Tantangan Elektrifikasi di 2025, Harga EV Masih Belum Terjangkau
28 April 2025, 09:00 WIB
Honda gandeng POSCO guna mengembangkan baterai mobil listrik yang lebih ramah lingkungan serta sistem daur ulang.
Oleh Satrio Adhy
TRENOTO – Honda Motor CO,. Ltd terus melakukan inovasi. Satu diantaranya adalah menjalin kerja sama dengan POSCO Holding Inc. (POSCO).
Langkah tersebut ditempuh guna mengembangkan baterai mobil listrik. Sehingga bisa mempercepat inisiatif menuju netralitas karbon.
Kemudian kerja samanya juga meliputi teknologi daur ulang. Keduanya bakal memanfaatkan bahan penampung daya yang dapat diperbarui.
Termasuk pengembangan lembaran baja tarik. Diharapkan bisa mengurangi bobot kendaraan milik pabrikan Honda.
Selain itu juga berinovasi dengan lembaran baja otomotif diproduksi melalui proses yang mengurangi emisi gas rumah kaca.
Toshihiro Mibe, CEO Global Honda mengatakan pihaknya telah mengumumkan target agar mewujudkan netralitas karbon untuk semua produknya dan aktivitas perusahaan pada tahun 2050.
“Kami percaya perluasan kemitraan dengan POSCO yang memiliki keahlian luas di bidang bahan baterai, daur ulang maupun baja lembaran serta listrik sheet akan membantu lebih cepat strategi elektrifikasi," ujar Toshihiro dalam keterangan resminya.
Di sisi lain Choi Jeong-Woo selaku Chairman of POSCO Holdings Inc menuturkan bahwa pihaknya menyambut baik kemitraan dengan Honda yang telah menjadi mitra strategis dalam bisnis baja.
“Kami berharap bahwa 'rangkaian nilai penuh' Grup POSCO untuk bahan baterai mencakup litium dan nikel, bahan katoda serta anoda maupun daur ulang bakal sangat membantu strategi Honda guna mengembangkan elektrifikasi dalam bisnis kendaraan,” ucapnya.
Memang Honda tidak hanya mengembangkan penampung daya mobil listrik dengan POSCO saja. Pasalnya manufaktur asal negeri sakura juga menggandeng GS Yuasa Corp melakukan hal yang sama.
Tak tanggung-tanggung, mereka menggelontorkan dana sebesar 400 miliar Yen atau setara Rp43.3 triliun. Jumlah tersebut digunakan untuk membangun pabrik baru di Jepang ditargetkan mampu memproduksi setidaknya 20 gigawatt hours (GWh).
Sebuah perusahaan gabungan diumumkan sejak Januari 2023 akan menjadi pemain utama guna mengembangkan serta mengelola investasi. Langkah ini diharapkan bisa mendorong Honda dan pabrikan mobil Jepang lain membuat EV di masa depan.
Sebelumnya diberitakan bahwa Honda telah mengakui bahwa pihaknya tertinggal oleh pabrikan mobil asal China dalam mengembangkan kendaraan listrik. Oleh karena itu sejumlah strategi bakal dilakukan mereka
“Mereka berada di depan, lebih dari yang diperkirakan. Cara melawan balik sedang dipikirkan karena bila tidak maka kami akan kalah dari kompetisi ini,” Toshihiro Mibe menutup perkataanya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
28 April 2025, 09:00 WIB
28 April 2025, 08:00 WIB
27 April 2025, 20:11 WIB
27 April 2025, 08:27 WIB
26 April 2025, 18:00 WIB
Terkini
28 April 2025, 14:09 WIB
Alex Marquez mampu menyalip Marc Marquez dalam persaingan di papan atas klasemen sementara MotoGP 2025
28 April 2025, 12:28 WIB
Dinas Perhubungan lakukan rekayasa lalu lintas imbas pembangunan LRT Jakarta yang dilakukan di kawasan Matraman
28 April 2025, 09:00 WIB
Di samping pemerataan infrastruktur dan layanan purna jual, harga EV masih jadi tantangan elektrifikasi di RI
28 April 2025, 08:00 WIB
Jakpro akan melakukan negosiasi commitment fee untuk perpanjangan kontrak Jakarta E-Prix di tahun depan
28 April 2025, 07:00 WIB
Marc Marquez mengaku tidak tahu penyebab dirinya jatuh di MotoGP Spanyol 2025 hingga membuatnya tercecer ke posisi 12
28 April 2025, 06:00 WIB
Pembatasan ganjil genap Jakarta kembali diterapkan dengan pengawasan ketat kepolisian di beragam titik strategis
28 April 2025, 06:00 WIB
Berikut KatadataOTO merangkum informasi lengkap terkait SIM keliling Jakarta di awal pekan, Senin 28 April
28 April 2025, 06:00 WIB
Beberapa hari sebelum akhir April 2025, pihak kepolisian tetap menghadirkan SIM Keliling Bandung di dua tempat