Mitsubishi Klaim Gempuran Brand Cina Belum Ganggu Penjualan
18 Mei 2025, 16:23 WIB
Baterai mobil listrik memerlukan perawatan khusus baik dalam hal pemakaian maupun saat pengisian ulang
Oleh Denny Basudewa
KatadataOTO – Menggunakan mobil listrik di Indonesia saat ini sudah mulai menjadi tren baru di kota-kota besar. Memakai kendaraan ramah lingkungan bisa menghemat pengeluaran sehari-hari.
Walhasil mobil setrum lebih efisien nan menyenangkan untuk bermobilitas. Terlebih di Tanah Air telah hadir unit EV (Electric Vehicle) berbanderol terjangkau.
Meskipun mengusung berbagai keunggulan namun tetap ada risiko jika tidak dilakukan perawatan. Adapula kebiasaan buruk pemilik yang bisa bagian paling vital yaitu baterai mobil listrik.
Sekadar mengingatkan bahwa penyimpan daya tersebut bernilai tinggi. Bahkan diketahui harga komponen itu mencapai hampir setengah banderol mobil.
Mengenal lebih jauh perilaku yang merusak atau mengurangi masa pakai baterai diperlukan pengetahuan mendalam. Perlakuan konsumen ketika mengecas merupakan fokus utama.
“Kendaraan kita ini basicnya dari aplikasi dan membutuhkan sinyal untuk charge in menggunakan PLN Mobile. Seringnya para pelanggan tidak tahu sudah masuk atau belum (arusnya),” kata Januar Eka Sapta, Senior Manager After Sales Neta Auto Indonesia di sela-sela acara Media Test Drive (11/12).
Lebih lanjut ia mengatakan sebelum melakukan pengisian ulang, pemilik harus memastikan beberapa hal. Harus dipastikan paket data internet, sinyal hingga pulsa tersedia.
“Saat proses charging di SPKLU saya temukan beberapa kali kasus gagal karena sinyal EDGE bahkan E dan naik turun. Sehingga harus ganti hp dan kartu provider baru aman,” tutur dia.
Karena gangguan yang disebutkan di atas, saat melakukan pengisian ulang baterai diharapkan memastikan baterai sudah mulai terisi. Setelah dipastikan lancer barulah bisa ditinggal untuk melakukan aktivitas lain.
Januar menegaskan jika terlalu sering gagal dalam mengisi ulang di SPKLU bisa merusak komponen kendaraan. Lalu ketika mengalami kejadian tersebut langkahnya adalah memutus aliran listrik dari mesin.
“Kalau gagal efeknya ke electronic charging lock bukan baterainya. Karena ada magnet jadi mengunci dan kabel tidak bisa dicabut,” ungkap Januar.
Dirinya juga mengatakan bahwa kejadian gagal dalam pengisian juga terjadi pada EV merek lain. Sehingga pemahaman akan persoalan di atas harus jelas agar tidak merugikan.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
18 Mei 2025, 16:23 WIB
16 Mei 2025, 16:00 WIB
16 Mei 2025, 15:00 WIB
16 Mei 2025, 08:00 WIB
15 Mei 2025, 21:00 WIB
Terkini
18 Mei 2025, 21:00 WIB
Motul 300V yang dikembangkan dari dunia balap, diluncurkan di sirkuit Mandalika, Lombok Nusa Tenggara Barat
18 Mei 2025, 19:03 WIB
IMX Surabaya 2025 siap diselenggarakan untuk mendukung dunia modifikasi di kota Pahlawan yang terus berkembang
18 Mei 2025, 18:00 WIB
Rangkaian acara Daihatsu Kumpul Sahabat dimulai di Tangerang buat pertama kalinya, diramaikan beragam UMKM
18 Mei 2025, 16:23 WIB
Banyak merek Cina meramaikan pasar otomotif RI, namun Mitsubishi mengaku penjualannya belum terganggu
18 Mei 2025, 14:00 WIB
Ahmad Luthfi ingin para pemilik mobil dan motor di Jateng tidak lagi menunggak pajak kendaraan di 2026
18 Mei 2025, 12:00 WIB
Kinerja oli Yamalube Turbo Matic diuji selama touring bersama JMC dari Cibinong sampai Bandung, Jawa Barat
18 Mei 2025, 10:00 WIB
BYD Seal bekas kini sudah tersedia di pasaran dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan unit baru
18 Mei 2025, 07:06 WIB
Mitsubishi Xpander bekas lansiran 2022 bisa menjadi pilihan menarik untuk masyarakat karena harganya terjangkau