Kejaksaan Agung Sita 5 Mobil Riza Chalid, Kebanyakan Merek Eropa

Kejaksaan Agung sita lima mobil Riza Chalid setelah ditetapkan sebagai salah satu tersangka kasus dugaan korupsi minyak

Kejaksaan Agung Sita 5 Mobil Riza Chalid, Kebanyakan Merek Eropa

KatadataOTO – Kejaksaan Agung sita sejumlah aset yang diduga milik Mohammad Riza Chalid. Ia menjadi tersangka kasus dugaan korupsi minyak mentah PT Pertamina periode 2018-2023.

Dilansir Antara, penggeledahan dilakukan oleh Kejaksaan Agung di tiga tempat sekaligus yaitu di Depok, Pondok Indah dan Tegal Parang. Dalam kegiatan tersebut, sedikitnya ada lima kendaraan bermotor berhasil amankan.

Mobil tersebut berasal dari merek Eropa dan Jepang. Meski tidak dijelaskan secara detail, dipastikan bahwa kendaraan itu terdiri dari tiga unit Mercedes-Benz, satu unit Mini serta satu unit Toyota Alphard.

Walau sudah menyita namun nilai dari ketiga mobil masih belum bisa dipastikan. Instansi masih harus melakukan inspeksi sebelum menentukannya.

Komparasi Denza D9 dan Toyota Alphard HEV
Photo : Toyota

“Nilainya masih dikalkulasikan terlebih dulu,” ungkap Angang Supriatna, Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung.

Dari kelima mobil, hanya Mini saja yang memiliki warna putih sementara model lain berkelir hitam. Bila dilihat sepintas maka kondisinya pun terbilang cukup terawat sehingga bukan tidak mungkin nilai taksirannya tetap tinggi.

Tak hanya mobil, mereka juga menyita sejumlah uang dalam beberapa mata uang asing. Besarannya pun diklaim masih dalam proses penghitungan.

Akibatnya negara pun dirugikan hingga Rp 285 triliun.  Besarnya angka tersebut pun langsung menjadi perhatian publik.

Perlu diketahui bahwa Muhammad Riza Chalid selaku beneficial owner PT Orbit Terminal Merak merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah serta produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018–2023.

Mewah, Ini 72 Mobil yang Disita Kejagung dari Pabrik Sritex
Photo : Antara

Salah satu perbuatan yang menjerat Riza Chalid adalah menyetujui kerja sama penyewaan Terminal BBM Tangki Merak. Ia dikabarkan melakukan intervensi kebijakan tata kelola PT Pertamina dengan memasukkan rencana kerja sama penyewaan Terminal BBM Merak.

Padahal PT Pertamina pada saat itu belum memerlukan tambahan penyimpanan stok BBM. Akibatnya negara pun dikabarkan mengalami kerugian hingga Rp 285 triliun.

 


Terkini

mobil
Hyundai Stargazer Cartenz

HMID Mau Kembangkan Hyundai Stargazer EV di Indonesia

Hyundai Stargazer EV punya peluang dikembangkan di Indonesia, dukung komitmen elektrifikasi pemerintah

mobil
SPK Mitsubishi di GIIAS 2025 Lampaui Target, Andalkan Destinator

SPK Mitsubishi di GIIAS 2025 Lampaui Target, Andalkan Destinator

Mitsubishi sukses meraup 4.110 SPK selama GIIAS 2025, Destinator menjadi aktor utama keberhasilan mereka

modifikasi
Modifikasi Volkswagen ID Buzz

Inspirasi Modifikasi Volkswagen ID Buzz, Makin Elegan

Mobil listrik Volkswange ID Buzz dimodifikasi jadi makin elegan dan punya interior fungsional, ini detailnya

mobil
Kelebihan Kapal BYD Zhengzhou yang Berlabuh di Tanjung Priok

Kelebihan Kapal BYD Zhengzhou yang Berlabuh di Tanjung Priok

BYD Zhengzhou baru saja merapat di Tanjung Priok, kapal tersebut dikabarkan mengangkut 7.000 mobil listrik

mobil
Indikator Baterai Innova Zenix Hybrid

Indikator Baterai Innova Zenix Menyala, Penyebabnya Sepele

Mekanik Auto2000 ungkap ada hal-hal sederhana yang menjadi penyebab indikator baterai Innova Zenix menyala

news
Truk ODOL

Pemerintah Gandeng Asosiasi Pengemudi Truk Saat Buat Aturan Zero Odol

Pemerintah bakal gandeng asosiasi pengemudi truk untuk membuat aturan zero odol yang akan dijalankan di 2027

mobil
Mitsubishi

Mitsubishi Resmi Tinggalkan Cina Setelah Kalah Bersaing

Mitsubishi resmi tinggalkan Cina setelah kalah bersaing dengan pabrikan mobil lokal yang fokus ke elektrifikasi

mobil
Gaikindo Berniat Revisi Target Penjualan Mobil Baru 2025

Gaikindo Berniat Revisi Target Penjualan Mobil Baru 2025

Gaikindo buka peluang buat merevisi target penjualan mobil baru tahun ini karena kondisi yang terus memburuk