FIF Raup Laba Bersih Rp 4,4 Triliun, Naik 7,5 Persen dari 2023
05 Maret 2025, 19:00 WIB
Nissan dikabarkan bakal kembali dekati Honda untuk lakukan merger meski harus memecat Makoto Uchida, CEO mereka saat ini
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Kesepakatan merger Nissan dan Honda telah dipastikan batal pada Februari lalu. Hal ini karena kedua perusahaan tidak menemukan kesepakatan yang diinginkan masing-masing pihak.
Namun rupanya Nissan masih berkolaborasi dengan Honda untuk menyelamatkan diri dari kebangkrutan. Mereka bahkan dikabarkan siap melakukan beragam cara agar bisa terus bertahan hidup di masa depan.
Salah satunya adalah dengan memecat Makoto Uchida, Chief Executive Officer mereka saat ini yang sudah memimpin perusahaan sejak 2019.
Dilansir dari Carscoops, keputusan untuk memecat Uchida terbilang masuk akal. Pasalnya ia dianggap sebagai penyebab kegagalan merger Nissan dan Honda.
Menurutnya, merger Nissan dan Honda merugikan karena menjadikan mereka sebagai anak perusahaan. Padahal di awal permbicaraan, kedua perusahaan seharusnya bisa menjadi rekan yang setara serta saling menguntungkan.
"Kami tidak yakin seberapa besar independensi Nissan terjamin dan apakah potensi perusahaan bisa terwujud jika menjadi anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki Honda,” ungkap Uchida dilansir Carscoops (06/03)
Namun dirinya juga pernah mengungkap siap dipecat jika Komite Nissan, Dewan Direksi serta para pemegang saham menginginkannya.
Pertemuan dikabarkan bakal segera dilakukan untuk memastikan arah perusahaan. Kemudian bila Uchida benar disingkirkan maka kemungkinan Jeremy Papin, Chief Financial Officer akan menggantikannya sementara.
Ia pun bakal ditugaskan melakukan negosiasi baru dengan Honda dan keluar dari situasi sulit sekarang ini.
Uchida pun dikabarkan telah berjuang menstabilkan bisnis Nissan sebelum meninggalkan jabatannya. Tetapi ia baru menyampaikan pada pemegang saham bahwa perusahaan kemungkinan bakal mengalami kerugian bersih sebesar $536 juta untuk tahun fiskal yang berakhir pada bulan Maret.
Selain Honda, Nissan pun sebenarnya dikabarkan masih memiliki beberapa solusi lain. Salah satunya adalah dengan menggandeng Foxconn, sebuah perusahaan teknologi asal Taiwan.
Saat ini Foxconn memproduksi iPhone Apple dan tengah berupaya memperluas bisnisnya ke kendaraan listrik. Mereka bahkan pernah mengajukan penawaran ke Nissan namun ditolak pada Desember 2024.
Sayangnya sampai sekarang belum ada perkembangan pembicaraan antara Nissan dan Foxconn.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
05 Maret 2025, 19:00 WIB
04 Maret 2025, 16:00 WIB
04 Maret 2025, 12:00 WIB
27 Februari 2025, 22:30 WIB
26 Februari 2025, 21:30 WIB
Terkini
06 Maret 2025, 15:00 WIB
Program Kejutan Dunlop selesai digelar, satu orang pemenang mendapatkan Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid
06 Maret 2025, 14:00 WIB
Kejagung mengimbau masyarakat untuk tetap membeli Pertamax di SPBU Pertamina karena sudah sesuai spesifikasi
06 Maret 2025, 13:00 WIB
Isuzu belum tertarik untuk memasarkan ELF EV di Tanah Air dalam waktu dekat karena ada beberapa pertimbangan
06 Maret 2025, 12:36 WIB
SPBU Shell ramai diserbu pengendara motor dan mobil dalam beberapa waktu belakangan imbas isu Pertamax oplosan
06 Maret 2025, 11:00 WIB
Mobil Lubricants menggelar promo berhadiah logam mulia seberat 50 gram menjelang musim mudik Lebaran 2025
06 Maret 2025, 10:06 WIB
Pelanggan baru TAF bisa menikmati paket satu bulan bebas tidak bayar cicilan di setiap bulan Ramadhan
06 Maret 2025, 09:00 WIB
Ekspor Chery Tiggo Cross dari China menyentuh satu juta unit, samai pencapaian Tiggo 2, Tiggo 7 dan Tiggo 8
06 Maret 2025, 08:00 WIB
Wuling gelar pameran di Mall Kasablanka dengan menghadirkan banyak promo untuk pelanggan yang lakukan pembelian