Menperin Ingatkan Chery untuk Tingkatkan Komponen Lokal
01 November 2024, 21:00 WIB
Ekspor mobil China diperkirakan melambat di 2025 karena adanya tantangan dari Eropa dan Amerika Serikat
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Ekspor mobil China diperkirakan bakal melambat tahun ini. Prediksi tersebut disebabkan pengiriman kendaraan listrik dari negeri Tirai Bambu bakal mengalami beberapa kendala.
China sebenarnya sudah menjadi negara pengekspor kendaraan terbesar di dunia, mengalahkan Jepang. Catatan tersebut tentu menarik karena sejumlah wilayah khususnya Eropa dan Amerika menetapkan tarif tambahan untuk mobil listrik asal Tiongkok.
Namun dampak dari kebijakan terebut dinilai bakal lebih terasa tahun ini. Pasalnya Rusia yang selama ini menerima produk China dengan tangan berencana untuk melakukan pengetatan.
Padahal Rusia, Meksiko dan Uni Emirat Arab adalah tiga pasar teratas untuk mobil buatan Tiongkok dalam 11 bulan pertama tahun 2024. Sementara ekspor ke Thailand, Australia serta Inggris mengalami penurunan.
Walau jumlah ekspor kendaraan diperkirakan turun namun pabrikan asal China tetap agresif dalam mengembangkan pasar. Salah satunya adalah BYD yang akan membangun pabrik di Hungaria.
Dengan ini maka perusahaan tetap bisa menjual kendaraan tanpa terkena penambahan tarif yang nilainya cukup besar.
“Tarif tambahan di Eropa hanya membatasi penjualan mobil listrik China dalam jangka pendek. Karena membangun fasilitas di kawasan tersebut bakal membuat produsen asal Tiongkok kembali mendapat pangsa pasarnya,” ungkap Charles Lester, Analis dari Rho Motion.
Meski mengalami penurunan jumlah ekspor tetapi Indonesia berpotensi menjadi pasar baru buat pabrikan China. Hal ini terlihat dengan semakin banyaknya pabrikan mobil yang masuk ke Tanah Air.
Kebanyakan pabrikan tersebut pun menggarap segmen EV yang saat ini sedang diberikan banyak insentif. Strateginya pun dinilai cukup efektif karena pada Januari hingga November 2024 whole sales mobil listrik mencapai 37.649 unit.
Jumlah itu didukung oleh kehadiran sejumlah pabrikan baru seperti BYD yang masih mengimpor utuh dari China. Mereka bahkan menjadi penyumbang terbesar yaitu 13.886 unit.
Angka tersebut pun diperkirakan bakal semakin meningkat tahun ini mengingat insentif pajak kendaraan listrik kembali diberikan.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
01 November 2024, 21:00 WIB
01 November 2024, 16:00 WIB
31 Oktober 2024, 12:00 WIB
12 September 2024, 21:00 WIB
06 Agustus 2024, 14:00 WIB
Terkini
10 Januari 2025, 12:00 WIB
Pihak kepolisian Jawa Timur menyebut kalau menemukan beberapa pelanggaran pada bus penyebab kecelakaan di kota Batu
10 Januari 2025, 11:11 WIB
Perpanjangan dokumen pribadi seperti paspor dan SIM akan dipersulit tahun ini, jika pemohon tidak taat pajak
10 Januari 2025, 09:00 WIB
BYD melnucurkan MPV baru yakni Xia dengan banderol mulai Rp 500 jutaan, tampilannya identik sama Denza D9
10 Januari 2025, 08:00 WIB
AISI ingin lebih banyak provinsi memberikan keringanan ketika mereka menerapkan opsen PKB maupun BBNKB
10 Januari 2025, 07:00 WIB
Toyota siapkan strategi buat hadapi persaingan di segmen hybrid yang bakal ketat setelah adanya insentif
10 Januari 2025, 06:14 WIB
SIM keliling Bandung beroperasi seperti biasa jelang akhir pekan, berikut kami rangkum informasi selengkapnya
10 Januari 2025, 06:13 WIB
Jelang akhir pekan, SIM Keliling Jakarta tetap melayani para pengendara di lima lokasi berbeda hari ini
10 Januari 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta pada 10 Januari 2025 masih menjadi andalan untuk mengatasi macet khususnya di jam sibuk