Target Realistis Penjualan Mobil 2025, Tak Akan Tembus 900 Ribu
14 November 2025, 10:00 WIB
Gaikindo bicara target penjualan mobil di Indonesia yang kemungkinan bakal sangat sulit dicapai tahun ini
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gakindo akui bahwa pada kuartal I 2024 industri otomotif mengalami turbulensi. Penjualan mobil pada tiga bulan pertama 2024 mengalami penurunan lebih dari 22 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Menurut Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo terdapat beberapa penyebab turunnya penjualan mobil di awal 2024. Mulai dari bunga yang dinilai naik drastis, peningkatan harga bahan baku hingga penyelenggaraan Pemilu.
“Kemudian saya melihat adanya aturan-aturan baru yang ketat hingga mengganggu penjualan kendaraan. Selain itu penguatan nilai dolar terhadap rupiah juga telah mempengaruhi semuanya,” ungkap Yohannes Nangoi siang hari tadi (06/05).
Situasi tersebut membuat permintaan kendaraan menjadi semakin tertekan. Padahal target penjualan mobil masih berada di angka 1 juta unit.
“Target masih 1 juta kendaraan walaupun saya agak ragu setelah memasuki Mei karena April ada Lebaran tetapi angkanya belum bagus. Terutama di Februari itu jelek sekali dan Maret ada peningkatan tapi belum mencerminkan apa-apa,” ungkapnya.
Meski demikian dirinya masih cukup puas dengan angka ekspor kendaraan Indonesia yang terbilang cukup baik. Padahal di beberapa negara lain juga mengalami tekanan ekonomi.
“Beberapa teman dari Asia Tenggara mengeluh tapi kita melihat ini sebagai kesempatan untuk bisa tetap tumbuh,” tegasnya kemudian.
Ia pun menambahkan bahwa pihaknya bakal melakukan beragam terobosan baru agar kondisi industri otomotif mengalami perbaikan. Salah satunya melalui penyelenggaraan GIIAS 2024 yang rencananya digelar pada 18-28 Juli 2024.
“Pameran merupakan penjuang utama industri otomotif agar tetap bergairah. Pada GIIAS kali ini, kami akan menambah luas tempat pameran dan peningkatan itu mencapai 12.000 meter persegi,” ungkapnya.
Penambahan hall tersebut akan memakan tempat parkir dan digunakan untuk para industri pendukung serta sepeda motor.
“Tapi penambahan ini tidak akan dirasakan pengunjung maupun peserta karena semua dibuat sedemikian rupa agar tak ada perbedaan antara hall satu dan lainnya. Jadi semua merasa masih dalam satu kesatuan,” ungkapnya.
Penambahkan dinilai sangat perlu dilakukan karena jumlah peserta tahun ini mencapai 50 merek kendaraan bermotor dan 120 industri pendukung.
“Ada 30 merek mobil penumpang, empat brand commersial vehicle, tiga karoseri serta 16 sepeda motor,” pungkasnya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
14 November 2025, 10:00 WIB
14 November 2025, 07:00 WIB
13 November 2025, 21:00 WIB
12 November 2025, 12:00 WIB
12 November 2025, 11:00 WIB
Terkini
17 November 2025, 06:00 WIB
Lima lokasi SIM keliling Jakarta kembali dibuka seperti biasa, bisa untuk perpanjangan SIM A maupun C
17 November 2025, 06:00 WIB
Agar tidak terkena tilang saat Operasi Zebra 2025, Anda bisa memanfaatkan kehadiran SIM keliling Bandung
17 November 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 17 November 2025 berbarengan dengan penyelenggaraan operasi Zebra sehingga pengawasan lebih ketat
16 November 2025, 21:24 WIB
Marco Bezzecchi tutup musim ini dengan capaian manis di MotoGP Valencia 2025 dengan finish pertama
16 November 2025, 17:00 WIB
Mazda EZ-6 dan Changan Deepal LO7 sama-sama berpeluang besar untuk dipasarkan ke konsumen di Tanah Air
16 November 2025, 15:14 WIB
Chery beri penjelasan soal Fengyun X3L yang alami kecelakaan saat sedang uji ketangguhan di Gunung Tianmen
16 November 2025, 13:00 WIB
Suzuki Ertiga bekas lansiran 2024 bisa jadi pilihan masyarakat buat berkendara saat libur Natal dan tahun baru
16 November 2025, 11:00 WIB
Puncak acara Honda Bikers Day 2025 memberikan pengalaman berbeda di Garut dengan puluhan ribu pemotor