Mazda Siap Boyong EZ-6 Kembaran Deepal LO7, Changan Buka Suara
16 November 2025, 17:00 WIB
Menperin jawab kritikan Anies terkait insentif kendaraan listrik yang diberikan pada masyarakat sejak bulan lalu
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian Republik Indonesia menilai bahwa industri kendaraan listrik harus dilihat secara keseluruhan, bukan hanya dari satu sisi saja. Hal ini ia sampaikan sebagai jawaban atas kritikan Anies Baswedan yang menilai insentif dari masyarakayt kurang tepat.
Ia mengatakan bahwa tujuan dari adanya kendaraan elektrifikasi adalah untuk mengurangi emisi. Sementara Anies hanya melihat dari sisi kemacetan lalu lintas.
“EV pada dasarnya berguna mengurangi emisi. Sebagai komunitas global, kita punya komitmen zero emisi pada 2060. Ini bagian yang tidak terlepaskan dari upaya kita untuk itu,” tegasnya.
Agus pun menambahkan bahwa dengan berkembangnya ekosistem kendaraan listrik maka lapangan kerja bisa terbuka. Ini merupakan sebuah nilai tambah yang tidak bisa dilihat secara langsung namun tetap menguntungkan bagi rakyat Indonesia.
Di sisi lain, pengembangan industri kendaraan listrik juga untuk memanfaatkan program hilirisasi nikel yang tengah dijalankan pemerintah.
“Jadi kalau melihat pengembangan industri EV jangan dari satu faktor saja tapi secara utuh. Harus kita lihat karena ekosistem itu juga dibentuk kemudian manfaat serta tujuan yang saya sampaikan tadi,” tutur Menperin.
Progres kendaraan listrik dari kehadiran insentif pun sudah mulai terasa. Salah satunya Wuling yang berhasil meningkatkan penjualan Air ev hingga 80 persen bila dibandingkan sebelum program diberikan.
Sebelumnya diberitakan bahwa Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta mengatakan bahwa insentif kendaraan listrik bukanlah solusi untuk mengurangi emisi. Bahkan menurutnya penggunanya adalah orang mampu yang tidak perlu mendapat bantuan dari pemerintah.
“Mengenai polusi udara solusinya bukan terletak di dalam subsidi mobil listrik. Pemilik-pemilik kendaraan elektrik adalah mereka yang tidak membutuhkan bantuan,” ujar Anies di Jakarta beberapa waktu lalu.
Kritik terkait mobil listrik tidak berhenti di sana karena emisi karbon per kapita lebih tinggi dibanding bus konvensional berbahan bakar minyak.
“Kenapa bisa terjadi? Karena bus muat orang banyak sementara mobil membawa beberapa saja,” pungkas Anies.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
16 November 2025, 17:00 WIB
16 November 2025, 15:14 WIB
14 November 2025, 22:00 WIB
14 November 2025, 21:00 WIB
14 November 2025, 15:00 WIB
Terkini
17 November 2025, 06:00 WIB
Lima lokasi SIM keliling Jakarta kembali dibuka seperti biasa, bisa untuk perpanjangan SIM A maupun C
17 November 2025, 06:00 WIB
Agar tidak terkena tilang saat Operasi Zebra 2025, Anda bisa memanfaatkan kehadiran SIM keliling Bandung
17 November 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 17 November 2025 berbarengan dengan penyelenggaraan operasi Zebra sehingga pengawasan lebih ketat
16 November 2025, 21:24 WIB
Marco Bezzecchi tutup musim ini dengan capaian manis di MotoGP Valencia 2025 dengan finish pertama
16 November 2025, 17:00 WIB
Mazda EZ-6 dan Changan Deepal LO7 sama-sama berpeluang besar untuk dipasarkan ke konsumen di Tanah Air
16 November 2025, 15:14 WIB
Chery beri penjelasan soal Fengyun X3L yang alami kecelakaan saat sedang uji ketangguhan di Gunung Tianmen
16 November 2025, 13:00 WIB
Suzuki Ertiga bekas lansiran 2024 bisa jadi pilihan masyarakat buat berkendara saat libur Natal dan tahun baru
16 November 2025, 11:00 WIB
Puncak acara Honda Bikers Day 2025 memberikan pengalaman berbeda di Garut dengan puluhan ribu pemotor