Wujud Asli BYD Seagull Terungkap, Wuling BinguoEV Wajib Waspada
10 Juli 2025, 13:00 WIB
Neta sedang di ambang kebangkrutan, oleh sebab itu mereka melakukan restrukturisasi guna memperbaiki situasi
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Neta Auto diisukan tengah bergulat dengan masalah keuangan. Jenama asal Cina itu sedang di ambang kebangkrutan.
Melansir Carnewschina pada Kamis (12/06), Neta mengalami tekanan finansial dan operasional yang mengguncang kelangsungan bisnis mereka sejak tahun lalu.
"Neta Auto yang dulunya merupakan bintang yang sedang naik daun di pasar mobil listrik Tiongkok, dilaporkan akan memulai restrukturisasi," tulis media daring asal Tiongkok ini.
Disebutkan langkah itu diambil sebagai upaya penyelamatan perusahaan dari kebangkrutan menyeluruh yang dilakukan di bawah pengawasan pengadilan.
Terlebih satu hari sebelumnya, beredar sebuah video yang memperlihatkan konfrontasi emosial antara para karyawaran dan Fang Yungzhuo, Chairman Neta Auto di kantor baru mereka.
Para tenaga kerja mengklaim belum menerima gaji sejak November 2024 lalu. Waktunya bertepatan dengan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.
Tercatat ada 2.900 karyawan dirumahkan di berbagai departemen. Angka itu mencakup hampir separuh dari total tenaga kerja Neta.
Di sisi lain Neta memberikan klarifikasi mengenai situasi yang sedang mereka hadapi.
"Tujuan utama restrukturisasi ini adalah untuk memastikan produksi, menstabilkan pengiriman dan melindungi hak maupun kepentingan konsumen," tulis Neta dalam keterangan resmi yang diterima KatadataOTO.
Manufaktur asal Negeri Tirai Bambu itu bakal direvitalisasi melalui optimalisasi utang, perbaikan manajemen serta suntikan modal.
Mereka menjelaskan bakal berkolaborasi dengan likuiditor buat mengumpulkan modal industri terkemuka guna berinvestasi bersama.
Nantinya uang yang diterima digunakan untuk memulihkan produksi, melakukan penelitian, pengembangan teknis sampai memperluas pasar internasional.
"Pada saat bersamaan, tim manajemen awal akan dioptimalkan dan direformasi," tutur mereka.
Selanjutnya CEO baru bakal ditunjuk oleh seorang eksekutif senior yang berpengalaman memimpin perusahaan otomotif internasional.
Sehingga mampu meningkatkan profesionalisasi struktur tata kelola perusahaan.
Produsen electric vehicle (EV) tersebut memastikan pabrik di Tongxiang Cina akan kembali beroperasi secara bertahap selama enam bulan ke depan.
Lalu mereka berfokus pada jaminan pengiriman pesanan yang ada. Kemudian sistem diler akan memastikan transisi stabil melalui pertukaran utang dengan ekuitas dan dukungan finansial.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
10 Juli 2025, 13:00 WIB
10 Juli 2025, 12:31 WIB
09 Juli 2025, 20:00 WIB
09 Juli 2025, 19:00 WIB
09 Juli 2025, 10:00 WIB
Terkini
10 Juli 2025, 13:00 WIB
Dalam sebuah unggahan di TikTok, BYD Seagull dengan kelir silver terlihat sedang diturunkan dari truk towing
10 Juli 2025, 12:31 WIB
GWM Ora 03 hadir di Indonesia dengan menawarkan sejumlah keunggulan pada tampilan klasik dan fitur kekinian
10 Juli 2025, 11:00 WIB
Seorang tenaga penjual mengaku sudah membuka pemesanan Mitsubishi Destinator dengan TDP Rp 5 Juta saja
10 Juli 2025, 10:00 WIB
Komponen tambahan Performance Damper kini bisa dibeli secara terpisah oleh para pengguna skutik Yamaha Nmax
10 Juli 2025, 09:00 WIB
Mitsubishi Destinator dikabarkan akan segera mengaspal di Tanah Air dengan dibekali mesin berkubikasi 1.500 cc
10 Juli 2025, 08:00 WIB
BYD masih memimpin di tangga 10 besar merek mobil Cina terlaris Januari-Juni 2025, disusul Chery dan Wuling
10 Juli 2025, 07:00 WIB
Aturan larangan truk ODOL diharapkan bisa dilakukan sebelum 2027 karena berpotensi sebabkan kecelakaan dan korban lebih banyak
10 Juli 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta kembali diteraokan guna memaksa warga berpindah menggunakan moda transportasi umum