Varian Hyundai Kona Dipangkas di 2026, Sisa Tipe Terendah
01 Oktober 2025, 17:00 WIB
Mobil listrik baru Hyundai akan dijual dengan harga lebih murah ketimbang Ioniq 5 karena menggunakan baterai lokal
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Mobil listrik baru Hyundai yang akan diluncurkan tahun depan dijual lebih murah dibandingkan Ioniq 5. Dengan demikian diharapkan pangsa pasar pabrikan mobil asal Korea Selatan tersebut bisa meningkat dibanding sekarang.
Hyundai memang cukup agresif untuk meluncurkan kendaraan listrik di Indonesia. Saat ini mereka bahkan memiliki dua model di segmen harga berbeda yaitu Ioniq 5 di Rp700 jutaan kemudian Ioniq 6 Rp1.2 miliaran.
“Apakah Hyundai akan bermain di segmen Rp200-700 jutaan atau di atas Rp1 miliar, itu adalah pilihan. Tapi kalau melihat dari besaran market kecenderungannya di bawah Ioniq 5,” ungkap Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (07/11).
Harga yang lebih murah tersebut karena tahun depan pabrik baterai listrik mereka sudah selesai dibangun. Dengan demikian biaya produksi kendaraan elektrifikasi bisa ditekan dari sebelumnya.
Sayang ia enggan untuk menjelaskan model seperti apa yang akan mereka hadirkan nantinya. Soerjo cuma menegaskan bahwa mobil listrik barunya masih dipelajari lebih detail.
“Kira-kira tipe apa yang paling bisa berkontribusi ke Hyundai? Karena target tahun depan adalah market share nasional diatas 4 persen dengan kontribusi mobil listrik lebih tinggi dari hanya 18 persen menjadi 20 persen dari total penjualan Hyundai,” tegas Soerjo kemudian.
Meski masih merahasikan detail kendaraan, ia memberi sedikit bocoran terkait namanya.
“Namanya Ioniq tapi bukan Ioniq 7,” tegasnya.
Fransiscus Soerjopranoto juga menjelaskan bahwa penjualan kendaraan listrik Hyundai meningkat cukup pesat. Hal ini terlihat dari wholesales yang berhasil mereka catatkan dalam beberapa bulan terakhir.
“Kami mulai menjual BEV pada 2022 dan ketika itu hanya 1.800 an unit sementara pabrikan China bisa melepas 5.000 unit. Tapi catatan kami dari Januari – September 2023 wholesales kendaraan listrik kami sudah mencapai 4.800 unit,” ungkapnya.
Peningkatan signifikan tersebut diklaim karena Hyundai Motor Indonesia kini mendapatkan supply komponen yang stabil. Sehingga produksi kendaraan bisa meningkat dan meningkatkan penjualan.
“Sekarang penjualan kendaraan listrik kami sudah diatas 500 unit per bulan dan bahkan sempat satu kali di atas 700 unit,” pungkas Soerjo.
Pasar mobil listrik di Indonesia saat ini cukup berkembang salah satunya karena adanya insentif dari pemerintah. Selain itu kesadaran masyarakat akan kendaraan ramah lingkungan juga mulai meningkat.
Lalu Wuling yang menjadi kendaraan setrum paling laris di Tanah Air karena dipasarkan dengan harga lebih terjangkau. Bukan tidak mungkin mobil listrik baru Hyundai akan menantang Wuling Air ev.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
01 Oktober 2025, 17:00 WIB
01 Oktober 2025, 16:00 WIB
01 Oktober 2025, 13:00 WIB
30 September 2025, 17:30 WIB
26 September 2025, 17:00 WIB
Terkini
02 Oktober 2025, 07:00 WIB
Vivo dan BP batal beli BBM dari Pertamina karena adanya kandungan etanol pada base feul BBM yang ditawarkan
02 Oktober 2025, 06:00 WIB
Ada persyaratan dokumen yang perlu disiapkan oleh pemohon jika ingin memanfaatkan SIM keliling Jakarta
02 Oktober 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 2 Oktober 2025 bakal diawasi ketat menggunakan kamera ETLE di berbagai lokasi utama
02 Oktober 2025, 06:00 WIB
Pasar Modern Batununggal menjadi salah satu lokasi SIM keliling Bandung yang beroperasi untuk melayani warga
01 Oktober 2025, 22:00 WIB
Misi besar Marc Marquez dalam mematahkan kutukan ketika berlaga di MotoGP Mandalika 2025 di akhir pekan nanti
01 Oktober 2025, 21:30 WIB
Ratusan teknisi adu mekanik di Chery Technician Skill Contest 2025 yang diselenggaran untuk tingkatkan kualitas
01 Oktober 2025, 21:00 WIB
Asisten Darurat hadir untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna kendaraan yang tengah road trip
01 Oktober 2025, 20:00 WIB
Pembasmian kendaraan ODOL butuh proses, pemerintah bersama pemangku jalin kerja sama memperketat pengawasan