Penjualan Daihatsu Juli 2025 Naik, Gran Max Jadi yang Terlaris
18 Agustus 2025, 07:00 WIB
Gaikindo bicara target penjualan mobil di Indonesia yang kemungkinan bakal sangat sulit dicapai tahun ini
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gakindo akui bahwa pada kuartal I 2024 industri otomotif mengalami turbulensi. Penjualan mobil pada tiga bulan pertama 2024 mengalami penurunan lebih dari 22 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Menurut Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo terdapat beberapa penyebab turunnya penjualan mobil di awal 2024. Mulai dari bunga yang dinilai naik drastis, peningkatan harga bahan baku hingga penyelenggaraan Pemilu.
“Kemudian saya melihat adanya aturan-aturan baru yang ketat hingga mengganggu penjualan kendaraan. Selain itu penguatan nilai dolar terhadap rupiah juga telah mempengaruhi semuanya,” ungkap Yohannes Nangoi siang hari tadi (06/05).
Situasi tersebut membuat permintaan kendaraan menjadi semakin tertekan. Padahal target penjualan mobil masih berada di angka 1 juta unit.
“Target masih 1 juta kendaraan walaupun saya agak ragu setelah memasuki Mei karena April ada Lebaran tetapi angkanya belum bagus. Terutama di Februari itu jelek sekali dan Maret ada peningkatan tapi belum mencerminkan apa-apa,” ungkapnya.
Meski demikian dirinya masih cukup puas dengan angka ekspor kendaraan Indonesia yang terbilang cukup baik. Padahal di beberapa negara lain juga mengalami tekanan ekonomi.
“Beberapa teman dari Asia Tenggara mengeluh tapi kita melihat ini sebagai kesempatan untuk bisa tetap tumbuh,” tegasnya kemudian.
Ia pun menambahkan bahwa pihaknya bakal melakukan beragam terobosan baru agar kondisi industri otomotif mengalami perbaikan. Salah satunya melalui penyelenggaraan GIIAS 2024 yang rencananya digelar pada 18-28 Juli 2024.
“Pameran merupakan penjuang utama industri otomotif agar tetap bergairah. Pada GIIAS kali ini, kami akan menambah luas tempat pameran dan peningkatan itu mencapai 12.000 meter persegi,” ungkapnya.
Penambahan hall tersebut akan memakan tempat parkir dan digunakan untuk para industri pendukung serta sepeda motor.
“Tapi penambahan ini tidak akan dirasakan pengunjung maupun peserta karena semua dibuat sedemikian rupa agar tak ada perbedaan antara hall satu dan lainnya. Jadi semua merasa masih dalam satu kesatuan,” ungkapnya.
Penambahkan dinilai sangat perlu dilakukan karena jumlah peserta tahun ini mencapai 50 merek kendaraan bermotor dan 120 industri pendukung.
“Ada 30 merek mobil penumpang, empat brand commersial vehicle, tiga karoseri serta 16 sepeda motor,” pungkasnya.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
18 Agustus 2025, 07:00 WIB
17 Agustus 2025, 17:00 WIB
15 Agustus 2025, 20:00 WIB
15 Agustus 2025, 16:00 WIB
14 Agustus 2025, 10:00 WIB
Terkini
18 Agustus 2025, 07:00 WIB
Penjualan Daihatsu Juli 2025 mengalami kenaikan hingga buat perusahaan jadi yang terlaris kedua di Indonesia
17 Agustus 2025, 20:00 WIB
Marc Marquez catatkan kemenangan ke-1.000 di Sirkuit Red Bull Ring, berikut hasil MotoGP Austria 2025
17 Agustus 2025, 17:00 WIB
Gaikindo berharap pemerintah beri insentif untuk industri otomotif agar tidak tersaingi oleh Malaysia
17 Agustus 2025, 15:00 WIB
Sepanjang Agustus 2025 ada diskon motor matic Honda yang dapat dimanfaatkan, seperti untuk pembelian Beat
17 Agustus 2025, 13:00 WIB
Jenis oli mobil yang dipasarkan di Indonesia beragam merek dan jenisnya sehingga konsumen wajib tahu
17 Agustus 2025, 11:00 WIB
Para bengkel modifikasi mengaku sekarang situasinya sangat sulit saat pasar motor baru di Indonesia lesu
17 Agustus 2025, 09:00 WIB
Changan Hunter diperkirakan jadi salah satu produk perdana merek Tiongkok ini di Indonesia, sudah terdaftar
17 Agustus 2025, 07:00 WIB
Lokasi kantong parkir untuk upacara HUT RI dan Kirab Pesta Rakyat sudah disiapkan pemerintah dengan jumlah terbatas