Diler Honda Jemursari Tutup, Penjualan Terus Melorot
03 Juni 2025, 15:18 WIB
Nissan dan Honda resmi batalkan rencana merger sehingga kehilangan kesempatan untuk menjadi pabrikan terbesar ketiga dunia
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Isu batalnya merger Nissan dan Honda akhirnya menjadi kenyataan. Kedua perusahaan tersebut sepakat untuk tidak melanjutkan rencana penggabungan perusahaan sehingga kehilangan potensi menjadi pabrikan kendaraan terbesar ketiga di dunia.
Sejak penandatanganan Nota Kesepahaman pada 23 Desember 2024, para petinggi perusahaan termasuk para CEO telah membahas terkait merger sembari memperhitungkan beragam hal. Mulai dari tujuan integrasi bisnis, strategi hingga struktur manajemen pascaintegrasi.
Dengan mempertimbangkan pentingnya integrasi bisnis, kedua perusahaan telah berkonsultasi ke berbagai pemangku kepentingan.
Selama diskusi berbagai opsi dipertimbangkan terkait struktur integrasi bisnis. Honda mengusulkan perubahan struktur dari pembentukan perusahaan induk bersama dan menunjuk mayoritas direktur serta CEO berdasarkan pengalihan saham.
Dalam keterangan resmi Honda, uraian tersebut sudah disampaikan dalam Nota Kesepahaman. Sehingga dalam strukturnya mereka akan menjadi perusahaan induk dan Nissan sebagai anak perusahaan.
Namun pernyataan berbeda disampaikan oleh Nissan. Dilansir dari Carscoops, perusahaan menyebut mereka serta Honda bakal membentuk perusahaan induk bersama dan masing-masing pihak memiliki hak bicara yang sama.
Perubahan tersebut tentu tidak menguntungkan buat Nissan meski situasi mereka saat ini sedang dalam tekanan.
Ketidaksepakatan itu pun membuat kedua perusahaan memutuskan untuk menghentikan diskusi serta mengakhiri Nota Kesepahaman. Mereka memprioritaskan kecepatan pengambilan keputusan dan pelaksanaan langkah-langkah manajemen dalam lingkungan pasar yang semakin tidak stabil menuju era elektrifikasi.
Meski merger telah batal tetapi kedua perusahaan tetap berkomitmen melanjutkan kerja sama terkait pengembangan kendaraan listrik. Dengan ini diharapkan kolaborasi yang sudah dilakukan sejak Agustus 2024 bisa terus berjalan.
Hal ini penting karena pabrikan China sudah semakin gencar dalam mengembangkan kendaraan listrik. Sehingga kerja sama tetap harus berjalan guna mengejar ketertinggalan.
Batalnya merger pun sebenarnya bukan berarti kiamat buat Nissan. Pasal mereka sudah mulai aktif mencari mitra lain yang bisa berkolaborasi dengan setara.
Salah satunya adalah perusahaan teknologi Foxconn yang sebenarnya sudah sempat tertarik buat bekerjasama. Namun hingga berita ini dibuat, kedua perusahaan belum memberi pernyataan terkait isu tersebut.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
03 Juni 2025, 15:18 WIB
02 Juni 2025, 17:00 WIB
01 Juni 2025, 17:59 WIB
30 Mei 2025, 11:00 WIB
27 Mei 2025, 15:00 WIB
Terkini
08 Juni 2025, 06:00 WIB
Jumlah kendaraan meninggalkan Jabotabek baik saat libur panjang Idul Adha yang berlangsung hingga 9 Juni 2025
07 Juni 2025, 21:06 WIB
Marc Marquez berhasil memenangi sprint race MotoGP Aragon 2025 usai mengalahkan sang adik, yakni Alex Marquez
07 Juni 2025, 19:00 WIB
Video yang memperlihatkan BMW M4 adu cepat dengan Whoosh di tol MBZ langsung mendapat perhatian kepolisian
07 Juni 2025, 15:00 WIB
Bakal resmi diluncurkan pada 10 Juni mendatang, mobil listrik Toyota bZ5 pakai baterai dan motor elektrik BYD
07 Juni 2025, 11:00 WIB
Honda Brio Satya bekas lansiran 2024 kini harganya sudah semakin terjangkau dibandingkan unit barunya
07 Juni 2025, 09:00 WIB
Model teranyar dari VinFast memiliki dimensi mungil, sekilas mengingatkan pada Seres E1 dan Wuling Air ev
07 Juni 2025, 07:00 WIB
Perang harga yang terjadi antara para pabrikan mobil Cina diprediksi akan semakin ketat di masa mendatang
06 Juni 2025, 16:00 WIB
Duel panas antara Francesco Bagnaia serta Marc Marquez akan tersaji dalam ajang balap MotoGP Aragon 2025