Skema Kredit Honri Boma di IIMS 2025
19 Februari 2025, 16:00 WIB
Honda gandeng POSCO guna mengembangkan baterai mobil listrik yang lebih ramah lingkungan serta sistem daur ulang.
Oleh Satrio Adhy
TRENOTO – Honda Motor CO,. Ltd terus melakukan inovasi. Satu diantaranya adalah menjalin kerja sama dengan POSCO Holding Inc. (POSCO).
Langkah tersebut ditempuh guna mengembangkan baterai mobil listrik. Sehingga bisa mempercepat inisiatif menuju netralitas karbon.
Kemudian kerja samanya juga meliputi teknologi daur ulang. Keduanya bakal memanfaatkan bahan penampung daya yang dapat diperbarui.
Termasuk pengembangan lembaran baja tarik. Diharapkan bisa mengurangi bobot kendaraan milik pabrikan Honda.
Selain itu juga berinovasi dengan lembaran baja otomotif diproduksi melalui proses yang mengurangi emisi gas rumah kaca.
Toshihiro Mibe, CEO Global Honda mengatakan pihaknya telah mengumumkan target agar mewujudkan netralitas karbon untuk semua produknya dan aktivitas perusahaan pada tahun 2050.
“Kami percaya perluasan kemitraan dengan POSCO yang memiliki keahlian luas di bidang bahan baterai, daur ulang maupun baja lembaran serta listrik sheet akan membantu lebih cepat strategi elektrifikasi," ujar Toshihiro dalam keterangan resminya.
Di sisi lain Choi Jeong-Woo selaku Chairman of POSCO Holdings Inc menuturkan bahwa pihaknya menyambut baik kemitraan dengan Honda yang telah menjadi mitra strategis dalam bisnis baja.
“Kami berharap bahwa 'rangkaian nilai penuh' Grup POSCO untuk bahan baterai mencakup litium dan nikel, bahan katoda serta anoda maupun daur ulang bakal sangat membantu strategi Honda guna mengembangkan elektrifikasi dalam bisnis kendaraan,” ucapnya.
Memang Honda tidak hanya mengembangkan penampung daya mobil listrik dengan POSCO saja. Pasalnya manufaktur asal negeri sakura juga menggandeng GS Yuasa Corp melakukan hal yang sama.
Tak tanggung-tanggung, mereka menggelontorkan dana sebesar 400 miliar Yen atau setara Rp43.3 triliun. Jumlah tersebut digunakan untuk membangun pabrik baru di Jepang ditargetkan mampu memproduksi setidaknya 20 gigawatt hours (GWh).
Sebuah perusahaan gabungan diumumkan sejak Januari 2023 akan menjadi pemain utama guna mengembangkan serta mengelola investasi. Langkah ini diharapkan bisa mendorong Honda dan pabrikan mobil Jepang lain membuat EV di masa depan.
Sebelumnya diberitakan bahwa Honda telah mengakui bahwa pihaknya tertinggal oleh pabrikan mobil asal China dalam mengembangkan kendaraan listrik. Oleh karena itu sejumlah strategi bakal dilakukan mereka
“Mereka berada di depan, lebih dari yang diperkirakan. Cara melawan balik sedang dipikirkan karena bila tidak maka kami akan kalah dari kompetisi ini,” Toshihiro Mibe menutup perkataanya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
19 Februari 2025, 16:00 WIB
19 Februari 2025, 11:00 WIB
19 Februari 2025, 08:00 WIB
19 Februari 2025, 00:02 WIB
18 Februari 2025, 22:11 WIB
Terkini
19 Februari 2025, 16:00 WIB
Skema kredit Honri Boma di IIMS 2025 terbilang menarik karena hanya Rp 4,5 jutaan per bulan selama tiga tahun
19 Februari 2025, 15:30 WIB
Terdapat mobil-mobil istimewa yang tidak dapat tersentuh oleh para pengunjung di ajang pameran IIMS 2025
19 Februari 2025, 15:00 WIB
Mobil hybrid Jetour T1 dan T2 kemungkinan besar hadir pertengahan tahun tepatnya di pameran GIIAS 2025
19 Februari 2025, 14:00 WIB
Disinyalir hadir di GIIAS 2025, Toyota punya satu mobil lini GR dengan spesifikasi gahar untuk balap
19 Februari 2025, 13:00 WIB
Kia Carnival dan Carens turut diniagakan dalam pameran IIMS 2025 dan bisa dipinang untuk mudik lebaran
19 Februari 2025, 12:00 WIB
United E-Motor menghadirkan produk baru bernama MX1200 yang diperuntukkan para ojol maupun jasa kirim barang
19 Februari 2025, 11:00 WIB
Octa menjelaskan kalau Honda masih menunggu bagaimana nasib subsidi motor listrik dari pemerintah di 2025
19 Februari 2025, 10:00 WIB
Wuling Cloud EV versi termurah meluncur di IIMS 2025 dan ada penambahan fitur untuk memanjakan konsumen