Diskon Seres E1 Capai Rp 50 Juta di PEVS 2025
03 Mei 2025, 08:00 WIB
Produsen LiDAR, Hesai disinyalir akan menyuplai sensor untuk mobil listrik Mercedes-Benz di pasar global
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – China dikenal sebagai salah satu negara pelopor di bidang otomotif serta teknologi penunjangnya. Hal ini membuatnya semakin unggul dalam persaingan di era mobil listrik yang semakin gencar belakangan.
Majunya teknologi dari Tiongkok turut menarik perhatian brand asing, termasuk produsen mobil mewah Jerman, Mercedes-Benz.
Sebuah laporan yang diterima Reuters menunjukkan, bahwa Mercedes-Benz akan menggunakan sensor LiDAR dari Hesai Group, produsen LiDAR terbesar di Tiongkok.
Menariknya, ini merupakan kali pertama brand Eropa mengimplementasikan teknologi buatan China untuk model-model yang bakal dijual di luar negeri tirai bambu.
Sebelumnya sudah ada merek Eropa lain mengandalkan Hesai sebagai penyuplai LiDAR, tetapi khusus produk di China saja.
Keputusan itu sebenarnya sudah dipikirkan oleh Mercedes-Benz beberapa waktu lalu. Namun ketidakstabilan kondisi geopolitik sempat menjadi alasan mereka menunda rencana tersebut.
Selain karena kecanggihannya, Mercedes-Benz memilih Hesai karena biayanya terbilang lebih murah dan mampu memproduksi dalam jumlah banyak.
Pihak Hesai masih merahasiakan klien terbaru mereka, tetapi sekadar mengumumkan kemitraan terbesar Hesai sampai 2030.
“Saya berasumsi, merek itu telah mencari alternatif yang bisa dibandingkan dengan Hesai dari segi harga dan performa, tetapi tidak menemukannya,” kata Andrew Fan, Chief Financial Officer Hesai dikutip dari Reuters, Kamis (13/03).
Mengantisipasi permintaan yang semakin tinggi, Hesai telah memperluas line produksi mereka di China sehingga mampu memproduksi dua juta unit LiDAR di 2025.
LiDAR merupakan singkatan dari light detection and ranging, sebuah sensor yang dapat mendeteksi cahaya dan jangkauan menggunakan sinar laser.
Fungsinya adalah mengukur jarak maupun pergerakan di suatu lingkungan secara real time. LiDAR memiliki banyak fungsi, salah satunya adalah menunjang operasional kendaraan otonom dengan aman.
Pada kendaraan, LiDAR dapat menghasilkan data peta secara tiga dimensi, serta memberikan navigasi jalan dan lingkungan secara lengkap.
Manufaktur China kerap menyematkan LiDAR pada produk mereka, seperti BYD dan GAC Aion. Namun di Indonesia, fitur tersebut absen karena beberapa pertimbangan seperti harga.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
03 Mei 2025, 08:00 WIB
03 Mei 2025, 06:00 WIB
02 Mei 2025, 20:00 WIB
02 Mei 2025, 18:00 WIB
02 Mei 2025, 12:00 WIB
Terkini
03 Mei 2025, 21:00 WIB
Can-Am baru saja memasarkan dua motor listrik untuk para konsumen di Indonesia, yakni Origin dan Pulse
03 Mei 2025, 18:00 WIB
Ducati Indonesia mengajak 240 anggota komunitas riding dan mencicipi Sirkuit Mandalika untuk pertama kalinya
03 Mei 2025, 16:00 WIB
Sejumlah unit Seres E1 diserahkan langsung ke tangan konsumen dengan memanfaatkan momen pameran PEVS 2025
03 Mei 2025, 14:00 WIB
AI (Artificial Intelligence) kian menjadi modal untuk mengembangkan mobil di era modern seperti saat ini
03 Mei 2025, 12:00 WIB
Penerapan cukai pada motor baru dinilai dapat melindungi keberlangsungan bisnis para produsen di dalam negeri
03 Mei 2025, 10:00 WIB
Pengamat menilai insentif LCGC tidak lagi relevan diterapkan di kondisi saat ini, perlu ada penurunan PPN
03 Mei 2025, 08:03 WIB
Alex Marquez tidak mau besar kepala setelah berhasil menyingkirkan sang kakak dari pucuk klasemen sementara
03 Mei 2025, 08:00 WIB
Seres E1 Didiskon Rp 50 juta di PEVS 2025 demi meningkatkan jumlah penjualan yang jumlahnya masih minim