Wuling BinguoEV, Teman Terbaik Ngabuburit saat Bukber
13 Maret 2025, 08:00 WIB
Produsen LiDAR, Hesai disinyalir akan menyuplai sensor untuk mobil listrik Mercedes-Benz di pasar global
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – China dikenal sebagai salah satu negara pelopor di bidang otomotif serta teknologi penunjangnya. Hal ini membuatnya semakin unggul dalam persaingan di era mobil listrik yang semakin gencar belakangan.
Majunya teknologi dari Tiongkok turut menarik perhatian brand asing, termasuk produsen mobil mewah Jerman, Mercedes-Benz.
Sebuah laporan yang diterima Reuters menunjukkan, bahwa Mercedes-Benz akan menggunakan sensor LiDAR dari Hesai Group, produsen LiDAR terbesar di Tiongkok.
Menariknya, ini merupakan kali pertama brand Eropa mengimplementasikan teknologi buatan China untuk model-model yang bakal dijual di luar negeri tirai bambu.
Sebelumnya sudah ada merek Eropa lain mengandalkan Hesai sebagai penyuplai LiDAR, tetapi khusus produk di China saja.
Keputusan itu sebenarnya sudah dipikirkan oleh Mercedes-Benz beberapa waktu lalu. Namun ketidakstabilan kondisi geopolitik sempat menjadi alasan mereka menunda rencana tersebut.
Selain karena kecanggihannya, Mercedes-Benz memilih Hesai karena biayanya terbilang lebih murah dan mampu memproduksi dalam jumlah banyak.
Pihak Hesai masih merahasiakan klien terbaru mereka, tetapi sekadar mengumumkan kemitraan terbesar Hesai sampai 2030.
“Saya berasumsi, merek itu telah mencari alternatif yang bisa dibandingkan dengan Hesai dari segi harga dan performa, tetapi tidak menemukannya,” kata Andrew Fan, Chief Financial Officer Hesai dikutip dari Reuters, Kamis (13/03).
Mengantisipasi permintaan yang semakin tinggi, Hesai telah memperluas line produksi mereka di China sehingga mampu memproduksi dua juta unit LiDAR di 2025.
LiDAR merupakan singkatan dari light detection and ranging, sebuah sensor yang dapat mendeteksi cahaya dan jangkauan menggunakan sinar laser.
Fungsinya adalah mengukur jarak maupun pergerakan di suatu lingkungan secara real time. LiDAR memiliki banyak fungsi, salah satunya adalah menunjang operasional kendaraan otonom dengan aman.
Pada kendaraan, LiDAR dapat menghasilkan data peta secara tiga dimensi, serta memberikan navigasi jalan dan lingkungan secara lengkap.
Manufaktur China kerap menyematkan LiDAR pada produk mereka, seperti BYD dan GAC Aion. Namun di Indonesia, fitur tersebut absen karena beberapa pertimbangan seperti harga.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
13 Maret 2025, 08:00 WIB
12 Maret 2025, 21:01 WIB
12 Maret 2025, 11:08 WIB
11 Maret 2025, 18:12 WIB
11 Maret 2025, 13:00 WIB
Terkini
13 Maret 2025, 18:39 WIB
KMI baru saja meluncurkan new Kawasaki Z900 dengan berbagai keunggulan, ditawarkan mulai Rp 190 jutaan
13 Maret 2025, 15:10 WIB
Berpeluang jadi calon kompetitor BYD Shark, Toyota mulai beri sinyal kedatangan pikap double cabin listrik
13 Maret 2025, 14:00 WIB
Daihatsu mengerek banderol semua tipe Ayla dan Sigra, berikut daftar lengkap harga LCGC per Maret 2025
13 Maret 2025, 13:00 WIB
Pembatasan kendaraan berupa ganjil genap akan diterapkan di sejumlah ruas jalan termasuk tol Cikupa menuju Merak
13 Maret 2025, 12:00 WIB
Bridgestone berhasil menyabet dua penghargaan bergengsi dalam ajang 17th Global CSR & ESG Summit & Awards 2025
13 Maret 2025, 11:14 WIB
Mobil bekas diprediksi masih akan diminati banyak konsumen tahun ini, Seva mulai fokus tawarkan unit
13 Maret 2025, 09:00 WIB
AISI menyarankan bagi daerah yang relaksasi opsen PKB serta BBNKB-nya akan berakhir untuk bisa menundanya
13 Maret 2025, 08:00 WIB
Wuling BinguoEV hadir dengan bentuk yang kompak sehingga menjadi teman yang tepat untuk kegiatan ngabuburit