Asuransi Alami Tekanan Akibat Penurunan Penjualan Kendaraan
24 Juni 2025, 09:00 WIB
Gaikindo bicara target penjualan mobil di Indonesia yang kemungkinan bakal sangat sulit dicapai tahun ini
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gakindo akui bahwa pada kuartal I 2024 industri otomotif mengalami turbulensi. Penjualan mobil pada tiga bulan pertama 2024 mengalami penurunan lebih dari 22 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Menurut Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo terdapat beberapa penyebab turunnya penjualan mobil di awal 2024. Mulai dari bunga yang dinilai naik drastis, peningkatan harga bahan baku hingga penyelenggaraan Pemilu.
“Kemudian saya melihat adanya aturan-aturan baru yang ketat hingga mengganggu penjualan kendaraan. Selain itu penguatan nilai dolar terhadap rupiah juga telah mempengaruhi semuanya,” ungkap Yohannes Nangoi siang hari tadi (06/05).
Situasi tersebut membuat permintaan kendaraan menjadi semakin tertekan. Padahal target penjualan mobil masih berada di angka 1 juta unit.
“Target masih 1 juta kendaraan walaupun saya agak ragu setelah memasuki Mei karena April ada Lebaran tetapi angkanya belum bagus. Terutama di Februari itu jelek sekali dan Maret ada peningkatan tapi belum mencerminkan apa-apa,” ungkapnya.
Meski demikian dirinya masih cukup puas dengan angka ekspor kendaraan Indonesia yang terbilang cukup baik. Padahal di beberapa negara lain juga mengalami tekanan ekonomi.
“Beberapa teman dari Asia Tenggara mengeluh tapi kita melihat ini sebagai kesempatan untuk bisa tetap tumbuh,” tegasnya kemudian.
Ia pun menambahkan bahwa pihaknya bakal melakukan beragam terobosan baru agar kondisi industri otomotif mengalami perbaikan. Salah satunya melalui penyelenggaraan GIIAS 2024 yang rencananya digelar pada 18-28 Juli 2024.
“Pameran merupakan penjuang utama industri otomotif agar tetap bergairah. Pada GIIAS kali ini, kami akan menambah luas tempat pameran dan peningkatan itu mencapai 12.000 meter persegi,” ungkapnya.
Penambahan hall tersebut akan memakan tempat parkir dan digunakan untuk para industri pendukung serta sepeda motor.
“Tapi penambahan ini tidak akan dirasakan pengunjung maupun peserta karena semua dibuat sedemikian rupa agar tak ada perbedaan antara hall satu dan lainnya. Jadi semua merasa masih dalam satu kesatuan,” ungkapnya.
Penambahkan dinilai sangat perlu dilakukan karena jumlah peserta tahun ini mencapai 50 merek kendaraan bermotor dan 120 industri pendukung.
“Ada 30 merek mobil penumpang, empat brand commersial vehicle, tiga karoseri serta 16 sepeda motor,” pungkasnya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
24 Juni 2025, 09:00 WIB
20 Juni 2025, 12:00 WIB
20 Juni 2025, 07:00 WIB
19 Juni 2025, 10:00 WIB
17 Juni 2025, 18:00 WIB
Terkini
03 Juli 2025, 16:00 WIB
Kemenko Infra mengaku tengah menyiapkan aturan tarif atas dan bawah sopir logistik demi berantas truk ODOL
03 Juli 2025, 15:00 WIB
BYD Sealion 05 EV terdaftar di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual dan berpeluang hadir di GIIAS 2025
03 Juli 2025, 14:00 WIB
Karoseri Laksana mengirimkan satu bus ke Sri Lanka untuk digunakan kegiatan pariwisata serta antarkota
03 Juli 2025, 13:00 WIB
Suzuki Fronx punya modal untuk disukai konsumen Indonesia lewat proporsi eksterior dan desain, kenyamanan juga mesin yang hemat
03 Juli 2025, 12:00 WIB
Diler motor Honda di Kota Bandung menawarkan CUV e: dengan harga yang menarik dan berlaku selama Juli 2025
03 Juli 2025, 11:08 WIB
Petronas Sepang International Circuit bakal dukung penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2025 dengan mengirim tenaga ahli
03 Juli 2025, 09:00 WIB
KatadataOTO merangkum daftar lengkap harga mobil listrik Juli 2025 yang berstatus on the road Jakarta
03 Juli 2025, 08:00 WIB
Pengusaha audio kendaraan roda empat merasakan dampak dari lesunya penjualan mobil baru yang ada di Indonesia