BYD Luncurkan Teknologi God's Eye, Bikin Mobil Murah Jadi Modern
11 Februari 2025, 18:00 WIB
Infrastruktur masih terbatas jadi penghambat, tetapi Hyundai sebut pasar Lampung punya potensi besar
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – PT HMID (Hyundai Motors Indonesia) menjadi salah satu manufaktur yang memiliki pilihan mobil listrik buat masyarakat. Hanya saja populasinya saat ini masih banyak di pulau Jawa terkhusus area Jakarta.
Ketersediaan infrastruktur dan stigma soal ketahanan mobil listrik jadi hambatan penetrasi EV (Electric Vehicle) di daerah termasuk pulau Sumatera.
Menurut pihak Hyundai, Lampung merupakan salah satu pasar di luar pulau Jawa yang potensial. Tetapi cara pendekatannya kepada calon konsumen berbeda jika bicara soal mobil listrik.
“Walaupun di masing-masing diler termasuk Hyundai punya infrastrukturnya, populasi dari EV belum terlalu besar. Namun sudah ada beberapa konsumen pakai Ioniq 5,” kata Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer PT HMID di Lampung beberapa waktu lalu.
Dia melanjutkan, uniknya ada konsumen di sana yang justru membantu melakukan edukasi kepada orang lain terkait mobil listrik.
Hal ini disebut sangat membantu dalam memperkenalkan EV ke konsumen potensial lain di wilayah Lampung.
“Justru dia dengan sukarela memberikan pinjaman Ioniq 5 dia (ke teman-temannya) untuk dipakai test drive sekaligus charging. Itu jadi salah satu contoh menarik dalam hal popularisasi mobil listrik,” jelas dia.
Sebagai informasi model mobil listrik ditawarkan Hyundai saat ini adalah Ioniq 5, Ioniq 6, Ioniq 5 N, Kona Electric dan Kona Electric N Line.
Kisaran harga EV mereka mulai dari Rp 500 jutaan ke atas. Di Lampung, model yang banyak dipesan adalah Ioniq 5 dan Kona Electric.
Keduanya sudah dirakit lokal dan memperoleh insentif mobil listrik dari pemerintah. Sehingga banderol kendaraan diklaim semakin kompetitif.
Tetapi untuk sementara ini, penjualan Hyundai di Lampung masih didominasi oleh model-model bermesin bensin terkhusus Stargazer dan Creta.
Hyundai melihat Lampung sebagai pasar menarik karena infrastruktur jalan yang semakin berkembang dan terhubung dengan pulau Jawa.
“Dulu misalnya kapal ferry bisa lima sampai enam jam sendiri. Sekarang hanya satu jam, nah fasilitas itu yang mendukung perkembangan otomotif Indonesia di satu daerah,” kata dia.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
11 Februari 2025, 18:00 WIB
11 Februari 2025, 11:00 WIB
10 Februari 2025, 22:10 WIB
10 Februari 2025, 21:00 WIB
10 Februari 2025, 12:00 WIB
Terkini
12 Februari 2025, 12:00 WIB
QJMotor optimis bisa diterima baik oleh masyarakat dan bisa menjual puluhan ribu unit hingga akhir 2025
12 Februari 2025, 11:00 WIB
Toyota terus melakukan studi, edukasi ke masyarakat dan persiapan infrastruktur buat memboyong mobil hidrogen
12 Februari 2025, 10:00 WIB
Polisi rekayasa lalu lintas untuk menyambut kedatangan presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke Istana Bogor
12 Februari 2025, 09:00 WIB
Kementerian ESDM ungkap kelanjutan insentif konversi motor listrik di 2025, belum ada rincian dana dan target
12 Februari 2025, 08:00 WIB
CSI menyakini Chery Tiggo Cross memiliki segmen tersendiri, sehingga tak akan menggangu pasar dari 5X
12 Februari 2025, 07:00 WIB
Salah satu SPBU milik swasta melakukan penyesuaian harga BBM mereka, untuk seluruh wilayah di Jabodetabek
12 Februari 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 12 Februari 2025 dilangsungkan secara ketat karena adanya kunjungan tamu negara
12 Februari 2025, 06:00 WIB
Layanan SIM keliling Bandung bisa dimanfaatkan bagi Anda yang ingin melakukan perpanjangan masa berlaku SIM