Harga Mobil Listrik November 2025, Jaecoo J5 EV Rp 200 Jutaan
04 November 2025, 15:00 WIB
GIAMM menyambut baik keputusan insentif mobil listrik CBU tidak akan dilanjutkan pemerintah di tahun depan
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Insentif mobil listrik impor atau Completely Built UP (CBU) bakal berakhir di 31 Desember 2025. Bantuan tersebut sudah diputuskan tidak akan dilanjut pada tahun depan.
Keputusan pemerintah pun disambut baik oleh banyak pihak. Salah satunya adalah Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor (GIAMM).
Menurut mereka dengan tidak dilanjutkannya insentif mobil listrik CBU memberikan para anggota GIAMM kesempatan untuk bernapas.
Pasalnya selama ini serbuan Electric Vehicle (EV) impor utuh membuat industri komponen lokal sangat tertekan.
“Tentunya kami menganggap bahwa kebijakan dari pemerintah itu akan menjadi peluang bagi kami,” ungkap Hamdhani Dzulkarnaen Salim, Ketua Umum GIAMM di Jakarta, Rabu (17/09).
Hamdhani mengaku bakal memanfaatkan peluang yang ada. Sehingga dapat membuat industri komponen kembali bergairah.
Meski begitu setiap peluang yang ada, juga mendatangkan tantangan. Sebab para pelaku industri komponen lokal dituntut untuk cepat beradaptasi.
Ditambah harus mampu memproduksi komponen mobil listrik ketika BYD, VinFast sampai Aion telah mengoperasikan pabrik mereka di Tanah Air.
“Kami juga mendorong ratusan anggota kami bagaimana untuk bisa meningkatkan kemampuan dan teknologi kami untuk bisa catch up dengan perkembangan teknologi elektrifikasi di dalam industri otomotif,” tegas Hamdhani.
Sekadar mengingatkan, GIAMM memiliki anggota sampai 250 perusahaan yang berasal dari berbagai skala usaha. Mulai kecil hingga semi padat karya.
Lalu terbagi dalam kategori Tier 1, Tier 2 serta Tier 3. Sektor ini menyerap lebih dari 500 ribu tenaga kerja di industri komponen nasional.
Sebelumnya Rachmat Basuki, Sekretaris Jenderal GIAMM menilai dengan berakhirnya insentif mobil listrik CBU masih ada tantangan serius yang harus dihadapi.
Mengingat banyak produsen kendaraan roda empat setrum yang menikmati bantuan tersebut, belum melakukan kesepakatan dengan supplier lokal.
“Dari logika sederhana, untuk melokalkan suatu part butuh skala volume agar harga komponen competitiveness-nya tercapai. Dilihat dari volume, mestinya yang mendekati hanya BYD,” kata Rachmat saat dihubungi KatadataOTO dalam kesempatan berbeda.
Menurut Rachmat, BYD dijadwalkan mengoperasikan pabrik mulai 2026. Jadi model-model andalan mereka bakal berstatus Completely Knocked Down (CKD).
“Dari kondisi di atas kemungkinan kalau jadi dirakit di Indonesia di 2025 bisa jadi dalam bentuk simple CKD dan tidak ada part-part yang dilokalkan,” pungkas Rachmat.
Apabila kondisi itu terjadi, maka Rachmat menegaskan industri komponen tetap tidak akan mendapatkan keuntungan sesuai harapan meskipun insentif impor mobil listrik telah diberhentikan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
04 November 2025, 15:00 WIB
04 November 2025, 12:00 WIB
04 November 2025, 10:00 WIB
03 November 2025, 14:11 WIB
02 November 2025, 09:00 WIB
Terkini
04 November 2025, 19:00 WIB
ACC resmi meluncurkan 7 unit mobile branch sebagai terobosan dalam memudahkan masyarakat mendapat layanan
04 November 2025, 18:00 WIB
Gesrek Festival digelar sebagai perayaan satu dekade GSrek Indonesia, ada rangkaian touring dan acara musik
04 November 2025, 17:00 WIB
BAIC Puri Indah hadir untuk memenuhi kebutuhan para konsumen di wilayah Jakarta Barat maupun Tangerang
04 November 2025, 16:35 WIB
Isuzu perkuat penjualannya di pasar Indonesia, dorong ekspor Traga yang sudah berlangsung sejak 2019
04 November 2025, 16:00 WIB
Enea Bastianini bertekad buat mengulangi keberhasilannya musim lalu saat melakoni MotoGP Portugal 2025
04 November 2025, 15:00 WIB
Ada Jaecoo J5 EV di angka Rp 200 jutaan, berikut daftar lengkap harga mobil listrik di RI per November 2025
04 November 2025, 14:00 WIB
Demi melancarkan perjalanan masyarakat selama libur Nataru 2025, Menkeu siap memberikan diskon tarif tol
04 November 2025, 13:00 WIB
Auto2000 mengakui bahwa insentif 3 persen dari pemerintah berhasil membuat masyarakat tertarik membeli mobil hybrid