HR-V Turbo Diganti Tipe Hybrid Karena Peminatnya Sedikit
18 Juni 2025, 08:00 WIB
Nissan dikabarkan bakal kembali dekati Honda untuk lakukan merger meski harus memecat Makoto Uchida, CEO mereka saat ini
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Kesepakatan merger Nissan dan Honda telah dipastikan batal pada Februari lalu. Hal ini karena kedua perusahaan tidak menemukan kesepakatan yang diinginkan masing-masing pihak.
Namun rupanya Nissan masih berkolaborasi dengan Honda untuk menyelamatkan diri dari kebangkrutan. Mereka bahkan dikabarkan siap melakukan beragam cara agar bisa terus bertahan hidup di masa depan.
Salah satunya adalah dengan memecat Makoto Uchida, Chief Executive Officer mereka saat ini yang sudah memimpin perusahaan sejak 2019.
Dilansir dari Carscoops, keputusan untuk memecat Uchida terbilang masuk akal. Pasalnya ia dianggap sebagai penyebab kegagalan merger Nissan dan Honda.
Menurutnya, merger Nissan dan Honda merugikan karena menjadikan mereka sebagai anak perusahaan. Padahal di awal permbicaraan, kedua perusahaan seharusnya bisa menjadi rekan yang setara serta saling menguntungkan.
"Kami tidak yakin seberapa besar independensi Nissan terjamin dan apakah potensi perusahaan bisa terwujud jika menjadi anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki Honda,” ungkap Uchida dilansir Carscoops (06/03)
Namun dirinya juga pernah mengungkap siap dipecat jika Komite Nissan, Dewan Direksi serta para pemegang saham menginginkannya.
Pertemuan dikabarkan bakal segera dilakukan untuk memastikan arah perusahaan. Kemudian bila Uchida benar disingkirkan maka kemungkinan Jeremy Papin, Chief Financial Officer akan menggantikannya sementara.
Ia pun bakal ditugaskan melakukan negosiasi baru dengan Honda dan keluar dari situasi sulit sekarang ini.
Uchida pun dikabarkan telah berjuang menstabilkan bisnis Nissan sebelum meninggalkan jabatannya. Tetapi ia baru menyampaikan pada pemegang saham bahwa perusahaan kemungkinan bakal mengalami kerugian bersih sebesar $536 juta untuk tahun fiskal yang berakhir pada bulan Maret.
Selain Honda, Nissan pun sebenarnya dikabarkan masih memiliki beberapa solusi lain. Salah satunya adalah dengan menggandeng Foxconn, sebuah perusahaan teknologi asal Taiwan.
Saat ini Foxconn memproduksi iPhone Apple dan tengah berupaya memperluas bisnisnya ke kendaraan listrik. Mereka bahkan pernah mengajukan penawaran ke Nissan namun ditolak pada Desember 2024.
Sayangnya sampai sekarang belum ada perkembangan pembicaraan antara Nissan dan Foxconn.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
18 Juni 2025, 08:00 WIB
16 Juni 2025, 22:00 WIB
16 Juni 2025, 18:10 WIB
14 Juni 2025, 09:54 WIB
13 Juni 2025, 22:00 WIB
Terkini
18 Juni 2025, 16:00 WIB
Menurut Pramono Anung, pihaknya sengaja menghadirkan pemutihan pajak kendaraan sebagai kado buat warga Jakarta
18 Juni 2025, 14:00 WIB
KatadataOTO berkesempatan mencoba secara singkat SUV terbaru Jaecoo J8 di kondisi jalan normal dan offroad
18 Juni 2025, 13:36 WIB
Di Juni 2025 harga motor matic murah terpantau tidak banyak mengalami perubahan, hanya Burgman yang naik tipis
18 Juni 2025, 12:00 WIB
Range banderol Suzuki e Vitara mulai diungkap untuk pasar Eropa, Indonesia masih harus tunggu tahun depan
18 Juni 2025, 11:00 WIB
Mobil terbaru Chery yakni Tiggo Cross Hybrid diyakini kuat masuk Indonesia melalui perhelatan GIIAS 2025
18 Juni 2025, 10:00 WIB
Aion UT diperkirakan bakal masuk Indonesia setelah siluetnya muncul di situs resmi beberapa hari lalu
18 Juni 2025, 09:00 WIB
VinFast mengaku mau membawa satu mobil listrik baru lagi, kali ini diperuntukan buat pameran GIIAS 2025
18 Juni 2025, 08:00 WIB
Penjualan Honda HR-V RS Turbo akhirnya dihentikan karena harganya yang terlalu tinggi sehingga sepi peminat