Hasil Tes Tabrak BYD Atto 1, Bintang Lima dari Euro NCAP
18 September 2025, 19:00 WIB
Honda gandeng POSCO guna mengembangkan baterai mobil listrik yang lebih ramah lingkungan serta sistem daur ulang.
Oleh Satrio Adhy
TRENOTO – Honda Motor CO,. Ltd terus melakukan inovasi. Satu diantaranya adalah menjalin kerja sama dengan POSCO Holding Inc. (POSCO).
Langkah tersebut ditempuh guna mengembangkan baterai mobil listrik. Sehingga bisa mempercepat inisiatif menuju netralitas karbon.
Kemudian kerja samanya juga meliputi teknologi daur ulang. Keduanya bakal memanfaatkan bahan penampung daya yang dapat diperbarui.
Termasuk pengembangan lembaran baja tarik. Diharapkan bisa mengurangi bobot kendaraan milik pabrikan Honda.
Selain itu juga berinovasi dengan lembaran baja otomotif diproduksi melalui proses yang mengurangi emisi gas rumah kaca.
Toshihiro Mibe, CEO Global Honda mengatakan pihaknya telah mengumumkan target agar mewujudkan netralitas karbon untuk semua produknya dan aktivitas perusahaan pada tahun 2050.
“Kami percaya perluasan kemitraan dengan POSCO yang memiliki keahlian luas di bidang bahan baterai, daur ulang maupun baja lembaran serta listrik sheet akan membantu lebih cepat strategi elektrifikasi," ujar Toshihiro dalam keterangan resminya.
Di sisi lain Choi Jeong-Woo selaku Chairman of POSCO Holdings Inc menuturkan bahwa pihaknya menyambut baik kemitraan dengan Honda yang telah menjadi mitra strategis dalam bisnis baja.
“Kami berharap bahwa 'rangkaian nilai penuh' Grup POSCO untuk bahan baterai mencakup litium dan nikel, bahan katoda serta anoda maupun daur ulang bakal sangat membantu strategi Honda guna mengembangkan elektrifikasi dalam bisnis kendaraan,” ucapnya.
Memang Honda tidak hanya mengembangkan penampung daya mobil listrik dengan POSCO saja. Pasalnya manufaktur asal negeri sakura juga menggandeng GS Yuasa Corp melakukan hal yang sama.
Tak tanggung-tanggung, mereka menggelontorkan dana sebesar 400 miliar Yen atau setara Rp43.3 triliun. Jumlah tersebut digunakan untuk membangun pabrik baru di Jepang ditargetkan mampu memproduksi setidaknya 20 gigawatt hours (GWh).
Sebuah perusahaan gabungan diumumkan sejak Januari 2023 akan menjadi pemain utama guna mengembangkan serta mengelola investasi. Langkah ini diharapkan bisa mendorong Honda dan pabrikan mobil Jepang lain membuat EV di masa depan.
Sebelumnya diberitakan bahwa Honda telah mengakui bahwa pihaknya tertinggal oleh pabrikan mobil asal China dalam mengembangkan kendaraan listrik. Oleh karena itu sejumlah strategi bakal dilakukan mereka
“Mereka berada di depan, lebih dari yang diperkirakan. Cara melawan balik sedang dipikirkan karena bila tidak maka kami akan kalah dari kompetisi ini,” Toshihiro Mibe menutup perkataanya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
18 September 2025, 19:00 WIB
18 September 2025, 17:00 WIB
18 September 2025, 14:00 WIB
18 September 2025, 13:00 WIB
18 September 2025, 12:00 WIB
Terkini
18 September 2025, 23:05 WIB
Toyota Indonesia memiliki cara tersendiri dalam menjaga mutu SDM di agar bisa sesuai kebutuhan industri
18 September 2025, 21:00 WIB
Menurut bos Yamaha, keluhan Quartararo mengenai performa dari mesin V4 wajar karena masih pengembangan
18 September 2025, 20:00 WIB
Sejak GIIAS 2025 pemesanan Daihatsu Rocky Hybrid telah mencapai 500 unit dan siap dikirim mulai November
18 September 2025, 19:00 WIB
BYD Atto 1 memperoleh nilai tes tabrak sempurna yaitu bintang lima dari Euro NCAP, berikut penjelasannya
18 September 2025, 18:00 WIB
BYD Seal 6 digadang sebagai versi murah dari Seal, bakal hadir di Malaysia menjelang akhir September 2025
18 September 2025, 17:00 WIB
Meski masih memanfaatkan fasilitas milik Handal, Chery berambisi untuk mendirikan pabrik mandiri di Indonesia
18 September 2025, 16:00 WIB
Modal buat menghadapi MotoGP Jepang 2025, Bagnaia analisa motor bersama mantan pembalap Ducati, Casey Stoner
18 September 2025, 15:00 WIB
Berikut harga motor matic murah di September 2025 untuk menjadi patokan saat membeli kendaraan di IMOS 2025