Pilihan Mobil Listrik Murah di PEVS 2024 Mulai Rp 100 Jutaan
03 Mei 2024, 17:23 WIB
Menperin jawab kritikan Anies terkait insentif kendaraan listrik yang diberikan pada masyarakat sejak bulan lalu
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian Republik Indonesia menilai bahwa industri kendaraan listrik harus dilihat secara keseluruhan, bukan hanya dari satu sisi saja. Hal ini ia sampaikan sebagai jawaban atas kritikan Anies Baswedan yang menilai insentif dari masyarakayt kurang tepat.
Ia mengatakan bahwa tujuan dari adanya kendaraan elektrifikasi adalah untuk mengurangi emisi. Sementara Anies hanya melihat dari sisi kemacetan lalu lintas.
“EV pada dasarnya berguna mengurangi emisi. Sebagai komunitas global, kita punya komitmen zero emisi pada 2060. Ini bagian yang tidak terlepaskan dari upaya kita untuk itu,” tegasnya.
Agus pun menambahkan bahwa dengan berkembangnya ekosistem kendaraan listrik maka lapangan kerja bisa terbuka. Ini merupakan sebuah nilai tambah yang tidak bisa dilihat secara langsung namun tetap menguntungkan bagi rakyat Indonesia.
Di sisi lain, pengembangan industri kendaraan listrik juga untuk memanfaatkan program hilirisasi nikel yang tengah dijalankan pemerintah.
“Jadi kalau melihat pengembangan industri EV jangan dari satu faktor saja tapi secara utuh. Harus kita lihat karena ekosistem itu juga dibentuk kemudian manfaat serta tujuan yang saya sampaikan tadi,” tutur Menperin.
Progres kendaraan listrik dari kehadiran insentif pun sudah mulai terasa. Salah satunya Wuling yang berhasil meningkatkan penjualan Air ev hingga 80 persen bila dibandingkan sebelum program diberikan.
Sebelumnya diberitakan bahwa Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta mengatakan bahwa insentif kendaraan listrik bukanlah solusi untuk mengurangi emisi. Bahkan menurutnya penggunanya adalah orang mampu yang tidak perlu mendapat bantuan dari pemerintah.
“Mengenai polusi udara solusinya bukan terletak di dalam subsidi mobil listrik. Pemilik-pemilik kendaraan elektrik adalah mereka yang tidak membutuhkan bantuan,” ujar Anies di Jakarta beberapa waktu lalu.
Kritik terkait mobil listrik tidak berhenti di sana karena emisi karbon per kapita lebih tinggi dibanding bus konvensional berbahan bakar minyak.
“Kenapa bisa terjadi? Karena bus muat orang banyak sementara mobil membawa beberapa saja,” pungkas Anies.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
03 Mei 2024, 17:23 WIB
03 Mei 2024, 13:44 WIB
02 Mei 2024, 11:00 WIB
01 Mei 2024, 18:00 WIB
01 Mei 2024, 15:39 WIB
Terkini
03 Mei 2024, 17:23 WIB
Hadir meramaikan pameran, berikut pilihan mobil listrik murah di PEVS 2024 dengan harga mulai Rp 100 jutaan
03 Mei 2024, 15:00 WIB
Koleksi mobil Askolani, Dirjen Bea Cukai yang mempunyai harta Rp 51 Miliar menjadi sorotan masyarakat
03 Mei 2024, 13:44 WIB
Beberapa model baru mulai ditawarkan dengan banderol kompetitif, berikut daftar harga mobil listrik Mei 2024
03 Mei 2024, 11:22 WIB
Terdapat 21 motor listrik dilelang di PEVS 2024, seluruh pengunjung pun berkesempatan mengikuti program ini
03 Mei 2024, 08:00 WIB
Dalam rangka melakukan standarisasi baterai, motor listrik Gesits Rp 15 jutaan segera meluncur di Indonesia
03 Mei 2024, 07:00 WIB
Polisi tegaskan pelat nomor khusus ZZ tak kebal ganjil genap kecuali mendapat pengawalan dari petugas
03 Mei 2024, 06:00 WIB
Terdapat lima lokasi SIM Keliling Jakarta yang bisa dimanfaatkan oleh warga buat mengurus dokumen berkendara
03 Mei 2024, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta hari ini tetap dilangsungkan dengan optimal guna menghindari kepadatan di akhir pekan