Honda Bikers Day 2025 Disambangi 32 Ribu Rider Tanah Air
16 November 2025, 11:00 WIB
Nissan dan Honda resmi batalkan rencana merger sehingga kehilangan kesempatan untuk menjadi pabrikan terbesar ketiga dunia
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Isu batalnya merger Nissan dan Honda akhirnya menjadi kenyataan. Kedua perusahaan tersebut sepakat untuk tidak melanjutkan rencana penggabungan perusahaan sehingga kehilangan potensi menjadi pabrikan kendaraan terbesar ketiga di dunia.
Sejak penandatanganan Nota Kesepahaman pada 23 Desember 2024, para petinggi perusahaan termasuk para CEO telah membahas terkait merger sembari memperhitungkan beragam hal. Mulai dari tujuan integrasi bisnis, strategi hingga struktur manajemen pascaintegrasi.
Dengan mempertimbangkan pentingnya integrasi bisnis, kedua perusahaan telah berkonsultasi ke berbagai pemangku kepentingan.
Selama diskusi berbagai opsi dipertimbangkan terkait struktur integrasi bisnis. Honda mengusulkan perubahan struktur dari pembentukan perusahaan induk bersama dan menunjuk mayoritas direktur serta CEO berdasarkan pengalihan saham.
Dalam keterangan resmi Honda, uraian tersebut sudah disampaikan dalam Nota Kesepahaman. Sehingga dalam strukturnya mereka akan menjadi perusahaan induk dan Nissan sebagai anak perusahaan.
Namun pernyataan berbeda disampaikan oleh Nissan. Dilansir dari Carscoops, perusahaan menyebut mereka serta Honda bakal membentuk perusahaan induk bersama dan masing-masing pihak memiliki hak bicara yang sama.
Perubahan tersebut tentu tidak menguntungkan buat Nissan meski situasi mereka saat ini sedang dalam tekanan.
Ketidaksepakatan itu pun membuat kedua perusahaan memutuskan untuk menghentikan diskusi serta mengakhiri Nota Kesepahaman. Mereka memprioritaskan kecepatan pengambilan keputusan dan pelaksanaan langkah-langkah manajemen dalam lingkungan pasar yang semakin tidak stabil menuju era elektrifikasi.
Meski merger telah batal tetapi kedua perusahaan tetap berkomitmen melanjutkan kerja sama terkait pengembangan kendaraan listrik. Dengan ini diharapkan kolaborasi yang sudah dilakukan sejak Agustus 2024 bisa terus berjalan.
Hal ini penting karena pabrikan China sudah semakin gencar dalam mengembangkan kendaraan listrik. Sehingga kerja sama tetap harus berjalan guna mengejar ketertinggalan.
Batalnya merger pun sebenarnya bukan berarti kiamat buat Nissan. Pasal mereka sudah mulai aktif mencari mitra lain yang bisa berkolaborasi dengan setara.
Salah satunya adalah perusahaan teknologi Foxconn yang sebenarnya sudah sempat tertarik buat bekerjasama. Namun hingga berita ini dibuat, kedua perusahaan belum memberi pernyataan terkait isu tersebut.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
16 November 2025, 11:00 WIB
16 November 2025, 09:00 WIB
16 November 2025, 08:00 WIB
13 November 2025, 23:00 WIB
12 November 2025, 12:00 WIB
Terkini
16 November 2025, 17:00 WIB
Mazda EZ-6 dan Changan Deepal LO7 sama-sama berpeluang besar untuk dipasarkan ke konsumen di Tanah Air
16 November 2025, 15:14 WIB
Chery beri penjelasan soal Fengyun X3L yang alami kecelakaan saat sedang uji ketangguhan di Gunung Tianmen
16 November 2025, 13:00 WIB
Suzuki Ertiga bekas lansiran 2024 bisa jadi pilihan masyarakat buat berkendara saat libur Natal dan tahun baru
16 November 2025, 11:00 WIB
Puncak acara Honda Bikers Day 2025 memberikan pengalaman berbeda di Garut dengan puluhan ribu pemotor
16 November 2025, 09:00 WIB
Banyak kegiatan menarik disuguhkan buat para anggota komunitas selama Honda Culture Indonesia berlangsung
16 November 2025, 08:00 WIB
Honda ADV 160 membuktikan performanya dalam perjalanan melintasi pantai selatan Jawa Barat menuju HBD 2025
16 November 2025, 07:00 WIB
Pilihan Toyota Calya bekas lansiran 2024 makin menarik karena ada program TDP Rp 7 jutaan dan tenor panjang
15 November 2025, 21:43 WIB
Alex Marquez berhasil keluar sebagai pemenang pada sprint race MotoGP Valencia 2025 usai menudukkan Acosta