Limbah Baterai Mobil Listrik Perlu Jadi Perhatian Produsen EV
01 Juli 2025, 08:00 WIB
Akio Toyoda, Chairman of the Executive Board Toyota lebih optimis dengan mobil hybrid ketimbang mobil listrik
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Kehadiran mobil listrik bukan jadi satu hal yang asing buat masyarakat saat ini. Elektrifikasi digencarkan guna mencapai target NZE (Net Zero Emission) dalam beberapa tahun ke depan.
Masih banyak kendala dihadapi meskipun animo mulai terlihat. Tidak terkecuali di Indonesia ditandai dengan banyaknya variasi model mobil listrik baru hadir.
Produsen China semakin banyak hadir dan menyuguhkan beragam kendaraan elektrifikasi dengan ciri khas harga terjangkau, diharapkan bisa meraih lebih banyak lapisan konsumen dan kejar target NZE.
Namun Akio Toyoda, Chairman of the Executive Board Toyota punya pendapat beda. Menurut dia kendaraan masa depan tidak bakal sepenuhnya mengandalkan BEV (Battery Electric Vehicle).
“Tidak peduli seberapa maju BEV menurut saya market share mereka akan stagnan di 30 persen. Sisa 70 persen di HEV (Hybrid ELectric Vehicle), FCEV dan mobil hidrogen,” ungkap Toyoda dilansir dari Toyota Times, Kamis (25/1).
Pada akhirnya ia merasa kendaraan konvensional atau bermesin bensin akan tetap ada terlepas dari komitmen elektrifikasi global yang tengah digencarkan.
Ini menjadi salah satu alasan TMC (Toyota Motor Corporation) tidak cuma berfokus pada BEV. Bahkan seperti di Indonesia pabrik asal Jepang ini lebih banyak hadirkan mobil hybrid.
“Hal itu akan jadi sesuatu yang ditentukan oleh konsumen dan pasar, bukan regulasi ataupun kekuatan politik,” tegas Toyoda.
Belum lama diberitakan Toyota bersama Pertamina kolaborasi membangun Stasiun Pengisian Hidrogen. Guna mendukung studi itu disediakan Toyota Mirai generasi pertama.
Perlu jadi catatan hal tersebut bukan merupakan pertanda kehadiran Toyota Mirai untuk pasar Tanah Air, melainkan sebatas riset.
Bob Azzam, Wakil Presiden Direktur PT TMMIN (Toyota Motor Manufacturing Indonesia) menegaskan jangan sampai unit dibawa tapi infrastruktur tidak tersedia.
Dibawanya Toyota Mirai juga jadi bentuk komitmen pengembangan teknologi sehingga tidak tertinggal dari negara tetangga. Tapi perlu ada persiapan matang.
“Jangan belum apa-apa dihitung kapan balik modalnya karena sangat sulit. Barang-barang teknologi itu sangat sulit untuk dihitung,” tegas dia.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
01 Juli 2025, 08:00 WIB
30 Juni 2025, 16:23 WIB
30 Juni 2025, 13:30 WIB
30 Juni 2025, 12:00 WIB
30 Juni 2025, 09:00 WIB
Terkini
01 Juli 2025, 09:00 WIB
Mazda targetkan 800 SPK di GIIAS 2025 atau turun tipis dibanding pencapaian di ajang serupa tahun lalu
01 Juli 2025, 08:00 WIB
Ada banyak peluang pengolahan limbah baterai mobil listrik, perlu diperhatikan oleh pemerintah dan produsen
01 Juli 2025, 07:00 WIB
Pada awal Juli 2025 seluruh harga BBM pertamina non subsidi seperti Pertamax dan lain-lain mengalami kenaikan
01 Juli 2025, 06:12 WIB
Memperingati Hari Bhayangkara, ada tambahan lokasi SIM keliling Jakarta hari ini mulai pukul 09.00 WIB
01 Juli 2025, 06:11 WIB
Di awal Juli 2025 kepolisian menghadirkan dua lokasi SIM keliling Bandung guna melayani para pengendara
01 Juli 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 1 Juli 2025 digelar bersamaan dengan hari Bhayangkara sehingga banyak jalan ditutup
30 Juni 2025, 22:24 WIB
Kepolisian bakal menggelar rekayasa lalu lintas di Silang Monas dalam rangka Hari Bhayangkara ke -79 besok
30 Juni 2025, 22:08 WIB
Polda Metro Jaya menyediakan perpanjang SIM gratis besok dalam rangka perayaan Hari Bhayangkara ke-79 di Monas