Harus Ada SIM Khusus Mobil Listrik, Demi Kurangi Angka Kecelakaan
02 April 2025, 08:20 WIB
Pertamina Lubricants percaya bahwa industri pelumas tidak terganggu meski mobil listrik semakin laris
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Industri mobil listrik masih terus berkembang di beberapa negara terkhusus China. Tak terkecuali juga terjadi di Indonesia dalam beberapa waktu belakangan.
Banyak orang yang tergiur membeli kendaraan ramah lingkungan. Hal ini diklaim demi menurunkan kadar emisi gas buang serta pemakaian BBM (Bahan Bakar Minyak).
Ditambah Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama para menteri mengucurkan subsidi mobil listrik kepada masyarakat.
Bantuan tersebut berupa potongan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) sebesar 10 persen. Konsumen hanya membayar satu persen saja.
Jadi banyak pengguna kendaraan yang beralih mengandalkan mobil listrik. Otomatis penjualan pun perlahan-lahan bertumbuh.
Kendati demikian hal tersebut tidak berdampak bagi industri pelumas. Seperti yang dirasakan oleh Pertamina Lubricants.
“Kalau kita lihat memang oli ini masih punya pangsa pasar sendiri. Apalagi di EV (Electric Vehicle) penggunaan pelumas tidak sebanyak di kendaraan bensin,” ujar Hardiyanto Tato, Corporate Secretary Pertamina Lubricants kepada KatadataOTO pekan lalu.
Lebih jauh Hardiyanto menuturkan kalau peminat mobil ICE (Internal Combustion Engine) tetap tinggi. Sehingga permintaan oli Pertamina terus bertumbuh.
Apalagi di Eropa dan sejumlah negara lain konsumen masih banyak yang menggunakan kendaraan bermesin bensin. Sehingga ia optimistis pasar pelumas tidak terganggu.
Di sisi lain dia mengungkapkan kalau tetap terdapat celah lebar dalam industri pelumas. Pasalnya sejumlah produsen kendaraan memasarkan mobil hybrid.
“Bila kita perhatikan di Jepang mereka lebih mendorong penggunaan kendaraan hybrid. Itu juga kita tunggu, apakah di Indonesia trennya akan ke sana,” Hardiyanto menambahkan.
Memang jika dilihat, penjualan mobil hybrid di Tanah Air cukup tinggi. Ambil contoh pada 2023, berhasil mencatatkan sampai 54 ribuan unit.
Sedangkan EV hanya menembus angka 17 ribuan unit saja. Terdapat selisih yang cukup jauh sekitar 37 ribuan unit.
Sementara di semester satu 2024, HEV (Hybrid Electric Vehicle) menyumbang 24.775 unit. Berkontribusi sekitar enam persen dari total penjualan mobil nasional sekitar 408.012 unit.
Lalu sepanjang Januari sampai Juni 2024 terdapat 11.940 unit mobil listrik yang dikirimkan dari pabrik ke diler alias (Wholesales).
Dengan begitu industri oli diprediksi bakal bertumbuh seiring tingginya minat masyarakat terhadap kendaraan hybrid di Tanah Air.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
02 April 2025, 08:20 WIB
31 Maret 2025, 09:00 WIB
31 Maret 2025, 07:00 WIB
30 Maret 2025, 22:03 WIB
30 Maret 2025, 12:00 WIB
Terkini
02 April 2025, 08:20 WIB
Agar mengurangi angka kecelakaan, pihak kepolisian diminta membuat SIM khusus pengemudi mobil listrik
01 April 2025, 18:19 WIB
Mengawali April 2025, harga BBM di seluruh SPBU milik swasta mengalami penurunan dengan jumlah bervariasi
01 April 2025, 15:00 WIB
Kepolisian memprediksi puncak arus balik Lebaran 2025 terjadi di akhir pekan, masyarakat diminta waspada
01 April 2025, 13:00 WIB
Dengan berbagai pertimbangan AHM memprediksi penjualan motor baru Honda akan meningkat pada kuartal pertama
01 April 2025, 11:00 WIB
Hyundai Stargazer facelift diduga terdaftar di RI dengan nama varian Carten, berpeluang meluncur tahun ini
01 April 2025, 08:00 WIB
Pihak kepolisian dapat menerapkan one way di Puncak Bogor secara situasional, berikut rincian aturannya
01 April 2025, 06:43 WIB
Ganjil genap Jakarta ditiadakan selama libur Lebaran 2025 sehingga masyarakat bisa bebas beraktivitas
31 Maret 2025, 16:17 WIB
Hybrid BYD Shark semakin dekat ke Indonesia, debut di Thailand dengan harga di kisaran Rp 800 jutaan