Voltron dan Living World Alam Sutera Kolaborasi Bangun SPKLU
01 Mei 2024, 18:00 WIB
Baterai mobil listrik memerlukan perawatan khusus baik dalam hal pemakaian maupun saat pengisian ulang
Oleh Denny Basudewa
KatadataOTO – Menggunakan mobil listrik di Indonesia saat ini sudah mulai menjadi tren baru di kota-kota besar. Memakai kendaraan ramah lingkungan bisa menghemat pengeluaran sehari-hari.
Walhasil mobil setrum lebih efisien nan menyenangkan untuk bermobilitas. Terlebih di Tanah Air telah hadir unit EV (Electric Vehicle) berbanderol terjangkau.
Meskipun mengusung berbagai keunggulan namun tetap ada risiko jika tidak dilakukan perawatan. Adapula kebiasaan buruk pemilik yang bisa bagian paling vital yaitu baterai mobil listrik.
Sekadar mengingatkan bahwa penyimpan daya tersebut bernilai tinggi. Bahkan diketahui harga komponen itu mencapai hampir setengah banderol mobil.
Mengenal lebih jauh perilaku yang merusak atau mengurangi masa pakai baterai diperlukan pengetahuan mendalam. Perlakuan konsumen ketika mengecas merupakan fokus utama.
“Kendaraan kita ini basicnya dari aplikasi dan membutuhkan sinyal untuk charge in menggunakan PLN Mobile. Seringnya para pelanggan tidak tahu sudah masuk atau belum (arusnya),” kata Januar Eka Sapta, Senior Manager After Sales Neta Auto Indonesia di sela-sela acara Media Test Drive (11/12).
Lebih lanjut ia mengatakan sebelum melakukan pengisian ulang, pemilik harus memastikan beberapa hal. Harus dipastikan paket data internet, sinyal hingga pulsa tersedia.
“Saat proses charging di SPKLU saya temukan beberapa kali kasus gagal karena sinyal EDGE bahkan E dan naik turun. Sehingga harus ganti hp dan kartu provider baru aman,” tutur dia.
Karena gangguan yang disebutkan di atas, saat melakukan pengisian ulang baterai diharapkan memastikan baterai sudah mulai terisi. Setelah dipastikan lancer barulah bisa ditinggal untuk melakukan aktivitas lain.
Januar menegaskan jika terlalu sering gagal dalam mengisi ulang di SPKLU bisa merusak komponen kendaraan. Lalu ketika mengalami kejadian tersebut langkahnya adalah memutus aliran listrik dari mesin.
“Kalau gagal efeknya ke electronic charging lock bukan baterainya. Karena ada magnet jadi mengunci dan kabel tidak bisa dicabut,” ungkap Januar.
Dirinya juga mengatakan bahwa kejadian gagal dalam pengisian juga terjadi pada EV merek lain. Sehingga pemahaman akan persoalan di atas harus jelas agar tidak merugikan.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
01 Mei 2024, 18:00 WIB
01 Mei 2024, 15:39 WIB
01 Mei 2024, 10:00 WIB
01 Mei 2024, 07:00 WIB
30 April 2024, 18:03 WIB
Terkini
01 Mei 2024, 19:00 WIB
Rakata lakukan pengembangan produk di PEVS 2024 dengan mengganti baterainya agar jarak tempuh bertambah
01 Mei 2024, 18:00 WIB
Dukung ekosistem mobil listrik, Voltron dan Living World Alam Sutera dirikan SPKLU di pusat perbelanjaan
01 Mei 2024, 17:00 WIB
Simak cara maupun syarat Test Ride motor listrik di PEVS 2024, salah satunya adalah wajib membawa SIM
01 Mei 2024, 16:00 WIB
ZPT Nimbuzz hadir di PEVS 2024 dan dijual dengan harga Rp 2 jutaan hingga menjadi sepeda motor termurah
01 Mei 2024, 16:00 WIB
Salah satu motor listrik MAB diperkenalkan sebagai prototipe dan akan berbanderol di bawah Rp 20 jutaan
01 Mei 2024, 15:39 WIB
MG Maxus 9 hadir di PEVS 2024 sebagai unit yang hanya dipamerkan saja alias belum dijual resmi di Indonesia
01 Mei 2024, 15:00 WIB
FIF dapat pinjaman sebesar 60 juta dolar untuk memperluas bisnis berkelanjutan agar kuat di masa depan
01 Mei 2024, 13:20 WIB
Sejumlah armada mulai diganti Toyota Transmover terbaru, belum jelas bagaimana nasib Mobilio di Bluebird