ESDM : Motor Listrik Konversi Lebih Hemat 60 Persen
29 April 2024, 19:48 WIB
Konversi kendaraan listrik masih langka, Range Rover ini diubah jadi mobil listrik pakai baterai Tesla
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Konversi kendaraan listrik khususnya mobil masih jadi hal langka di tengah tren elektrifikasi. Namun beberapa orang sudah mulai melakukan hal itu meski dengan biaya mahal.
Terbaru adalah perusahaan konversi kendaraan listrik klasik, Inverted mengubah Range Rover dua pintu lawas lansiran 1990 menjadi mobil listrik.
Restorasi Range Rover tersebut membuat mobil jadi semakin modern dan dibekali teknologi mumpuni tanpa mengubah desain eksterior.
Karena tidak mengubah struktur kendaraan, pemilik bisa mengembalikan Range Rover itu kembali jadi berkonfigurasi mesin bensin atau ICE (Internal Combustion Engine).
Masuk ke kabin, interiornya sudah diubah menggunakan jok leather baru, kemudian ditambah Heated Front Seats. Lalu sektor hiburan dilengkapi Apple CarPlay dan Android Auto.
Tambahan lain adalah infotainment display atau headunit serta sistem audio terbaru, AC dan Heating System sampai Cruise Control.
Range Rover dua pintu itu telah dibekali baterai dan motor elektrik kustom dari Tesla. Membuat mobil itu dapat menghasilkan tenaga maksimum 450 hp, torsi puncak 600 Nm dan akselerasi 0-100 km/jam dalam waktu kurang dari lima detik.
Di samping ubahan dapur pacu mereka juga memberikan sentuhan menyeluruh pada interior dan performa agar semakin mumpuni untuk kebutuhan offroad.
Tidak disebutkan kapasitas baterai namun Inverted mengklaim hasil restorasinya bisa menjelajah sampai 320 km. Mobil dilengkapi charging port 75 kW, bisa diisi daya dari 20 persen ke 80 persen dalam waktu 38 menit.
Namun konversi tersebut membutuhkan dana tidak sedikit yakni 312.000 USD. Dalam kurs rupiah ini setara Rp 4,9 miliar.
Meski lebih familiar buat kendaraan roda dua, Andre Mulyadi, Founder NMAA (National Modifivator & Aftermarket Association) mengatakan konversi mobil listrik sudah mulai dilakukan beberapa orang di Tanah Air.
“Ada banyak. Kita salah satunya juga di LiveMods juga ada mobilnya Atta Halilintar yang konversi,” ucap Andre beberapa waktu lalu.
Biaya memang masih terbilang mahal karena bukan menggunakan komponen produksi lokal. Bahkan dengan motor elektrik kecil pun butuh dana sekitar Rp 100 jutaan.
“Kita butuh baterai yang lebih murah kalau misal ada (produksi) lokal kan lebih bagus,” pungkas dia.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
29 April 2024, 19:48 WIB
29 April 2024, 15:00 WIB
28 April 2024, 10:08 WIB
27 April 2024, 18:00 WIB
27 April 2024, 17:00 WIB
Terkini
29 April 2024, 21:21 WIB
Hyundai manjakan konsumen di Jakarta dengan memberikan fasilitas yang bisa dimanfaatkan calon pembeli
29 April 2024, 21:18 WIB
Federal Oil mengaku bangga dengan hasil manis yang diraih kedua pembalap andalannya di MotoGP Spanyol 2024
29 April 2024, 19:48 WIB
Animo masih terbilang rendah, ESDM ungkap keunggulan motor listrik konversi seperti efisiensi bahan bakar
29 April 2024, 18:57 WIB
Versi hybrid dari Omoda 5, Chery Omoda 7 meluncur di Beijing Auto Show 2024 tawarkan beberapa keunggulan
29 April 2024, 17:00 WIB
Persiapan PEVS 2024 memasuki hari terakhir, beragam model menarik dipastikan akan muncul termasuk Neta V-II
29 April 2024, 15:00 WIB
Hanya fokus memasarkan kendaraan listrik murni, ini prediksi mobil BYD yang masuk Indonesia tahun ini
29 April 2024, 14:00 WIB
Marc Marquez akhirnya berhasil meraih podium perdananya bersama Ducati dalam balapan MotoGP Spanyol 2024
29 April 2024, 13:00 WIB
Daihatsu mengungkapkan bahwa dampak kenaikan suku bunga BI masih belum bisa dirasakan dalam waktu dekat