ACC Optimis Penjualan Mobil Baru Tahun Depan Bakal Comeback
21 November 2024, 08:00 WIB
Gaikindo menyebut subsidi mobil listrik dari Presiden Joko Widodo butuh waktu supaya lebih diketahui masyrakat
Oleh Satrio Adhy
TRENOTO – Subsidi mobil listrik yang digagas Presiden Joko Widodo belum berjalan sesuai rencana. Sebab bantuannya kini masih sepi peminat.
Hal tersebut dikatakan Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan beberapa waktu lalu. Padahal insentif dari Jokowi diharapkan dapat memberi dampak positif.
Melihat fakta di atas Yohannes Nangoi selaku Ketua Umum Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) angkat bicara. Dia menuturkan kalau subsidi mobil listrik perlu waktu cukup lama supaya penyerapan berada di titik optimal.
“Elektrik ini kan barang baru, Teknologi hidrogen jika disubsidi juga belum tentu laku. Memang beda situasinya dengan mobil konvensional,” ujar Nangoi di Jakarta Pusat, Kamis (25/5).
Kendati demikian Gaikindo mengapresiasi langkah Jokowi dan para pembantunya guna mendorong adopsi kendaraan elektrik. Sehingga mempercepat minat masyarakat untuk beralih.
Selain itu Nangoi mengungkapkan kalau pihaknya tidak tinggal diam dalam membantu mengakselerasi ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Dia terus berkoordinasi dengan anggotanya agar terus memberikan edukasi kepada masyarakat.
Sebelumnya Moeldoko menyebutkan ada beberapa penyebab subsidi mobil listrik sepi peminat. Satu diantaranya karena sosialisasi ke masyarakat yang minim.
Ditambah programnya baru saja diluncurkan. Membuat insentif mobil setrum sepi peminat.
Oleh sebab itu Moeldoko mengatakan bakal lebih intensif melakukan komunikasi mengenai kebijakan tersebut.
"Kita akan gas untuk komunikasi ke publik agar semakin paham bagaimana mekanisme dilakukan nanti," ujar Moeldoko di Katadata.
Lebih jauh dia mengakui permintaan serta penawaran mobil setrum belum seimbang. Pasalnya baru beberapa perusahaan yang siap memproduksi dan jumlahnya pun tidak seperti diinginkan.
Kemudian faktor membuat subsidi mobil listrik sepi peminat karena mekanisme belum sempurna. Menurut Moeldoko sekarang masih terdapat kesalahpahaman dengan produsen mengenai penyaluran insentifnya.
Berangkat dari hal tersebut pemerintah sudah melaksanakan pertemuan khusus selama dua hari untuk mendongkrak minat masyarakat beralih ke kendaraan ramah lingkungan.
Jokowi dan jajarannya berencana mengubah mekanisme pengenaan pemangkasan PPN di insentif mobil listrik. Selain itu bakal mempercepat biaya restitusi kepada pihak diler menjadi paling lama satu bulan.
Termin tersebut lebih progresif dari mekanisme eksisting saat ini yang membutuhkan waktu selama satu tahun.
“Nah itu kami sedang rumuskan, jangan ada pengertian satu tahun kalau bisa dipercepat satu bulan. Kemarin kami diskusi panjang lebar dengan Kementerian Keuangan,” Moeldoko menutup perkataanya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
21 November 2024, 08:00 WIB
19 November 2024, 22:32 WIB
19 November 2024, 08:00 WIB
18 November 2024, 14:14 WIB
18 November 2024, 09:00 WIB
Terkini
21 November 2024, 19:00 WIB
Indomobil Group baru saja menjalin kerja sama untuk menyediakan berbagai mobil listrik bagi PLN Icon Plus
21 November 2024, 18:00 WIB
Federal Oil menyambut kedatangan pembalap baru di tim Gresini Racing untuk beraksi di musim balap MotoGP 2025
21 November 2024, 17:00 WIB
Begini tampilan mobil konsep Toyota bZ7 yang debut di China, penggerak sampai baterainya disuplai oleh BYD
21 November 2024, 16:00 WIB
Jadi sasaran sejumlah manufaktur otomotif China, Neta mengungkapkan mengapa area Pluit terbilang potensial
21 November 2024, 15:00 WIB
Punya kapasitas baterai lebih besar dari saudaranya Kia EV9, Hyundai Ioniq 9 tawarkan daya jelajah 620 km
21 November 2024, 14:00 WIB
Menjangkau konsumen di kawasan Jakarta Utara, berikut fasilitas yang ditawarkan diler baru Neta di Pluit
21 November 2024, 13:22 WIB
New Hyundai Tucson akhirnya diluncurkan buat pasar Indonesia, mobil tersebut dijual mulai Rp 632 jutaan
21 November 2024, 12:00 WIB
Pemerintah meminta agar perbaikan tol dikebut dan harus selesai sebelum periode libur Natal dan tahun baru