20 Mobil Terlaris di Indonesia Februari 2025, BYD Ganggu Jepang
14 Maret 2025, 12:00 WIB
Gaikindo bicara target penjualan mobil di Indonesia yang kemungkinan bakal sangat sulit dicapai tahun ini
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gakindo akui bahwa pada kuartal I 2024 industri otomotif mengalami turbulensi. Penjualan mobil pada tiga bulan pertama 2024 mengalami penurunan lebih dari 22 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Menurut Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo terdapat beberapa penyebab turunnya penjualan mobil di awal 2024. Mulai dari bunga yang dinilai naik drastis, peningkatan harga bahan baku hingga penyelenggaraan Pemilu.
“Kemudian saya melihat adanya aturan-aturan baru yang ketat hingga mengganggu penjualan kendaraan. Selain itu penguatan nilai dolar terhadap rupiah juga telah mempengaruhi semuanya,” ungkap Yohannes Nangoi siang hari tadi (06/05).
Situasi tersebut membuat permintaan kendaraan menjadi semakin tertekan. Padahal target penjualan mobil masih berada di angka 1 juta unit.
“Target masih 1 juta kendaraan walaupun saya agak ragu setelah memasuki Mei karena April ada Lebaran tetapi angkanya belum bagus. Terutama di Februari itu jelek sekali dan Maret ada peningkatan tapi belum mencerminkan apa-apa,” ungkapnya.
Meski demikian dirinya masih cukup puas dengan angka ekspor kendaraan Indonesia yang terbilang cukup baik. Padahal di beberapa negara lain juga mengalami tekanan ekonomi.
“Beberapa teman dari Asia Tenggara mengeluh tapi kita melihat ini sebagai kesempatan untuk bisa tetap tumbuh,” tegasnya kemudian.
Ia pun menambahkan bahwa pihaknya bakal melakukan beragam terobosan baru agar kondisi industri otomotif mengalami perbaikan. Salah satunya melalui penyelenggaraan GIIAS 2024 yang rencananya digelar pada 18-28 Juli 2024.
“Pameran merupakan penjuang utama industri otomotif agar tetap bergairah. Pada GIIAS kali ini, kami akan menambah luas tempat pameran dan peningkatan itu mencapai 12.000 meter persegi,” ungkapnya.
Penambahan hall tersebut akan memakan tempat parkir dan digunakan untuk para industri pendukung serta sepeda motor.
“Tapi penambahan ini tidak akan dirasakan pengunjung maupun peserta karena semua dibuat sedemikian rupa agar tak ada perbedaan antara hall satu dan lainnya. Jadi semua merasa masih dalam satu kesatuan,” ungkapnya.
Penambahkan dinilai sangat perlu dilakukan karena jumlah peserta tahun ini mencapai 50 merek kendaraan bermotor dan 120 industri pendukung.
“Ada 30 merek mobil penumpang, empat brand commersial vehicle, tiga karoseri serta 16 sepeda motor,” pungkasnya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
14 Maret 2025, 12:00 WIB
12 Maret 2025, 16:00 WIB
11 Maret 2025, 15:00 WIB
10 Maret 2025, 10:00 WIB
09 Maret 2025, 15:00 WIB
Terkini
02 April 2025, 18:27 WIB
Demi mengurangi kepadatan lalu lintas pada arus balik Lebaran 2025, Tol Japek II Selatan mulai dibuka hari ini
02 April 2025, 17:00 WIB
Jasa Marga bebaskan tarif tol saat arus balik untuk beri kemudahan kepada masyarakat saat arus balik
02 April 2025, 14:00 WIB
Nissan jual pabrik mereka di India pada Renault demi selamatkan perusahaan dari ancaman kebangkrutan
02 April 2025, 12:00 WIB
Jetour X50e EV siap dipasarkan di Indonesia tahun ini, disebut telah didesain menyesuaikan kebutuhan konsumen
02 April 2025, 10:00 WIB
MotoGP Amerika 2025 sempat tertunda 10 menit akibat Marc Marquez, bos Trackhouse minta kejelasan aturan
02 April 2025, 08:20 WIB
Agar mengurangi angka kecelakaan, pihak kepolisian diminta membuat SIM khusus pengemudi mobil listrik
01 April 2025, 18:19 WIB
Mengawali April 2025, harga BBM di seluruh SPBU milik swasta mengalami penurunan dengan jumlah bervariasi
01 April 2025, 15:00 WIB
Kepolisian memprediksi puncak arus balik Lebaran 2025 terjadi di akhir pekan, masyarakat diminta waspada