Pabrik CATL di Indonesia Mulai Beroperasi Maret 2026
16 Mei 2025, 16:00 WIB
Menperin jawab kritikan Anies terkait insentif kendaraan listrik yang diberikan pada masyarakat sejak bulan lalu
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian Republik Indonesia menilai bahwa industri kendaraan listrik harus dilihat secara keseluruhan, bukan hanya dari satu sisi saja. Hal ini ia sampaikan sebagai jawaban atas kritikan Anies Baswedan yang menilai insentif dari masyarakayt kurang tepat.
Ia mengatakan bahwa tujuan dari adanya kendaraan elektrifikasi adalah untuk mengurangi emisi. Sementara Anies hanya melihat dari sisi kemacetan lalu lintas.
“EV pada dasarnya berguna mengurangi emisi. Sebagai komunitas global, kita punya komitmen zero emisi pada 2060. Ini bagian yang tidak terlepaskan dari upaya kita untuk itu,” tegasnya.
Agus pun menambahkan bahwa dengan berkembangnya ekosistem kendaraan listrik maka lapangan kerja bisa terbuka. Ini merupakan sebuah nilai tambah yang tidak bisa dilihat secara langsung namun tetap menguntungkan bagi rakyat Indonesia.
Di sisi lain, pengembangan industri kendaraan listrik juga untuk memanfaatkan program hilirisasi nikel yang tengah dijalankan pemerintah.
“Jadi kalau melihat pengembangan industri EV jangan dari satu faktor saja tapi secara utuh. Harus kita lihat karena ekosistem itu juga dibentuk kemudian manfaat serta tujuan yang saya sampaikan tadi,” tutur Menperin.
Progres kendaraan listrik dari kehadiran insentif pun sudah mulai terasa. Salah satunya Wuling yang berhasil meningkatkan penjualan Air ev hingga 80 persen bila dibandingkan sebelum program diberikan.
Sebelumnya diberitakan bahwa Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta mengatakan bahwa insentif kendaraan listrik bukanlah solusi untuk mengurangi emisi. Bahkan menurutnya penggunanya adalah orang mampu yang tidak perlu mendapat bantuan dari pemerintah.
“Mengenai polusi udara solusinya bukan terletak di dalam subsidi mobil listrik. Pemilik-pemilik kendaraan elektrik adalah mereka yang tidak membutuhkan bantuan,” ujar Anies di Jakarta beberapa waktu lalu.
Kritik terkait mobil listrik tidak berhenti di sana karena emisi karbon per kapita lebih tinggi dibanding bus konvensional berbahan bakar minyak.
“Kenapa bisa terjadi? Karena bus muat orang banyak sementara mobil membawa beberapa saja,” pungkas Anies.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
16 Mei 2025, 16:00 WIB
16 Mei 2025, 15:00 WIB
16 Mei 2025, 08:00 WIB
15 Mei 2025, 21:00 WIB
15 Mei 2025, 19:00 WIB
Terkini
18 Mei 2025, 12:00 WIB
Kinerja oli Yamalube Turbo Matic diuji selama touring bersama JMC dari Cibinong sampai Bandung, Jawa Barat
18 Mei 2025, 10:00 WIB
BYD Seal bekas kini sudah tersedia di pasaran dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan unit baru
18 Mei 2025, 07:06 WIB
Mitsubishi Xpander bekas lansiran 2022 bisa menjadi pilihan menarik untuk masyarakat karena harganya terjangkau
17 Mei 2025, 14:58 WIB
Touring perayaan satu dekade Nmax dan JMC diinisiasi Yamaha, libatkan berbagai generasi motor Nmax dan Xmax
17 Mei 2025, 13:00 WIB
Damri siapkan 200 bus listrik baru sebagai armada TransJakarta yang jadi andalan mobilitas warga Ibu Kota
17 Mei 2025, 11:00 WIB
Kehadiran Chery Tiggo 8 CSH mencuri perhatian penggemar otomotif di Indonesia karena harganya terjangkau
17 Mei 2025, 09:00 WIB
Bakal fokus mempersiapkan kehadiran DST Concept, Mitsubishi masih belum mau luncurkan Xpander Hybrid di RI
17 Mei 2025, 07:15 WIB
Penjualan Mitsubishi tahun fiskal 2024 kembali turun, Xpander pun berhasl menjadi penyelamat perusahaan