Mobil Listrik Jetour X20e Terdaftar, NJKB Mulai Rp 165 Juta
02 Oktober 2025, 14:00 WIB
Pertamina Lubricants percaya bahwa industri pelumas tidak terganggu meski mobil listrik semakin laris
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Industri mobil listrik masih terus berkembang di beberapa negara terkhusus China. Tak terkecuali juga terjadi di Indonesia dalam beberapa waktu belakangan.
Banyak orang yang tergiur membeli kendaraan ramah lingkungan. Hal ini diklaim demi menurunkan kadar emisi gas buang serta pemakaian BBM (Bahan Bakar Minyak).
Ditambah Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama para menteri mengucurkan subsidi mobil listrik kepada masyarakat.
Bantuan tersebut berupa potongan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) sebesar 10 persen. Konsumen hanya membayar satu persen saja.
Jadi banyak pengguna kendaraan yang beralih mengandalkan mobil listrik. Otomatis penjualan pun perlahan-lahan bertumbuh.
Kendati demikian hal tersebut tidak berdampak bagi industri pelumas. Seperti yang dirasakan oleh Pertamina Lubricants.
“Kalau kita lihat memang oli ini masih punya pangsa pasar sendiri. Apalagi di EV (Electric Vehicle) penggunaan pelumas tidak sebanyak di kendaraan bensin,” ujar Hardiyanto Tato, Corporate Secretary Pertamina Lubricants kepada KatadataOTO pekan lalu.
Lebih jauh Hardiyanto menuturkan kalau peminat mobil ICE (Internal Combustion Engine) tetap tinggi. Sehingga permintaan oli Pertamina terus bertumbuh.
Apalagi di Eropa dan sejumlah negara lain konsumen masih banyak yang menggunakan kendaraan bermesin bensin. Sehingga ia optimistis pasar pelumas tidak terganggu.
Di sisi lain dia mengungkapkan kalau tetap terdapat celah lebar dalam industri pelumas. Pasalnya sejumlah produsen kendaraan memasarkan mobil hybrid.
“Bila kita perhatikan di Jepang mereka lebih mendorong penggunaan kendaraan hybrid. Itu juga kita tunggu, apakah di Indonesia trennya akan ke sana,” Hardiyanto menambahkan.
Memang jika dilihat, penjualan mobil hybrid di Tanah Air cukup tinggi. Ambil contoh pada 2023, berhasil mencatatkan sampai 54 ribuan unit.
Sedangkan EV hanya menembus angka 17 ribuan unit saja. Terdapat selisih yang cukup jauh sekitar 37 ribuan unit.
Sementara di semester satu 2024, HEV (Hybrid Electric Vehicle) menyumbang 24.775 unit. Berkontribusi sekitar enam persen dari total penjualan mobil nasional sekitar 408.012 unit.
Lalu sepanjang Januari sampai Juni 2024 terdapat 11.940 unit mobil listrik yang dikirimkan dari pabrik ke diler alias (Wholesales).
Dengan begitu industri oli diprediksi bakal bertumbuh seiring tingginya minat masyarakat terhadap kendaraan hybrid di Tanah Air.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
02 Oktober 2025, 14:00 WIB
02 Oktober 2025, 13:30 WIB
02 Oktober 2025, 10:00 WIB
02 Oktober 2025, 09:00 WIB
02 Oktober 2025, 07:00 WIB
Terkini
02 Oktober 2025, 16:00 WIB
Bagi Fermin Aldeguer nomor 54 terasa sangat spesial, sehingga Toprak Razgatlioglu harus mencari yang lain
02 Oktober 2025, 15:00 WIB
Pengendara Yamaha Nmax yang viral menyetop sebuah bus di tikungan Ciwidey, Bandung merupakan anggota BMC
02 Oktober 2025, 14:00 WIB
Jetour X20e bakal meluncur dalam waktu dekat dan digadang jadi rival baru Wuling Air ev, segini NJKB-nya
02 Oktober 2025, 13:30 WIB
Tingginya sumber daya dan jumlah penduduk jadi daya tarik bagi pabrikan mobil listrik Cina untuk berinvestasi
02 Oktober 2025, 12:00 WIB
Bos Gresini Racing mengaku sangat terkesan dengan kemampuan Veda Ega Pratama saat beraksi di dalam lintasan
02 Oktober 2025, 11:00 WIB
GIIAS Bandung 2025 memberikan kemudahan untuk masyarakat Jawa Barat yang ingin membeli mobil atau motor baru
02 Oktober 2025, 10:00 WIB
Federal mengaku tidak merasa dampak dari lesunya pasar motor baru yang sedang terjadi dalam beberapa waktu
02 Oktober 2025, 09:00 WIB
Mayoritas merek tidak melakukan penyesuaian, berikut daftar harga mobil listrik di RI per Oktober 2025