Varian Honda Stylo 160 yang Paling Laku di Jakarta, Ini Harganya
29 April 2024, 09:00 WIB
Penipuan yang melibatkan oknum sales menimpa seorang calon konsumen, melihat hal ini Honda Prospect Motor memberikan komentarnya
Oleh Dian Tami Kosasih
TRENOTO – Seorang calon konsumen menjadi korban penipuan seorang oknum sales Honda MT Haryono. Rugi puluhan juta, kejadian serupa juga pernah terjadi di diler Honda lainnya.
Melihat maraknya kasus penipuan oleh oknum sales, PT Honda Prospect Motor (HPM) mengaku akan melakukan pembicaraan dengan diler terkait untuk mencari tahu kejadian tersebut.
"Kami pasti selalu berusaha agar setiap konsumen selalu mendapatkan layanan terbaik dari dealer.Jika terjadi kasus seperti ini, tentu kami akan melakukan komunikasi dengan dealer untuk menyelesaikan masalahnya," kata Yusak Billy selaku Business Innovation and Marketing & Sales Director PT HPM kepada TrenOto.
Selain itu, Yusak menegaskan, calon kosumen agar selalu berhati-hati dan melakukan pembayaran secara resmi melalui diler. Enggan berkomentar lebih banyak, pabrikan mobil asal Jepang ini mengimbau konsumen untuk melaporkan kejadian terkait melalu call center resmi.
"Setiap diler mempunyai call center untuk melayani konsumen. Selain itu, konsumen juga dapat menghubungi Honda Customer Care," tutupnya.
Sebelumnya, seorang calon pembeli bernama YS menjadi korban oknum sales dan rugi Rp47 juta. Dalam wawancara korban kepada TrenOto, calon konsumen dengan inisial YS tersebut mengatakan dirinya ingin membeli Honda Brio RS pada awal Februari 2022.
Sebagai tanda pembelian, sales meminta YS untuk melakukan pembayaran booking fee sebesar Rp10 juta. Namun, transaksi yang berlangsung pada hari Minggu tak bisa dilakukan karena kasir resmi diler tutup.
Melihat hal ini, sales akhirnya menawarkan pembayaran dengan transfer ke rekening Dedi selaku supervisor. Korban setuju dengan iming-iming uang akan disetor saat kasir telah buka.
"Saya percaya dengan cara itu karena semua ini terjadi di dalam diler resmi Honda MT Haryono dengan karyawan sales Ruhan dan Dedi yang ada di TKP. Saya transfer ke rekening Dedi. Setelah transfer Rp10 juta, Ruhan meminta KTP dan NPWP saya untuk didata dan dia mengisi SPK di depan saya," tegasnya.
Tak hanya sekali, YS juga melakukan pengiriman uang sebesar Rp30 juta ke rekening berbeda. Dalam kesempatan tersebut, sales menyebut bila pembayaran ini dilakukan untuk mendatangkan sparepart yang telah dipesan.
"Kemudian Ruhan mengatakan melalui WA untuk melakukan transfer Rp30 juta ke rekening Dede Yusup sebagai Sparepart Manager. Ia mengatakan uang ini untuk lobi bagian sparepart agar segera datang karena saya minta Kamis unit dikirim dan sebagian disetor ke Samsat untuk urusan request nopol genap," jelasnya.
Setelah melakukan transfer YS masih mendapatkan kwitansi dari pihak terkait, sehingga tak ada kecurigaan dirinya telah menjadi korban penipuan.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
29 April 2024, 09:00 WIB
28 April 2024, 20:13 WIB
25 April 2024, 07:00 WIB
23 April 2024, 17:51 WIB
23 April 2024, 09:56 WIB
Terkini
30 April 2024, 22:02 WIB
Terdapat diskon Rp 8,5 juta buat pembelian motor listrik Honda EM1 e: yang bisa dimanfaatkan pengunjung
30 April 2024, 19:00 WIB
Komitmen pakai kendaraan listrik 10 persen dari total armada, Bluebird gunakan BYD E6 generasi terbaru
30 April 2024, 18:03 WIB
Merupakan versi pembaruan dari Neta V dan akan dirakit lokal, berikut rangkuman spesifikasi Neta V-II
30 April 2024, 18:00 WIB
Keeway Luncurkan 4 sepeda motor listrik di Periklindo Electric Vehicle Show 2024 dengan beragam keunggulan
30 April 2024, 17:00 WIB
Pemerintah angka penjualan mobil listrik di Indonesia pada tahun ini bisa menyentuh angka 50 ribu unit
30 April 2024, 16:00 WIB
Bekerja sama dengan Motoriz, Gesits menawarkan program sewa motor listrik kepada pengunjung PEVS 2024
30 April 2024, 15:42 WIB
Wuling Cloud EV sudah dibuka keran pemesanannya dengan harga estimasi sebesar Rp 410 juta dan bisa coba
30 April 2024, 14:36 WIB
Sempat terhambat, BYD janji kirim unit ke konsumen Juni 2024 setelah resmi komitmen untuk dirikan pabrik