Aion Panen di GJAW 2024, Raih 847 SPK
04 Desember 2024, 19:00 WIB
Baterai mobil listrik memerlukan perawatan khusus baik dalam hal pemakaian maupun saat pengisian ulang
Oleh Denny Basudewa
KatadataOTO – Menggunakan mobil listrik di Indonesia saat ini sudah mulai menjadi tren baru di kota-kota besar. Memakai kendaraan ramah lingkungan bisa menghemat pengeluaran sehari-hari.
Walhasil mobil setrum lebih efisien nan menyenangkan untuk bermobilitas. Terlebih di Tanah Air telah hadir unit EV (Electric Vehicle) berbanderol terjangkau.
Meskipun mengusung berbagai keunggulan namun tetap ada risiko jika tidak dilakukan perawatan. Adapula kebiasaan buruk pemilik yang bisa bagian paling vital yaitu baterai mobil listrik.
Sekadar mengingatkan bahwa penyimpan daya tersebut bernilai tinggi. Bahkan diketahui harga komponen itu mencapai hampir setengah banderol mobil.
Mengenal lebih jauh perilaku yang merusak atau mengurangi masa pakai baterai diperlukan pengetahuan mendalam. Perlakuan konsumen ketika mengecas merupakan fokus utama.
“Kendaraan kita ini basicnya dari aplikasi dan membutuhkan sinyal untuk charge in menggunakan PLN Mobile. Seringnya para pelanggan tidak tahu sudah masuk atau belum (arusnya),” kata Januar Eka Sapta, Senior Manager After Sales Neta Auto Indonesia di sela-sela acara Media Test Drive (11/12).
Lebih lanjut ia mengatakan sebelum melakukan pengisian ulang, pemilik harus memastikan beberapa hal. Harus dipastikan paket data internet, sinyal hingga pulsa tersedia.
“Saat proses charging di SPKLU saya temukan beberapa kali kasus gagal karena sinyal EDGE bahkan E dan naik turun. Sehingga harus ganti hp dan kartu provider baru aman,” tutur dia.
Karena gangguan yang disebutkan di atas, saat melakukan pengisian ulang baterai diharapkan memastikan baterai sudah mulai terisi. Setelah dipastikan lancer barulah bisa ditinggal untuk melakukan aktivitas lain.
Januar menegaskan jika terlalu sering gagal dalam mengisi ulang di SPKLU bisa merusak komponen kendaraan. Lalu ketika mengalami kejadian tersebut langkahnya adalah memutus aliran listrik dari mesin.
“Kalau gagal efeknya ke electronic charging lock bukan baterainya. Karena ada magnet jadi mengunci dan kabel tidak bisa dicabut,” ungkap Januar.
Dirinya juga mengatakan bahwa kejadian gagal dalam pengisian juga terjadi pada EV merek lain. Sehingga pemahaman akan persoalan di atas harus jelas agar tidak merugikan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
04 Desember 2024, 19:00 WIB
04 Desember 2024, 16:00 WIB
03 Desember 2024, 16:00 WIB
03 Desember 2024, 10:07 WIB
03 Desember 2024, 09:00 WIB
Terkini
05 Desember 2024, 11:00 WIB
Berhasil lampaui target 200 unit, pemesanan Mazda di GJAW 2024 berhasil mencapai 234 unit didominasi CX_5
05 Desember 2024, 10:00 WIB
Dinas Perhubungan lakukan rekayasa lalu lintas di sekitar gedung KPK sambut hari Anti Korupsi Sedunia
05 Desember 2024, 09:00 WIB
Gaikindo masih berharap penjualan mobil baru di 2025 bisa menyentuh satu juta unit meski banyak rintangan
05 Desember 2024, 08:00 WIB
Mendapat respon positif dari konsumen dan pengunjung, jumlah SPK mobil Chery di GJAW 2024 mencapai 1.014 unit
05 Desember 2024, 07:00 WIB
110 juta orang diperkirakan berpergian saat libur Nataru sehingga kepolisian harus melakukan persiapan
05 Desember 2024, 06:07 WIB
Polda Metro Jaya menyediakan lima lokasi SIM Keliling Jakarta hari ini untuk melayani para masyarakat
05 Desember 2024, 06:06 WIB
Dua lokasi SIM keliling Bandung bisa disambangi hari ini untuk perpanjangan masa berlaku SIM A dan C
05 Desember 2024, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta diawasi oleh petugas dan kamera ETLE yang sudah semakin tersebar rata di Ibu Kota