Melihat Peran Toyota Indonesia dalam Pasar Ekspor Tanah Air
24 September 2025, 21:00 WIB
Ekspor mobil China diperkirakan melambat di 2025 karena adanya tantangan dari Eropa dan Amerika Serikat
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Ekspor mobil China diperkirakan bakal melambat tahun ini. Prediksi tersebut disebabkan pengiriman kendaraan listrik dari negeri Tirai Bambu bakal mengalami beberapa kendala.
China sebenarnya sudah menjadi negara pengekspor kendaraan terbesar di dunia, mengalahkan Jepang. Catatan tersebut tentu menarik karena sejumlah wilayah khususnya Eropa dan Amerika menetapkan tarif tambahan untuk mobil listrik asal Tiongkok.
Namun dampak dari kebijakan terebut dinilai bakal lebih terasa tahun ini. Pasalnya Rusia yang selama ini menerima produk China dengan tangan berencana untuk melakukan pengetatan.
Padahal Rusia, Meksiko dan Uni Emirat Arab adalah tiga pasar teratas untuk mobil buatan Tiongkok dalam 11 bulan pertama tahun 2024. Sementara ekspor ke Thailand, Australia serta Inggris mengalami penurunan.
Walau jumlah ekspor kendaraan diperkirakan turun namun pabrikan asal China tetap agresif dalam mengembangkan pasar. Salah satunya adalah BYD yang akan membangun pabrik di Hungaria.
Dengan ini maka perusahaan tetap bisa menjual kendaraan tanpa terkena penambahan tarif yang nilainya cukup besar.
“Tarif tambahan di Eropa hanya membatasi penjualan mobil listrik China dalam jangka pendek. Karena membangun fasilitas di kawasan tersebut bakal membuat produsen asal Tiongkok kembali mendapat pangsa pasarnya,” ungkap Charles Lester, Analis dari Rho Motion.
Meski mengalami penurunan jumlah ekspor tetapi Indonesia berpotensi menjadi pasar baru buat pabrikan China. Hal ini terlihat dengan semakin banyaknya pabrikan mobil yang masuk ke Tanah Air.
Kebanyakan pabrikan tersebut pun menggarap segmen EV yang saat ini sedang diberikan banyak insentif. Strateginya pun dinilai cukup efektif karena pada Januari hingga November 2024 whole sales mobil listrik mencapai 37.649 unit.
Jumlah itu didukung oleh kehadiran sejumlah pabrikan baru seperti BYD yang masih mengimpor utuh dari China. Mereka bahkan menjadi penyumbang terbesar yaitu 13.886 unit.
Angka tersebut pun diperkirakan bakal semakin meningkat tahun ini mengingat insentif pajak kendaraan listrik kembali diberikan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
24 September 2025, 21:00 WIB
04 Agustus 2025, 22:00 WIB
26 Juli 2025, 10:00 WIB
12 Juli 2025, 07:00 WIB
15 Mei 2025, 17:00 WIB
Terkini
07 Desember 2025, 21:00 WIB
Praz Teguh tercatat memiliki beberapa motor dan mobil, salah satu yang unik adalah sebuah angkot Suzuki Carry
07 Desember 2025, 19:00 WIB
Varian terbaru dari iCar V23 didukung teknologi swap baterai, harganya disebut bakal semakin kompetitif
07 Desember 2025, 17:10 WIB
Mahindra lebih pilih fokus bentuk pasar di Indonesia sebelum memutuskan untuk merakit mobil secara lokal
07 Desember 2025, 15:00 WIB
Bburago ungkap bahwa peminat diecast di Indonesia semakin tinggi dan mencari model yang memiliki nilai tambah
07 Desember 2025, 13:00 WIB
Vinfast menilai kesuksesan tujuh orang tersebut mampu menginspirasi banyak masyarakat yang ada di Tanah Air
07 Desember 2025, 11:00 WIB
Pihak Kalista siap membantu Transjakarta mencapai target 10.000 unit armada elektrifikasi per 2030 mendatang
07 Desember 2025, 09:00 WIB
Aplikasi Digiroom Auto2000 mengalami pembaruan dengan fokus pada enam jenis fitur yang memudahkan pelanggan
07 Desember 2025, 07:00 WIB
Chery Sales Indonesia menjadi official mobility partner para atlet NPC yang akan berkompetisi di Dubai