Rumor Terbaru Toyota Mini Fortuner, Pakai Sasis Monokok
18 Oktober 2024, 22:30 WIB
Mesin new Fortuner yang baru diluncurkan belum lama ini memiliki beragam keunggulan menarik dan tidak dimiliki kompetitor
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – New Fortuner resmi dihadirkan Toyota di Indonesia dengan beberapa ubahan menarik. Hal ini dilakukan untuk semakin memperkuat posisinya di segmen SUV di Indonesia yang belakangan sudah semakin besar ketimbang sebelumnya.
Belakangan, jumlah penjualan SUV di Toyota memang sudah meningkat cukup besar. Peningkatan tersebut mereka lihat sebagai salah satu potensi yang harus dikembangkan dengan meluncurkan produk-produk baru, termasuk Fortuner.
“Dalam 10 tahun terakhir, kontribusi SUV terhadap total penjualan Toyota meningkat secara signifikan. Pada 2011 masih sekitar 12 persen namun di 2021 sudah mencapai sekitar 35 persen,” terang Henry Tanoto, Vice President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM).
Ubahan utama yang dilakukan Toyota adalah pada mesin new Fortuner. Toyota kini menawarkan 2 pilihan mesin yaitu 1GD-FTV 2.755 cc VNT Intercooler dan 2GD-FTV 2.393 cc 4 silinder VNT Intercooler.
Kedua mesin tersebut diklaim memiliki karakter berbeda yang memiliki keunggulannya masing-masing. Berkat adanya 2 pilihan mesin maka diharapkan pelanggan bisa lebih bebas memilih sesuai karakternya masing-masing.
Pilihan mesin 1GD-FTV 2.755 cc VNT Intercooler menghasilkan tenaga sebesar 201.1 hp serta torsi 499 Nm. Dengan menggunakan mesin tersebut maka Toyota Fortuner mampu mencapai kecepatan 100 km/jam hanya dalam waktu 11.9 detik dari posisi diam.
Sementara untuk mesin 2GD-FTV 2.393 cc 4 silinder VNT Intercooler menawarkan perfoma yang lebih santai. Mesin tersebut mampu menghasilkan tenaga sebesar 147.5 hp dan torsi 400 Nm serta membawa mobil mecapai kecepatan 100 km perjam dalam waktu 14 detik dari posisi diam.
Kehadiran dua pilihan mesin ini membuat persaingan antara Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport meruncing. Pasalnya mobil yang cukup dikenal di dunia reli tersebut hanya hadir dalam satu pilihan mesin berkapasitas 2.400 cc yaitu 4N14 2.4L MIVEC Turbocharged.
Bila dibandingkan dengan mesin 1GD-FTV 2.755 cc VNT Intercooler maka jelas Mistubishi Pajero Sport akan kalah. Hal ini wajar karena kapasitas mesin keduanya memang berbeda sehingga tidak bisa dibandingkan satu sama lain.
Namun, bila dibandingkan 2GD-FTV 2.393 cc 4 silinder VNT Intercooler maka hasilnya akan berbeda. Berdasarkan data, mesin 4N14 2.4L MIVEC Turbocharged mampu menghasilkan tenaga sebesar 178,5 hp dan torsi 430 Nm.
Itu artinya, Mitsubishi Pajero Sport memiliki tenaga 31 hp serta torsi 30 Nm lebih besar ketimbang Toyota Fortuner bermesin 2GD-FTV 2.393 cc 4 silinder VNT Intercooler. Perbedaan tersebut tentu mempengaruhi perfoma berkendara.
Namun Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport tentunya memiliki keunggulannya masing-masing. Tinggal bagaimana pelanggan menyesuaikan kebutuhan mereka masing-masing.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
18 Oktober 2024, 22:30 WIB
02 Oktober 2024, 15:00 WIB
20 September 2024, 22:00 WIB
10 September 2024, 17:00 WIB
09 September 2024, 13:00 WIB
Terkini
22 November 2024, 18:00 WIB
Suzuki Jimny 5 Pintu White Rhino Edition akhirnya meluncur di ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW 2024)
22 November 2024, 17:00 WIB
Mobil listrik Aletra L8 hadir di pameran GJAW 2024 mengisi segmen MPV, jadi salah satu pesaing baru BYD M6
22 November 2024, 16:16 WIB
BAIC BJ40 Plus dengan aksesoris lengkap hadir meramaikan ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW 2024)
22 November 2024, 15:37 WIB
Hadir perdana di pameran GJAW 2024, ini tampilan dua mobil listrik Zeekr yang bakal dipasarkan di RI
22 November 2024, 13:00 WIB
PPN 12 persen akan berlaku 2025, Honda Bali optimis bisa pertahankan penjualan berdasarkan 2 hal berikut
22 November 2024, 11:52 WIB
GJAW 2024 berlangsung di ICE BSD, Tangerang Selatan mulai 22 November-1 Desember 2024, diramaikan 80 peserta
22 November 2024, 11:00 WIB
HMID mengaku akan meluncurkan mobil listrik baru di Desember 2024, kemungkinan adalah Hyundai Kona N Line
22 November 2024, 10:00 WIB
Ganjil genap Puncak 22 November 2024 kembali diterapkan untuk mengatasi kepadatan di kawasan tersebut