GAC Tunggu Kelanjutan Insentif EV Impor dan Dampaknya ke Harga
11 September 2025, 10:00 WIB
Neta sedang di ambang kebangkrutan, oleh sebab itu mereka melakukan restrukturisasi guna memperbaiki situasi
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Neta Auto diisukan tengah bergulat dengan masalah keuangan. Jenama asal Cina itu sedang di ambang kebangkrutan.
Melansir Carnewschina pada Kamis (12/06), Neta mengalami tekanan finansial dan operasional yang mengguncang kelangsungan bisnis mereka sejak tahun lalu.
"Neta Auto yang dulunya merupakan bintang yang sedang naik daun di pasar mobil listrik Tiongkok, dilaporkan akan memulai restrukturisasi," tulis media daring asal Tiongkok ini.
Disebutkan langkah itu diambil sebagai upaya penyelamatan perusahaan dari kebangkrutan menyeluruh yang dilakukan di bawah pengawasan pengadilan.
Terlebih satu hari sebelumnya, beredar sebuah video yang memperlihatkan konfrontasi emosial antara para karyawaran dan Fang Yungzhuo, Chairman Neta Auto di kantor baru mereka.
Para tenaga kerja mengklaim belum menerima gaji sejak November 2024 lalu. Waktunya bertepatan dengan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.
Tercatat ada 2.900 karyawan dirumahkan di berbagai departemen. Angka itu mencakup hampir separuh dari total tenaga kerja Neta.
Di sisi lain Neta memberikan klarifikasi mengenai situasi yang sedang mereka hadapi.
"Tujuan utama restrukturisasi ini adalah untuk memastikan produksi, menstabilkan pengiriman dan melindungi hak maupun kepentingan konsumen," tulis Neta dalam keterangan resmi yang diterima KatadataOTO.
Manufaktur asal Negeri Tirai Bambu itu bakal direvitalisasi melalui optimalisasi utang, perbaikan manajemen serta suntikan modal.
Mereka menjelaskan bakal berkolaborasi dengan likuiditor buat mengumpulkan modal industri terkemuka guna berinvestasi bersama.
Nantinya uang yang diterima digunakan untuk memulihkan produksi, melakukan penelitian, pengembangan teknis sampai memperluas pasar internasional.
"Pada saat bersamaan, tim manajemen awal akan dioptimalkan dan direformasi," tutur mereka.
Selanjutnya CEO baru bakal ditunjuk oleh seorang eksekutif senior yang berpengalaman memimpin perusahaan otomotif internasional.
Sehingga mampu meningkatkan profesionalisasi struktur tata kelola perusahaan.
Produsen electric vehicle (EV) tersebut memastikan pabrik di Tongxiang Cina akan kembali beroperasi secara bertahap selama enam bulan ke depan.
Lalu mereka berfokus pada jaminan pengiriman pesanan yang ada. Kemudian sistem diler akan memastikan transisi stabil melalui pertukaran utang dengan ekuitas dan dukungan finansial.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
11 September 2025, 10:00 WIB
11 September 2025, 07:00 WIB
10 September 2025, 20:00 WIB
10 September 2025, 19:00 WIB
10 September 2025, 15:00 WIB
Terkini
11 September 2025, 17:00 WIB
Dua pabrik Nissan di Indonesia diambil alih oleh Indomobil, dipersiapkan untuk mulai produksi mobil lagi
11 September 2025, 16:00 WIB
Terjadi insiden ban bocor massal di tol Cipularang hingga Jasa Marga harus melakukan pemeriksaan di lokasi
11 September 2025, 15:00 WIB
Merek Jepang enggan gempur pasar motor listrik Indonesia layaknya manufaktur Tiongkok karena beberapa alasan
11 September 2025, 14:00 WIB
BP AKR jadi salah satu SPBU swasta yang sempat mengalami kelangkaan BBM, ESDM arahkan pembelian ke Pertamina
11 September 2025, 13:00 WIB
Menurut data Gaikindo, penjualan mobil baru Chery di Agustus 2025 turun 12,9 persen dari satu bulan sebelumnya
11 September 2025, 12:00 WIB
Astra Credit Companies (ACC) memberikan apresiasi di hari pelanggan nasional 2025 dengan hadiah menarik
11 September 2025, 11:00 WIB
AISI tidak mau muluk-muluk menentukan target transaksi selama IMOS 2025, sebab berkaca dengan kondisi sekarang
11 September 2025, 10:00 WIB
Insentif mobil listrik impor diyakini berdampak ke harga mobil, GAC tunggu regulasi lanjutan dari pemerintah