Harga LCGC Mei 2025, Masih Stabil Mulai Rp 140 Jutaan
22 Mei 2025, 14:00 WIB
Meski pemerintah mengizinkan kenaikan, harga Toyota Agya LCGC diklaim tidak akan mencapai Rp200 juta
Oleh Serafina Ophelia
TRENOTO – Pemerintah resmi mengizinkan produsen otomotif untuk menaikkan harga mobil LCGC (low cost green car), dengan besaran 5 persen.
Sebelumnya Kemenperin (Kementerian Perindustrian) kenaikan ini dinilai telah mempertimbangkan daya beli masyarakat, dan telah mendapatkan persetujuan.
Sebagai salah satu pabrikan yang terpengaruh kebijakan tersebut, Toyota mengatakan beredar pembicaraan bahwa kenaikan tersebut bisa membuat banderol LCGC-nya tembus Rp200 juta.
Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director PT TAM (Toyota Astra Motor) menegaskan bahwa meski belum ada proyeksi detail terkait kenaikan, harga Toyota Agya tetap tidak akan melebihi Rp200 juta.
“Ada produk baru dengan perubahan dari platform, mesin hingga transmisi kita menaikkan harga ini masih di bawah selling price,” ucapnya saat GJAW 2023 di JCC Senayan, Jakarta beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan pihaknya menghargai keputusan pemerintah yang memberi kesempatan pada pabrikan untuk menaikkan harga LCGC. Namun Toyota juga tetap akan memperhatikan kebutuhan konsumen dan tidak akan sembarang menaikkan harga.
“Kami lapor pak Menko dan pak Menteri bahwa harganya masih kompetitif, starting price Toyota Agya masih di Rp160 jutaan. Tidak seperti gosip di luar di atas Rp200 juta,” tegasnya.
Kalaupun nantinya ada kenaikkan, Anton mengatakan rentangnya adalah Rp10 juta. Namun dengan pergantian model hingga mesin ia yakin ada nilai lebih yang juga bisa dinikmati konsumen.
Dodiet Prasetyo, Koordinator Fungsi Industri Alat Transportasi Darat, Direktorat IMATAP (Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan) mengatakan bahwa Menperin telah menyetujui kenaikan harga batas atas LCGC tersebut.
Mengacu pada ketentuan tersebut, maka besaran kenaikannya kira-kira adal di kisaran Rp6 jutaan. Kenaikan diizinkan mempertimbangkan beragam faktor seperti harga bahan baku mobil dan kondisi perekonomian.
Meskipun begitu, penjualan LCGC diperkirakan masih akan tetap meningkat. Pemerintah juga masih mendorong jenis kendaraan ini untuk mendukung efisiensi bahan bakar guna mengurangi impor BBM.
“Prediksi kami bahwa produksi kendaraan KBH2 (Kendaraan Bermotor Hemat Energi dan Harga Terjangkau) tetap akan meningkat, mengingat akan terdapat refreshment full model change kendaraan KBH2 yang dapat meningkatkan keberterimaannya oleh masyarakat,” ucap Dodiet dikutip dari Antara, Minggu (12/03).
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
22 Mei 2025, 14:00 WIB
23 Maret 2025, 17:00 WIB
04 Maret 2025, 14:00 WIB
28 Februari 2025, 12:00 WIB
21 Februari 2025, 13:00 WIB
Terkini
04 Juli 2025, 13:28 WIB
Auksi melakukan pengembangan layanan dan lokasi lelang baru untuk menjawab kebutuhan para pelanggan setia
04 Juli 2025, 12:52 WIB
Xiaomi berminat mengekspor mobil listrik ke pasar global, tetapi masih ada satu penghambat yang dihadapi
04 Juli 2025, 11:41 WIB
Lamborghini yang dikendaraan Diogo Jota bersama sang adik terbakar saat kecelakaan di jalan tol A52, Spanyol
04 Juli 2025, 09:00 WIB
Dishub DKI menyiapkan teknologi senilai Rp 120 miliar untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang ada di Ibu Kota
04 Juli 2025, 08:00 WIB
Pemerintah terbuka jika merek Jepang mau ikut program insentif impor mobil listrik seperti yang dinikmati BYD
04 Juli 2025, 07:00 WIB
Aismoli berharap rencana pemberian subsidi motor listrik pada bulan depan bukan sekadar harapan palsu
04 Juli 2025, 06:00 WIB
Mendekati akhir pekan, SIM keliling Jakarta masih beroperasi sebagai fasilitas alternatif perpanjangan SIM
04 Juli 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 4 Juli 2025 kembali diterapkan guna menghindari terjadinya kemacetan khususnya di jam sibuk