Hyundai Motors Indonesia Punya Bos Baru, Gantikan Woojune Cha
15 Oktober 2024, 13:00 WIB
Gaikindo meminta kepada Presiden Jokowi mengucurkan subsidi mobil hybrid guna merangsang pembelian masyarakat
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) terus mendorong Presiden Joko Widodo (Jokowi) buat memberikan subsidi mobil hybrid kepada masyarakat.
Hal itu disampaikan langsung Kukuh Kumara selaku Sekretaris Umum Gaikindo. Menurutnya penting dilakukan guna merangsang konsumen membeli mobil ramah lingkungan.
"Kalau kita orientasi net zero emisi perlu (insentif). Jika diberikan juga kencang pasti penjualan,” ungkap Kukuh di Jakarta Selatan belum lama ini.
Dia berpendapat Jokowi bersama para menteri bisa menempuh sejumlah jalan. Seperti memberikan PPnBM DTP (insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah).
Lebih jauh Kukuh mengaku kalau pemerintah sempat membahas wacana subsidi mobil hybrid. Namun sampai sekarang belum pernah dilakukan secara resmi.
“Tapi pemerintah sudah melihat dari tahun 2021 industri bangkit dengan skema PPnBM DTP," Kukuh menambahkan.
Di sisi lain pada Desember 2023, Presiden Jokowi melalui Kemenperin (Kementerian Perindustrian) telah menyiapkan subsidi mobil hybrid kepada para konsumen di Tanah Air.
Nantinya pembelian kendaraan elektrik bisa mendapatkan berbagai keuntungan serta kemudahaan. Sebab jumlah insentif diberikan cukup besar.
“Jumlah dari subsidinya ini akan kami hitung, bagi pembelian mobil listrik berbasis hybrid diberikan insentif Rp40 juta,” ujar Agus Gumiwang Kartasasmita, Menperin.
Kebijakan itu dilakukan berdasarkan kajian perbandingan dari negara lain memiliki kemajuan dalam bidang tersebut. Sehingga diharapkan dapat memberi dampak positif di Tanah Air.
Memang sebelumnya sejumlah pabrikan seperti Toyota mendorong pemerintah buat mengucurkan subsidi mobil hybrid.
“Karena hampir semua negara yang berhasil mengakselerasi kendaraan listrik menerapkan cashback seperti di China, Amerika Seirkat dan Thailand,” tutur Bob Azam, Direktur Hubungan Eksternal PT TMMIN (Toyota Motor Manufacturing Indonesia).
Kendati demikian wacana subsidi mobil hybrid belum jelas juntrungannya. Sehingga masyarakat masih harus sabar menunggu.
Sekadar informasi penjualan mobil hybrid mampu lebih unggul ketimbang model listrik murni pada 2023. Bahkan jumlahnya terpaut cukup jauh.
Padahal di 2022 keduanya masih sama-sama ada di angka 10 ribu unit. Membuat fakta kalau kendaraan hybrid jauh lebih diminati konsumen dalam negeri.
“Di 2023 mobil listrik tembus 17 ribu unit, hybrid justru tembus 54 ribu unit. Ini tampaknya menjawab pertanyaan masyarakat akan kendaraan elektrifikasi, karena kendaraan elektrik bukanlah First Time Buyers,” Kukuh menutup perkataannya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
15 Oktober 2024, 13:00 WIB
14 Oktober 2024, 17:00 WIB
14 Oktober 2024, 12:00 WIB
13 Oktober 2024, 11:00 WIB
12 Oktober 2024, 12:00 WIB
Terkini
16 Oktober 2024, 20:00 WIB
Ada dua model produksi Wuling, berikut sejumlah mobil milik Veronica Tan calon menteri Prabowo Subianto
16 Oktober 2024, 19:01 WIB
Pemberlakuan tarif impor EV oleh Uni Eropa membuat BYD lakukan ekspansi lewat pembangunan pabrik di luar China
16 Oktober 2024, 18:00 WIB
Chery menyebut kalau mobil listrik Omoda E5 cukup diminati oleh konsumen, sebab terjual sampai ribuan unit
16 Oktober 2024, 17:00 WIB
Untuk denda tilang Operasi Zebra 2024 yang paling murah adalah Rp 250 ribu dan termahal di angka Rp 1 juta
16 Oktober 2024, 16:00 WIB
Beberapa kasus terjadi Florida, mobil listrik terbakar saat baterainya terpapar air laut sehingga pemilik harus waspada
16 Oktober 2024, 15:00 WIB
Insentif mobil hybrid ternyata masih ditunggu berbagai manufaktur otomotif di Indonesia, termasuk BYD
16 Oktober 2024, 14:00 WIB
Terdapat beberapa pertimbangan ketika Mazda ingin menambah diler baru untuk melayani masyarakat di Indonesia
16 Oktober 2024, 12:03 WIB
Jadi pendatang baru di pasar pikap, Toyota Hilux Rangga disebut memiliki beberapa keunggulan untuk bersaing