Hyundai Ingatkan Pelaku Industri Agar Hindari Perang Harga

Hyundai ingatkan kompetitor mereka untuk hindari perang harga agar industri otomotif dapat terus bertumbuh

Hyundai Ingatkan Pelaku Industri Agar Hindari Perang Harga

KatadataOTO – Banyaknya pabrikan baru di Indonesia khususnya asal China membuat persaingan kendaraan di Indonesia semakin sulit. Hal ini karena pasar di Tanah Air tidak berkembang meski pelaku industri semakin banyak.

Hal tersebut membuat sejumlah pabrikan melakukan beberapa strategi termasuk mengurangi harga. Padahal menurut Hyundai langkah itu tidak perlu dilakukan.

“Hyundai tidak melakukan penurunan harga tapi juga tak menaikkannya meski dolar naik karena kami ingin berkontribusi terhadap Indonesia. Kalau naik maka pemintaan akan menurun, nah itu sangat dihindari,” ungkap Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID).

Menurutnya saat ini masih ada beberapa cara untuk menghindari perang harga, salah satunya adalah dengan memperkuat brand image. Tindakan tersebut menurutnya telah dilakukan Hyundai dalam menggarap pasar Tanah Air.

Hyundai Ioniq 5 N
Photo : HMID

“Masyarakat sangat suka dengan produk lokal sehingga kami membuat Ioniq Batik untuk menonjolkan Indonesianya. Kita tunjukan bahwa produk Hyundai bukan Korea tetapi Indonesia,” ungkapnya.

Tak hanya itu, mereka juga menambah jumlah investasi dengan mendirikan pabrik baterai di Indonesia. Berkat ini maka komponen lokal meningkat dibanding sebelumnya.

“Terlepas dari itu lithium atau nikel, tidak masalah asal pabrikannya di sini. Kami menunjukkan bahwa rantai pasokan sudah sangat kuat,” tegasnya.

Selera gen Z juga menurutnya harus dipertimbangkan oleh para produsen kendaraan. Pasalnya mereka memiliki kebiasaan yang berbeda dibandingkan generasi di atasnya.

“Mereka memiliki kebiasaan unik seperti tidak mau bekerja di kantor dan sebagainya. Pabrikan harus bisa menjawab kebutuhan tersebut seperti menawarkan V2L yang merupakan salah satu keunggulan Hyundai,” tambahnya,

Ia pun menambahkan bahwa target Indonesia untuk tidak lagi menjual kendaraan berbahan bakar internal masih lama yaitu 20260. Oleh sebab itu sebaiknya para produsen bekerjasama guna membangun pasar Tanah Air.

Hyundai Ioniq 5 Batik
Photo : KatadataOTO

“Kalau mau saling membantai sekarang buat apa? Biarkan industri tumbuh dengan sendirinya,” tambahnya.

Pria yang akrab disana Soerjo itu juga menyebut bahwa kebijakan pemerintah memiliki peran sangat penting.

“Jangan sampai kebijakan baru justru mematikan brand yang sudah ada sebelumnya. Kejadikan seperti di Thailand harus bisa dihindari,” pungkasnya.


Terkini

otosport
Klasemen Sementara MotoGP 2025: Marc Marquez Perkasa di Puncak

Klasemen Sementara MotoGP 2025: Marc Marquez Perkasa di Puncak

Marc Marquez kian nyaman di puncak klasemen sementara MotoGP 2025 setelah menjalani grand prix Inggris

mobil
Geely Starwish Setir Kanan Debut 2025, Thailand Kebagian Duluan

Geely Starwish Setir Kanan Debut 2025, Thailand Kebagian Duluan

Thailand akan jadi tempat debut mobil listrik kompak Geely Starwish tahun ini, Indonesia masih harus menunggu

mobil
Danantara

Danantara Tegaskan Ada Beberapa Perusahaan EV yang Bakal Masuk RI

Danantara tegaskan ada beberapa perusahaan yang bakal masuk ke Indonesia untuk kembangkan kendaraan lisrik

motor
Mau Ekspor, Alva Sanggup Buat 100 Ribu Motor Listrik Setahun

Alva Mau Ekspor Motor Listrik Karena Sanggup Produksi 100 Ribu

Pabrik motor listrik Alva yang berada di kawasan Cikarang diklaim bisa memproduksi 100 ribu unit setahun

mobil
Cara Jepang Bertahan di Era EV: Ikuti Selera Desain Pasar Cina

Strategi Brand Jepang untuk Bersaing di Pasar Otomotif Cina

Merek Jepang berhenti terapkan strategi global di Cina, bikin desain EV mengikuti selera konsumen Tiongkok

mobil
Chery Tiggo 8 CSH

Chery Masih Bungkam Soal TKDN Tiggo 8 CSH

PHEV Chery Tiggo 8 CSH belum mendapatkan insentif dari pemerintah, PT CSI masih enggan beberkan TKDN-nya

news
Ganjil genap Jakarta

Ganjil Genap Jakarta di Akhir Mei 2025 Cuma Berlaku 3 Hari

Ganjil genap jakarta Jakarta pada akhir Mei 2025 hanya akan berlaku tiga hari karena adanya libur dan cuti bersama

news
Ganjil genap Jakarta

Ganjil Genap Jakarta 26 Mei 2025, Masih Jadi Andalan Atasi Macet

Ganjil genap Jakarta 26 Mei 2025 diharapkan masih bisa diandalkan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas