Wuling Luncurkan Mobil Listrik Van dan Varian Baru BinguoEV
11 Juli 2025, 16:23 WIB
Melihat strategi produsen mobil Cina yang memasang banderol unitnya di kisaran Rp 400 - Rp 500 jutaan
Oleh Denny Basudewa
KatadataOTO – Mobil Cina yang masuk ke Indonesia memiliki beberapa kesamaan. Salah satunya adalah harga jual mirip-mirip.
Rata-rata pabrikan asal Tiongkok memasarkan kendaraan di kisaran harga Rp 400 – Rp 500 jutaan. Baik kendaraan bermesin bensin hingga bertenaga Hybrid hingga listrik murni.
Lebih mengerucut lagi rerata harga jual tersebut di atas diterapkan pada jenis SUV (Sport Utility Vehicle). Menjadi menarik karena beberapa model yang ditawarkan mendapat respon positif di Tanah Air.
Adapun ketika dikonfirmasi, beberapa merek mobil Cina menyatakan dengan seragam bahwa mereka tidak ada alasan khusus dalam menentukan banderol kendaraan.
“Sebenarnya dalam hal penetapan harga, kami melihat dari teknologi ditawarkan untuk masyarakat. Fitur-fitur yang disematkan pada mobil sudah sesuai dengan kebutuhan konsumen,” ujar Yusuf Anshori, Brand Director PT Geely Auto Indonesia beberapa waktu lalu.
Senada sama Moch. Ranggy Radiansyah selaku Marketing Director Jetour Motor Indonesia di kesempatan terpisah. Bahkan ia mengatakan fitur pada mobil sudah melebihi dari harga melebihi kompetitor.
Sekadar informasi bahwa SUV asal Cina yang diniagakan dengan angka Rp 400 – Rp 500 jutaan meliputi Geely EX5, Jetour X70 Plus, Jetour Dashing, BAIC X55, Wuling Almaz, Neta X, MG ZS EV, BYD Atto 3, GWM Haval Jolion, Chery dan Jaecoo.
Lalu menurut pengamat bahwa produsen asal negeri Tirai Bambu bermain di area yang masih kosong. Adapun penawaran nan disuguhkan lebih menarik daripada produsen dari negara lain.
“Pasar mobil pada rentang (harga) Rp 400 – Rp 500 jutaan juga menjadi terbesar kedua. Menandakan terdapat ceruk pasar konsumen di kelas tersebut,” ungkap Josua Pardede, Chief Economist Permata Bank kepada KatadataOTO beberapa waktu lalu.
Artinya dominasi mobil paling laris di Indonesia masih di rentang harga Rp 200 – Rp 300 jutaan. Dan secara umum pembeli mobil di segmen ini adalah first car buyer.
Di kelas konsumen seperti tersebut di atas, Daihatsu menjadi salah satu pemain. Bahkan mereka menguasai market share nasional sebesar 17.5 persen (retail sales).
“Daihatsu tetap berkomitmen memenuhi kebutuhan pasar segmen LCGC, SUV medium sampai pikap. Yang harganya kurang lebih Rp 200 – 300 jutaan,” ucap Sri Agung Handayani, Marketing Director and Corporate Planning & Communication Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM) di Jakarta (20/05).
Dengan kata lain, konsumen yang membeli mobil di rentang Rp 400 – 500 jutaan merupakan second car buyer atau additional buyer.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
11 Juli 2025, 16:23 WIB
11 Juli 2025, 15:00 WIB
11 Juli 2025, 09:00 WIB
10 Juli 2025, 19:00 WIB
10 Juli 2025, 15:00 WIB
Terkini
12 Juli 2025, 13:00 WIB
Wuling BinguoEV kini sudah dilengkapi beragam pengembangan baru termasuk Fast Charging agar pengisian daya lebih cepat
12 Juli 2025, 11:00 WIB
Marc Marquez mulai mendapat ancaman dari Di Giannantonio dalam usahanya raih kemenangan di MotoGP Jerman 2025
12 Juli 2025, 09:00 WIB
Selama 8 tahun di Indonesia, Wuling telah memproduksi 167 ribu kendaraan dan mengekspor ribuan unit ke 18 negara
12 Juli 2025, 07:00 WIB
Ekspor mobil dari Indonesia turun di 2024, Gaikindo berharap angkanya bertahan di 400 ribu guna hindari PHK
11 Juli 2025, 23:30 WIB
Spesifikasi Wuling Mitra EV sudah dibuat agar bisa memenuhi kebutuhan para pelaku usaha yang semakin dinamis
11 Juli 2025, 22:00 WIB
Jasa Marga memberikan diskon tarif tol sebesar 20 persen bagi masyarakat yang ingin melewati Trans Jawa
11 Juli 2025, 21:00 WIB
Wuling BinguoEV Premium Range dengan jarak tempuh 410 km tak dijual karena menyesuaikan kebutuhan pelanggan
11 Juli 2025, 17:45 WIB
Para pencinta mobil JDM bakal menggelar balap di Sirkuit Mandalika dan bakal diikuti berbagai kendaraan