Suzuki Pamerkan eVitara di GIIAS 2025, Meluncur Tahun Depan
23 Juli 2025, 22:28 WIB
Neta sedang di ambang kebangkrutan, oleh sebab itu mereka melakukan restrukturisasi guna memperbaiki situasi
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Neta Auto diisukan tengah bergulat dengan masalah keuangan. Jenama asal Cina itu sedang di ambang kebangkrutan.
Melansir Carnewschina pada Kamis (12/06), Neta mengalami tekanan finansial dan operasional yang mengguncang kelangsungan bisnis mereka sejak tahun lalu.
"Neta Auto yang dulunya merupakan bintang yang sedang naik daun di pasar mobil listrik Tiongkok, dilaporkan akan memulai restrukturisasi," tulis media daring asal Tiongkok ini.
Disebutkan langkah itu diambil sebagai upaya penyelamatan perusahaan dari kebangkrutan menyeluruh yang dilakukan di bawah pengawasan pengadilan.
Terlebih satu hari sebelumnya, beredar sebuah video yang memperlihatkan konfrontasi emosial antara para karyawaran dan Fang Yungzhuo, Chairman Neta Auto di kantor baru mereka.
Para tenaga kerja mengklaim belum menerima gaji sejak November 2024 lalu. Waktunya bertepatan dengan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.
Tercatat ada 2.900 karyawan dirumahkan di berbagai departemen. Angka itu mencakup hampir separuh dari total tenaga kerja Neta.
Di sisi lain Neta memberikan klarifikasi mengenai situasi yang sedang mereka hadapi.
"Tujuan utama restrukturisasi ini adalah untuk memastikan produksi, menstabilkan pengiriman dan melindungi hak maupun kepentingan konsumen," tulis Neta dalam keterangan resmi yang diterima KatadataOTO.
Manufaktur asal Negeri Tirai Bambu itu bakal direvitalisasi melalui optimalisasi utang, perbaikan manajemen serta suntikan modal.
Mereka menjelaskan bakal berkolaborasi dengan likuiditor buat mengumpulkan modal industri terkemuka guna berinvestasi bersama.
Nantinya uang yang diterima digunakan untuk memulihkan produksi, melakukan penelitian, pengembangan teknis sampai memperluas pasar internasional.
"Pada saat bersamaan, tim manajemen awal akan dioptimalkan dan direformasi," tutur mereka.
Selanjutnya CEO baru bakal ditunjuk oleh seorang eksekutif senior yang berpengalaman memimpin perusahaan otomotif internasional.
Sehingga mampu meningkatkan profesionalisasi struktur tata kelola perusahaan.
Produsen electric vehicle (EV) tersebut memastikan pabrik di Tongxiang Cina akan kembali beroperasi secara bertahap selama enam bulan ke depan.
Lalu mereka berfokus pada jaminan pengiriman pesanan yang ada. Kemudian sistem diler akan memastikan transisi stabil melalui pertukaran utang dengan ekuitas dan dukungan finansial.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
23 Juli 2025, 22:28 WIB
23 Juli 2025, 22:26 WIB
23 Juli 2025, 19:30 WIB
23 Juli 2025, 18:00 WIB
23 Juli 2025, 13:38 WIB
Terkini
24 Juli 2025, 09:14 WIB
Di tengah tantangan otomotif, Isuzu yakin sektor kendaraan komersial masih bisa raup keuntungan dari ekspor
24 Juli 2025, 09:00 WIB
Mazda Indonesia meluncurkan dua SUV yang siap dipinang para konsumen Tanah Air yang menyukai kemewahan
24 Juli 2025, 08:00 WIB
Lexus Indonesia luncurkan LX 700h dan LC 500h di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show 2025
24 Juli 2025, 07:00 WIB
CSI resmi memasarkan Chery Tiggo Cross CSH Hybrid serta Sport 1.5T buat para pengunjung GIIAS 2025 di ICE BSD
24 Juli 2025, 06:00 WIB
SIM keliling Jakarta tersebar di lima lokasi strategis hari ini, simak informasi persyaratan dan biayanya
24 Juli 2025, 06:00 WIB
Untuk perpanjang dokumen berkendara, Anda bisa mendatangi salah satu lokasi SIM keliling Bandung hari ini
24 Juli 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta masih menjadi andalan pemerintah dalam mengatasi kemacetan lalu lintas di jam sibuk
24 Juli 2025, 00:48 WIB
Wuling Cortez Darion sudah diperkenalkan di Indonesia melalui ajang GIIAS 2025 dan bakal produksi lokal